Bos Baru And CoolBoy
wa jasnya yang sudah dia lepas, pandangannya lur
gan beberapa kejadian
hiraukan begitu saja, Tama sedang malas dengan mereka
kini menoleh ke atas dan d
s kalo harus basah samp
sampai ini kejadian berasa di
ampai ke tempat tinggalnya dan seperti yang dia tak
ot," gerutu Tama sambi
u hujan malah pulang," ucap Adi dengan
doang mendingan buatin gu
s banget di kira gue
suk ke kostannya dan meninggalkan Adi yan
t ini tubuhnya sudah mulai menggigil da
pun baru saja selesai mandi, dia masih
mau lanjut? Tapi tadi dia aja kaya udah
ngebujuk dia buat semua ini? Ah enggak mau lah
banyak hal yang enggak terdug
ihan lain, walaupun seperti itu dia harus memikirkan ber
ulu aja," putusnya yang kini merebahkan di
rang tuanya, bukan tanpa alasan dia melakukannya karena dia masih merasa kesal kep
at kendaraan yang berlalu lalang disana, dia bahka
terbang aja gitu daripada nu
keluh
ak?" tany
i mobilnya mog
k setiap pagi, kalo kaya gini kan
arusnya selalu di cek bukan malah di
ada client juga enggak mau tau sama alasannya,"
Anita pun keluar dari mobil, tidak lupa
uat Anita dengan segera mende
ramai masih aja ngebut segala!"
yalahin orang lain!
" tany
ya Tama dari
t aja," usir Tama, namun tiba-tiba
h? Turun!"
epetan berangkat na
cepetan turun
tan," uc
lajukan motornya, tapi tidak lama kemudian Tama pun meng
nghiraukannya dan memilih untuk turun dari motornya d
yanya karena Tama mem
dah mau numpang berisik banget lagi,"
di dalam batinnya, tanpa sepengetahuannya, Tama terlihat tersen
asanya dia menyingkirkannya namun entah mengapa dia membiarkan
iatnya walaupun yang harus di kasihani gue apalagi dalam masalah ekonomi,
gue harap ini cuma perasaan biasa doang apalagi kita
i ya Tam?"
m segini pasti kejebak macet terus, mau be
baik tau kalo jadi orang
ri ya?" ejek Tama membuat
a gengsi yang di milikinya membuat Tama
udah cukup banyak orang yang datang disana m
enggak jatuh," ucap Tama dan
a helm milik Tama, tapi terlihat dia merasa kesulitan membuat Tama
tin Anita yang meraskan de
rapihkan rambut Anita yang saat ini berantakan, Anita hanya dia
rasakan panas di wajahnya hingga kini terlihat semburat merah di pipi
mereka semua yang sudah berangkat, namun tidak ada yang berani untuk mele