icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis Nakal Sang Bidadari Surga

Bab 4 Menemui Gus Farhan

Jumlah Kata:1231    |    Dirilis Pada: 11/06/2023

esantren, di belakangnya sudah ada anggot

ah yang memengang dua pedang dan bertuliskan 'the wild ants'. Sedang

nunjuk tajam pada dua orang penjaga

i seseorang! Buka cepat!" Teriak Ayana y

ah di sini. Tolong," ucap Rendi salah satu ang

ndengus kesal. Ia kemudian memanjat pagar yang ujungnya itu runcing, be

ereka yang pada akhirnya sponta

g-dorong, dan naik bersam

berada di atas dan yang bera

ak

ihkan. Sedang para lelaki perusu itu saling memandang lalu melir

memperbaikinya nanti," cetus salah satu

sore udah bagus lagi,

ah," celetuk salah seo

" Protes Arka menunjuk tajam sang pelaku yang

amanya nikah, dan momong anak," celetuknya santai semb

ants yang kemudian teralih

" Teriak Ayana berkacak pinggang yang kini jadi pusat perhatian. Gadi

berjalan keliling, menanyakan siapa dan di mana pri

ia! Suruh temui aku!" Bentak Aya

antri berbaju kokoh putih dan sarung m

akan menjadi calon suaminya itu untuk menolak perjodohan tak jelas ini. Karena, dirinya jelas tak bisa men

ri-cari baru saja keluar dari

apa seorang wanita bercadar hij

n siang lagi?" Tanya Gus Farhan tersenyum men

balik cadarnya, jelas terlihat matanya menyipit kar

san dengan masakan saya," celetuk Ning Fati

etus Gus Farhan menerimanya, lalu kini ia men

s," sahut N

sih, karena Ning Fatimah sudah repo

imah men

hati," celetuk Ning Fatimah menunduk, karena wajahnya yang merona, t

antri dan santriwati lainnya dari berbagai sis

ikum." Tegur

enyum lebar, menatap dua pasang anak pemuka agama yang menurut m

hut Gus Farhan dan N

ucap mereka bersamaan saling berlomba menjelaskan s

icara? Kenapa? Ada a

ek dia teriak-teriak carii

ew

alah di punggung mereka ada tulisan the wild ants," sambung yang lainny

ke asrama, saja akan mene

u kami permisi, Gus,

ikumsa

Farhan menghela nafas yang m

nya Ning Fatimah dengan suara yang ma

han men

" Ucap Gus Farhan menatap Ning Fatimah sesaat lalu kembali

ya, begitupun saya. Dan semoga Ning menemukan lelaki yang lebih baik. S

arkan sebuah tetesan air. Ucapan Gus Farhan barusan membuat hati Ning Fatimah rasanya

asih berteriak tak je

mendengar teriakanku!" Teriak Ayana

sudah acak-acakan, di beberapa sudut terdapat helaian rambut. Gus

an Alm. Bu Ayuna?" Tanya se

gan brewokan halusnya menggunakan gamis model baju koko, sorban ya

arhan telah menunduk setelah melihatnya sesaat, bibirnya seperti komat-ka

us Farhan lalu menoleh pada kelompak pria yang datang bersama Ayana. Mereka tersenyum salah tingkah, telah berbuat o

engar kata-kata keramat yang siap menghancurkan

etus Ayana sudah berjalan lebih dulu yan

meraih Arka dan

, tapi masa remajaku yang jadi korban," celetuk Ayana ters

epala Ayana. Padahal ia tadi tampak jutek, dan ap

arhan, ia menggelengkan kepalanya melihat

," ucap Hanif penuh penekanan, ia jelas melihat Gus Farhan

itu masih berada di pintu gerbang meluruskan segala tanggungjawab mereka. Pria bersorban

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Ayana2 Bab 2 Menuju pesantren3 Bab 3 Belajar atau Nikah !4 Bab 4 Menemui Gus Farhan5 Bab 5 Perkara Monyet (King)6 Bab 6 Ta'aruf7 Bab 7 Menggoda Gus Farhan8 Bab 8 Anak Emas9 Bab 9 Bolos10 Bab 10 Aku belum halal kau pandang11 Bab 11 Tak bisa menghindar 12 Bab 12 Salah lawan13 Bab 13 Maaf14 Bab 14 Kedatangan Arka15 Bab 15 Ayana Anak Donatur Sebenarnya16 Bab 16 Hanif pamit17 Bab 17 Pernikahan Ayana dan Gus Farhan18 Bab 18 Sah19 Bab 19 Malam Pertama20 Bab 20 Kerja sama The Wild Ants21 Bab 21 Ayana seorang Hafidzah cilik22 Bab 22 Arka kangen23 Bab 23 Menggoda Gus Farhan di hari Jumat24 Bab 24 Harus tertahan 25 Bab 25 Perkara Ular26 Bab 26 Mencintai27 Bab 27 Kencan pertama28 Bab 28 Kejahilan Ayana29 Bab 29 Cincin yang di curi30 Bab 30 Di kecewakan, Penyesalan dan Bahagia31 Bab 31 Mimi (Kucing) Ayana meninggal32 Bab 32 Masakan Mama33 Bab 33 Bertemu sang Ustadzah34 Bab 34 Keluarga Ning Fatimah35 Bab 35 Berhati Malaikat36 Bab 36 Ayana dan Arka ribut37 Bab 37 Arka di nilai Mines38 Bab 38 Hanif dan Ayana39 Bab 39 Ayana dan Naila40 Bab 40 Diana41 Bab 41 Memanah42 Bab 42 Janji Ayana43 Bab 43 Mencari Tahu 44 Bab 44 Ustadz gadungan sang Mucikari45 Bab 45 Rendi menemui Diana46 Bab 46 Tak Mencurigai Ayana47 Bab 47 Menghajar Andri48 Bab 48 Kemenangan yang diraih Ayana49 Bab 49 Penjelasan Diana50 Bab 50 Ceramah Terbaik51 Bab 51 Pulang52 Bab 52 Hari Sedih atau Bahagia 53 Bab 53 Hadiah Ayana54 Bab 54 Ayana menjadi Ustadzah55 Bab 55 Dihukum56 Bab 56 Kehamilan Ayana57 Bab 57 Manjanya Gus Farhan58 Bab 58 Siapa gadis itu 59 Bab 59 Kekuatan Uang60 Bab 60 Pelakunya adalah...61 Bab 61 Omelan Ayana62 Bab 62 Kehamilan Kembar.63 Bab 63 Ada Apa Dengan Hanif 64 Bab 64 Gambar Ayana untuk Gus Farhan65 Bab 65 Kemarahan Arka66 Bab 66 Minta Maaflah!67 Bab 67 Jalur Hukum68 Bab 68 Diana melahirkan 69 Bab 69 Ketenangan 70 Bab 70 Ayana ngambek71 Bab 71 Jadi yang terbaik72 Bab 72 Menjadi sosok Iblis73 Bab 73 Renaca Gila Ning Fatimah74 Bab 74 Tangisan Gus Farhan75 Bab 75 Surah Yasin penenang hati76 Bab 76 Durasi Menit77 Bab 77 Meminta Bantuan sang Ahli IT78 Bab 78 Siapa bilang aku tidak setuju 79 Bab 79 Maafkan Papa80 Bab 80 Damainya hati Ayana81 Bab 81 Merindukan sentuhanmu82 Bab 82 Aku melamarnya83 Bab 83 Kemurahan Hati Hanif84 Bab 84 Aku tidak ingin berbagi85 Bab 85 Sakit hati yang harus tertahan86 Bab 86 Kali ini saja87 Bab 87 Kelahiran Si Kembar88 Bab 88 Bantuan Dari Tuhan89 Bab 89 Berdamai, Namun Tak Melupakan90 Bab 90 Permintaan Talak Ayana91 Bab 91 Hipnotis, dan Ketakutan Yang Sama92 Bab 92 Patah Hatinya Seorang Ayah93 Bab 93 Membiarkan Merasakan Hal Yang94 Bab 94 Alam Mimpi95 Bab 95 Marcel adalah Ketua96 Bab 96 Keistimewaan 97 Bab 97 Merindukan Ayana98 Bab 98 Jangan Membuat Mamaku Sedih99 Bab 99 Ingin berdamai100 Bab 100 Menyindir