Terpaksa Menikahi Pria Skizofrenia
ntuk di tinggali! Aku bahkan hampir
di tinggalkan sendiri oleh Lukas di taman samping. Lukas, entah kemana perginya pri
enegang. Senja melangkahkan kakinya menuju ruang utama. Matanya berbinar tatka
nya di letakkan disini" ucapnya dengan s
, menyedihkan se
knya sudah tidak di butuhkan lagi. Tangannya mengeluarkan sapu tangan yang berada d
en
h kearah sumber suara. Ibunya melangkah mendekati Senja di iringi Nyonya Li
, Ny
an pulang sayang. Ibu k
nkah kita akan pu
n tetap di sini karena b
kering, namun Ibunya membuat luka di hatinya makin menganga. Senja mencoba menetralkan perasaannya.
ang ambing di terjang badai ombak yang menabrak karang. Dengan segera, jemarinya menghapus sisa air mata
Senja mengantar kepulangan Ayah dan Ibunya sampai di pintu utama. Senja masih terbungkam
Di usianya yang baru 18 tahun, ia harus dengan terpaksa menjalani sebuah pernikahan yang tak ia inginkan. Nasi
. Beristirahatlah dikama
Ah, Nyonya bolehk
nyakan saja, apa yan
f I-
mana Tua
disebut, suasana hati Nyonya Lilian mendadak buruk. Langkah kakinya terhenti tepat didepan sebuah pigura besar yang menempel di dinding ruang utama. N
suamimu" ucap Nyonya Lilian dengan tangan menun
wan. Senyum manis terukir di bibirnya dalam sesaat, namun mengetahui bahwa calon s
i pernikahanmu" ujar Nyonya Lilian sambi
a I
jodohan itu akan membawanya ke dalam jurang kesengsaraan. Rasa sesak, penyesalan, kese
on
mata yang telah membanjiri pipinya. Senja yang manis berusaha menut
yang akan menjadi pel
h antar aku menuju kam
ik
ra seperti biasanya. Ia hanya akan bicara jika di tanya, selebihnya i
riakan lirih. Senja memasang telinganya dengan tajam. Suara itu terd
annya yang tinggi mengalahkan rasa takut yang menghinggapi hati
ampir membuat
isana, mengapa anda bisa sampai disini"
erteriak dua kali, namun sekarang sudah t
na, mungkin anda sedang berhalu
berhalusinasi? keter
ingaku sudah rusak"
na putih mendominasi. Gadis itu merebahkan dirinya diatas ranjang putih nan empuk. Sungguh ia merasa lelah. Mu
yang tertutup. Sang surya mulai beringsut kembali keperaduannya di ufu
, sekuat apapun ia bersembunyi di balik senyum palsunya. Kenyataannya, ia sangat r
ertahan dalam hati. Senja yang malang, kehilangan masa muda demi
ngingat senyum manis kedua orang tuanya. Senja, belum mengerti apapun tentang kehidupan. Selama 18 tahun hidupnya, tak pernah