Terpaksa Menikahi Pria Skizofrenia
utri mereka. Senja tengah bersiap di dalam kamarnya, gaun merah marun selutut dengan hiasan mut
ana. Gadis itu tersenyum simpul. Sebuah senyum yang n
ni hanya sebuah pernikahan biasa, apa yang kau takut
ik! Siapapun laki-laki itu, dirinya akan sanga
tu turun menghampiri kedua orang tuanya yang telah menunggunya. Se
bu
inya untuk sang putri tercinta. Senja memberikan senyuman terbaiknya untuk kedua orang tua yang sangat ia sayangi. Dengan berat hati, Senja menerima perjod
am mobil untuk segera menuju ke kediaman Tuan Aron. Senja yang duduk di kursi belakang dengan ibunya na
inya baru akan menapaki dunia yang sesungguhnya. Namun, kepahitan menghampiri dengan pernikahan yang tak pernah ia harapkan. Set
ti yang sudah tak berbentuk. Sebuah senyuman penuh kepalsuan terukir di wa
ya Hektor dengan wajah berseri bak bulan purnama. Nyonya Lilian me
mendominasi, seakan menegaskan akan pemiliknya dari kalangan ningrat. Tuan Aron menatap ke a
Aurora
ya
h-sungguh menerima pi
rang tua saya, say
Senja hanya menunduk sembari meremas gaunnya. Hatinya terasa sesak bagai di himp
ya. Namun, dia mengalami sedikit gangguan pada kesehatan mentalnya. Tapi kau tak perlu khawati
jelasan Nyonya Lilian setelahnya bahkan hilang begitu saja bagai tertiup angin. Senja menoleh, menatap kedua orang tuanya yang mendadak bungkam. Gadis itu ingin
elvinku dengan tulus. Dia pria yang baik, kau akan m
g dua persimpangan jalan. Dimana keduanya a
rbincang, sementara dirinya hanya berdiam diri tanpa kawan. Se
an berakhir, kakiku rasanya kebas a
han Senja. Pria itu tersenyum lantas menghubungi asistennya. Tak but
a saya bantu
mulai bosan berada disini. Lukas
k Tu
takjub oleh segala yang tampak di mansion mewah tersebut. Rumah Ayahnya memang bes
. Senja tersenyum melihat bunga-bunga yang tersusun rapi di s
dongeng saja. Hemm.. Aku jadi penasaran
?" tanya Senja pada Lukas ya
saya Lu
ah Tuan Melvin berada dis
ar N
ku bertemu
a tidak suka bertemu
k Senja. Gadis itu tersenyum masam. Bibirn
g macam apa ini! helo.. Aku ini calon
*
luar jendela. Matanya menatap tajam pada Senja yang tengah duduk di kursi taman ditem
di ruangan yang gelap. Berita di luaran sana mengatakan bahwa putra kedua Tuan Aron mengalami
meja kecil yang berada disampingnya. Namun, yang ia cari tak ada disana. Langkah kaki
dengar parau. Tangannya memukul kepalanya sendiri berulang kali. Matanya mengerjap, mencoba mengumpulkan kesadarannya yang perlahan me
lantai. Kepalanya terasa hampir meledak. Tangannya berusaha menek
terkuras habis. Pria menyedihkan itu tergeletak di lantai yang d