icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jovan, Birahi Anak Panti

Bab 2 Mati Kutu

Jumlah Kata:1472    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

ntuk lagu-lagu sederhana. Bukan hanya Tania, beberapa temannya pun ad

kap Tania agak berlebihan, yang tak jarang membuatku jadi serba salah. Bukan tak menyukainya, namun tak ingin dia gagal m

a mobilnya yang kukendarai akan keluar dari pelat

ing mulu? Baru dapat kiriman dari '

a, pengen aja belanja, Fan. Kali aja lu juga mau belanja bua

traktir lagi nih?" Aku nyengir kuda

okus pada layar ponselnya. Sepertinya dia sedang meminta izin pada cal

cok dan selalu marah jika aku bertanya tentang sosok itu. Bahkan fotonya pun tak pernah dia t

erapa kali mengantarnya belanja, hanya memang baru kali ini tanpa direcokin pasukan geng rempongnya. Bias

di parkiran, tapi Tania memaksaku untuk menemaninya. Walau agak canggung, aku pun menuruti p

santainya, Tania mengapit sebelah lengank

ung. Tetapi Tania terkesan sangat santai. Aku pun berusaha menguasai diri d

e

embali ters

n sedikit menarik tanganku. Namun sepertinya Tania sengaja melakukan itu. Sambil terus melangkah melihat-lihat b

antungku dan terutama rudal dalam celanaku. Mana gak pake celana dalam lagi. Untung saja baju k

aku megap-megap menahan napas. "Duh, biasa aja kali, gak usah te

bukan calon suaminya. Namun aku pun tak kuasa untuk mengucapkannya. Entah mengapa, justru aku

ama-lama dalam keramaian. Namun kali ini suasananya terasa sangat berbeda. Aku benar-benar m

mel-ngomel kaya emak-emak. Sepertinya dia harus banyak belajar jadi cowok

ung antara senang, bangga dan horny. Pikira

untuk bisa lebih jelas memperhatikan setiap lekuk tubuhnya yang sangat seksi. Dalam balutan celana

sergah Tania sambil

ganggu kamu? Serahkan kepadaku!" jawabku gel

as! Takut ada yang ngintip!" ucapnya s

and jangan coba-coba dibuka.

Nyon

t ada yang ngintip, oke!" ucapnya sambil masuk ke kamar p

an setengah telanjang saat mencoba pakainnya. Pantatnya yang besar se

ku jadi selalu berpikiran kotor padanya. Ada apa dengank

Tania dari da

ngokkan kepala ke dalam kamar p

e

ika terasa berh

sedang setengah telanjang, hanya bra dan celana

, dia belum memakai kembali pakaiannya. Keindahan yang sangat

nah lihat cewek telanjang aja, hehehe!" god

lasku gelagapan sambil kembali mena

alesnya, ganti sama ukuran yang lebih besar satu level, kayaknya yang ini kek

alam celanaku semakin berontak dan menggila. Rudalku sudah tidak bisa lagi diajak kompromi, hingga

njang hitamnya, namun bagian atasnya tetap terbuka dengan bebas. Bah

i pakaian yang kusodorkan untuk dicobanya. "Fan, menurut lu, g

.. sek..seksi banget,

, kok malah bilang seksi sih. Seksi apaa

atan makin cantik and super seksi, bagus banget,

menikmati kemewahan buah dadanya dalam bal

, disamping beberapa stel pakain lainnya. Dia juga menawariku untuk memilih pakaian yang

k Tania meledekku saat memasukan sekot

ktir, hehehe," balask

deh!" ucap Tania sambil mencub

a panas. Rupanya dia sering memperhatikan kebiasaan burukku yang

man, terutama kalau lagi di rumah. Berasa kurang bebas aja, hihihih!"

leman gak, Fan?" god

ta. Sejak kapan calon bin

a yang sontak membua

e liatin! Lu ngapain sih, jadi an

, singkang-singkang gimana gitu. Ada apa coba?" Tania terus menggodaku dan matan

keliatan kok kalau...." Tania berbisik lirih sambil k

skalator menuju parkiran. Lagi dan lagi Tania semakin ketat merapatkan t

nia mengalihkan pegangannya pada pinggangku. Napas dan langkahku terasa semakin berat. Parkiran

yang suasana terasa remang-remang. Selain karena area parkiran yang agak gelap,

ar mati kutu atas sikap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka