icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Enough Me

Bab 2 Udah Kek Ayang

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

ruang yang telah disiapkan. Fian hanya mengamati dari kejauhan segeromb

n beranjak bangun dari duduk nyamannya dan m

ang kelas kakak tingkat. Walau bukan tipe orang yang suka kepo, tapi kali ini dia penasaran baga

para murid dan pengajar sangat terlihat menikmati setiap materi. Fian juga, melihat di kelas sebelahnya dengan hal yang sama, wala

hanya beberapa saja. Namun, di sini terlihat beda. Apa pun mata p

dan merasa sekolah ini bagus?" pikir negatif Fian. Kehidupan di kota, kelicikan, dan juga drama adalah hal

nya karena tidak melihat jalan dengan benar saat berjalan dia pun meminta maaf. Sayangnya, G

menatap Fian dengan tatapan tidak bersahabat. Setelah, memperhatikan arah langkah Gusti yang acuh pada sekit

nya langsung membanting kursi maju hingga membuat kegaduhan di kelas, membuat Hera mengurungkan niatnya.

uk di mana?" tanya Fi

Masih ada kursi kos

sebelahku?" batin Fian dan lan

alias menjadi wali kelas. Selain itu, dia juga mengajar mata pelajaran seni budaya dan nusantara lokal. Salah satu ciri khasnya dalam mengajar

da diri sesorang. Banyak orang-orang yang berhasil di luar sana dengan mengubah kekurangan mereka menjadi suatu keku

an tidak mendapat balasan seperti Hera sebelumnya. "Oh,

peraturan umum yang ada di sekolah ini, semua wajib tau dan patuh. Kemudian beliau memulai k

a Fian lirih dengan m

Cowok itu menutup buku yang dibawanya tadi, kem

Gusti sedekat ini. Hanya berjarak beberapa puluh centimeter saja. Dada Fian tiba-tiba

punya t

ga," batin Fian sedikit emosi mendengar jawaban tidak terduga i

g ini, untuk ikut memandu pemilihan pengurus kelas?" Suara Pak Muji membua

ta dengan frem biru tua mengacungkan ja

a yang tadi mengacungkan ja

kita, ternyata mas tampan ini yang bersedia menemani saya. Sebelumnya perkenal

ru hampir keseluruhan ya

Anggap belum kenal, d

mereka sudah saling mengenal. Proses pemilihan pengurus kelas berjalan lancar, Pak

a yang selalu merasa senam jantung setiap kali di dekat cowok itu. Kini, dia hanya menyisakan penat dan berbaring di kasur tipis kamarnya. Sedikit memejamkan mata, menikmati masa re

asih merasa lengkap saat bersama ayah. Namun,

menghitung satu sampai tiga pintu akan terbuka dan menampilkan ayah. Sungguh benar, pada hitungan ketiga, decit kecil a

gkat pagi dan pulang jam dua-an adalah hal yang biasa. Kemudian malamnya ikut be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka