icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Tanpa Cinta #1

Bab 2 2. Aksa: Yang Tidak Pernah Hilang

Jumlah Kata:1044    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

dalah salah satu dari ribuan, bahkan jutaan orang-orang itu. Sikap terang-terangan yang sejak dulu tertanam dalam-dalam di diriku, h

ikirin c

eman dekatku yang melangkah m

a masuk?" t

ti tepat di belakangku. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku c

uk

in

ebih t

gak pernah bilang ke dia. Atau para

terd

sa hilangin efe

enjawab pertanyaan itu denga

ang." Devan maju, jarinya terulur menunjuk waja

e juga nggak ta

g dia pergi,

ndo

kali. "Masa iya dia nggak suka sama cowok lain di

kata terakhir yang diucapkan de

nggak takut sama

sama diri sendiri. Tapi ya lo ... lumaya

ku sadar diri kalau pengecut adalah label yang tidak bisa l

nggak pernah ketemu selama bertahun-tahun. Terus nggak kenal

udah keberapa kalinya pertanyaan yang sama terlontar dari mulut Devan

sud

n ke luar negeri. Dan tujuannya London. Yaaa dan seterusnya, lo pasti tau sendi

eneran gila deh. Plis perasaan lo tuh nggak normal, Sa!" Devan menun

l kayak gitu, malah buat gue bahagia? Gue juga nggak ngerti kenap

t-otot wajahnya yang tadi menegang kini l

gue cuma bis

kas

Langsung kenalin diri lo. Lan

sendiri pun sudah

nya. Dia pasti tidak percaya kalau aku akan seperti ini jadinya. Tapi ya kenyataannya begini. Rasa yang ada untuknya, b

ngan lo apa?" Aku ba

tujuan awalnya ke sini. "Gue cuma mau bilang, besok dateng ke

gue ngg

satu relasi lo yang punya powerful

, aku memang tidak bisa menolak. Apalagi jika be

nama an

dangan pasrah. Terkadang, pria yang sudah menjadi temanku sej

tau anaknya? Yang bungsu yang nik

ma mau

Gue juga lupa, sih." Devin nyengir tak ber

yang bingkai fotonya ada di atas meja. Aku lalu menunjuknya. "Pria itu,

m cukup lama. "Dunia sempit ban

tatapan pasrah. "Seriusan lo nanya kayak gitu? Mending

sepertinya. "Ya maksud gue, lo

n udah tau

tetep ker

. "Gue profesional. Urusan pekerjaan itu beda.

gangguk-angguk. Dia paham aku mulai kesa

ya naik turun. "Jadi intinya lo dateng, kan? Sa

tadi? Lo nggak punya pasangan? Gue nggak salah denger?" Playboy ca

kkan bahunya. "Tapi yauda deh yang pen

H

sana." Devan menunjuk fotonya, lagi. "Sia

mend

Fyi aja." Devan benar-benar menjengkelkan dengan meniru gaya bica

ada, tapi selalu dipendam. Rasanya memang sangat, sangat tidak mengenakkan. Tapi, aku juga puny

lamun. Sia

mana di dalamnya terdapat seorang perempuan yang tersenyum manis dengan ra

Namany

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka