ASMARA LIAR BOS JUTEK
ung. Keduanya sudah sama-sama menikmati keindah
akukan itu dengannya di kamar mandi. Jadi, permai
bih menyenangkan ya. Makasih untuk
sudah lama sekali tak mendapatkan perhatian dan sent
ermainan itu dengan luar biasa tadi. Dia tahu apa yang barusan terjadi adalah kesalahan. Namun,
arusnya terjadi, Meira. Gu
bir Galang. Meira menatap cowok
bahagia sama lo. Gue senang sama lo.
Pak
s tentang dia. Gue ingin menikmati semua kedamaian dan ketenangan di pulau ini. Da
menyangka kalau Meira tak pernah disentuh oleh suami
ng lo berikan sama gue tadi. Sayangnya suami g
ya? K
aat lo akan tahu seperti apa bos
an perhatian Meira kepadanya saat ini. Namun, dia sebenarnya menyuk
a. Gue pengen liat
an k
kok. Kalo nggak salah, hotel
dah kal
buhnya. Pria itu menurunkan Meira di atas ranjang. Sepasang mata itu
atap gue kayak gitu. Rasanya sam
ggak ngerti k
n, hanya singkat. Meira tersenyum tipis melihat ekspresi y
n mengecup lo. M
-apa. Gue
nya pun bersiap-siap. Keduanya mengganti pakaian masing-m
ya. Dia tak ingin berbicara dengan suamin
terlihat seksi dengan celana pendek sepahanya, dan pakaian yang
menjaga Meira dengan baik. Tugasnya sebagai pengawal pun tetap
endarai seped
mpat ini?"
erinvestasi di pulau ini. Gue akan ba
erti
hotel yang ter
gak sabar ingi
asih
rhenti di depan Pinkcoco Hotel. Keduanya memarkir sepe
Dia benar-benar jatuh cinta pada pulau ini. Gilang pun m
angguanan senja pun kalah dengan kec
angan memang memberinya pengalaman berkesan ba
g, l
lang. Dia lalu melihat hasil pemotreta
et gue ya, ketahua
. Lo c
engan pujian itu. Dia benar-benar tak m
i tempat itu. Banyak makanan yang disajikan di sana. Setelah memesan min
uka senja?"
selalu gue syukuri. Meski indahnya hanya sementara,
ma lo. Gue jug
i kita
hal itu. Dia masih sungkan deng
isah hidupnya sewaktu kecil bersama kedua orang tuanya. Hal itu cukup me
-orang yang meremehkan lo dan keluarga lo di masa lalu.
o selalu jadi me
a-sa
di depan wajahnya. Adegan itu begitu sederha
? Kenapa begini?" tanya
napa dia bisa merasakan hal ini.
sampainya di sana, Galang menyadari ada seseorang yan
pegel banget. L
a terkejut. Dia tak akan pernah men
di bagian punggung. Tentu saja, wanita itu melepas pakaiannya. Kini hanya tin
terpampang tanpa busana. Hasratnya mulai menjad
ss ya. Gue mau ketemu investor untu
ut. Gue akan
oo
dapan Galang. Spontan pria itu langsung menelan salivanya. Dia benar-be
ngerti kan maksud gue?" tany
as senyuman itu. Tak ada yang bisa d
nge
pa yang gue mau. Gue
rusaha bikin
Dia langsung mengecup bibir Galang dengan liar. Ten
Galang dan Meira. Keduanya memang memiliki has
epaskannya di da
e
*