icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nekat Mencintaimu Secara Ugal-ugalan

Bab 4 Marco

Jumlah Kata:2080    |    Dirilis Pada: 18/05/2023

un mengenal si pemilik ruangan. Dia dengan sabar menanti izinnya sebelum benar-benar meniti kedalam. S

. Melihat hal ini Alvida jadi merasa sedikit iba dan juga kasihan padanya. Marco selalu saja menghabiskan waktunya untuk bekerja lembur dibandingkan istirahat meskipun dia punya jam kosongnya sendiri. Mungkin saja itu pelarian

mengalihkan penglihatannya dari setumpuk kertas ya

wa dia ingin kita makan malam bersama lagi," ujar Alvida beralasan. Padahal sebenarnya sang Kakek tidak sekalipun menelepon dirinya,

hadir." Ini sedikit tidak bisa Alvida duga sedikitpun. Baru kali ini dia melihat Marco menolak permintaan yang menyebut nama sang Kakek didalamnya. Jika dilihat, memang benar kalau dia cukup sibuk dan b

a bisa mend

merangkul Marco dan membawa d

n terlalu memaksakan diri sendiri untuk terlalu sibuk bekerja. Jika tidak bisa menghadiri acara makan malamny

rco ingin berubah pikiran. Tapi melihat dia hanya memandangnya saja tanpa mengatakan apapun kemudian menatap kembali berkas di meja ke

a. Jangan terlal

sin dibandingkan manusia. Pria itu seperti tidak punya keinginannya sendiri untuk memulai kehidupan yang baru. Alvida pernah mencoba membantu Kakeknya untuk membuat Marco melupakan wanita yang dia cintai. Tapi sepertinya, untuk Kakaknya yang kala itu baru kali pertama merasakan cinta nampaknya terlalu sulit untuk dapat dia jal

i bibit dimana Alvida tida

tup pintu ruangannya rapat-rapat setelah memberikan salam terakhir sebelum dia beranjak

nti Avida sampai jatuh cinta dan kehilangan akal sehatnya sendiri, rasanya itu hal yang berlebihan yang harus sekali dia tolak tegas sejak awal. Rasanya, hal seperti itu malah mustahil terjadi untuk dirinya yan

i menata hidupnya kembali seper

*

baik, tapi untuk saat ini dia sedang tidak bisa memproses hal-hal diluar dirinya sendiri. Sampai saat ini pikiran Marco masih tertamba

perlihatkan sisi lemahnya ini kepada siapapun. Apalagi terhadap Alvida. Adiknya itu pasti akan semakin khawatir dan akan kembali membujuknya. Sebetulnya Marco sendiri sudah berulangkali mencoba untuk m

lebih lagi Marco sudah menyuruh Alvida untuk pe

a memilih pergi atas kemauannya sendiri. Marco tidak bisa menerima fakta bahwa wanita itu menghilang begitu saja dari hidupnya tanpa sepatah kata. Hanya ada satu hal yang dia tahu. Sebelum pergi wanita itu sempat bertemu dengan Ivander kakeknya, dan menurut beberapa sumberny

numan itu cukup ampuh membuat kesadarannya mengabur. Kali ini dia tidak akan membiarkan hal yang sama terulang kembali. Kemarin dia akui bahwa dia ceroboh karena mudah menerima, tapi hal tersebut karena dia s

minim jelas mengundang mata untuk lekat memandanginya. Terlebih bentuk tubuhnya masih sangat bagus walaupun dia nampa

malah mendekat dan duduk disampingnya. Suasana begitu berisik, bau tembakau yang menyesakan napas, serta udara ya

mulai menggerakan tangannya dengan gerakan vertical dari dada Marco hingga kebawah dengan posisi duduknya yang semakin merapat padanya. Marco bisa merasaka

bisa menemani malam-malam anda. Khususnya malam ini," bisik wanita

ia adalah seorang pria dewasa normal. Aka

i dari tempatnya. Dia mendengar suara pekikan

terpekik terkejut lantaran ada p

esalahan sama sekali. Adiknya tidak menciut meskipun diintimidasi sedemikian rupa oleh perempuan yang seperti berniat membunuh detik ini juga. Sebaliknya dibanding ka

Alvida mengujar balik untuk membalas perkataan Marie. Dia sepertinya sedang berusaha untuk

ganggu denganku! Harusnya kau malu dengan tingkahmu ini. Kau iri? Ingin menjad

? Kalau begitu kau cocok seka

au punya hak untuk mengatakan hal seperti itu pada

Kakakku? Kau baru saja menggerayangi pria yang tidak kau kenal seenaknya dan kau jelas-jelas menggoda

rti ini kan? Apa menurutmu kau

r kata-kata hanya akan membuat waktu terbuang sia-sia. Akhirnya Marco bergerak dan menjauhkan adiknya dari w

u lepas dan Marco langsung membawa adiknya keluar dari tempat itu. Yang jadi pertanyaan se

dak tahu diri! Sialan! Kabur kare

an. Marco bisa melihat tatapan penuh kecewa dari adik bungs

u membu

t ini?" tanya dibalas tanya. Mar

aku sudah menyuru

da bicaranya meninggi. Marco kontan tidak terima wanita

vid

ang. Sudah berapa lama Kakak melakukan ini?" Alvida menatap jen

kongkol lagi dengan Kakek da

i. ini sudah waktunya bagi Kakak untuk membenahi hidup Kakak yang porak poranda kan?" Marco diam sebentar, dia melihat Alvida dan tidak menemukan ada cela dari dirinya. Adiknya ini tulus mengkha

li bila kau mengalaminya sendiri." Marco memilih untuk menghentikan dialog ini da

mencapai mobilnya sendiri dan meraih kenop pintu. Alvida mencegahnya. Kini sek

kakak hidup dalam sebuah penyesalan suatu hari n

ang sedang aku rasakan makanya kau seenaknya menjudge apapun! Untukmu yang hanya melihat dunia dari realitas dan idelismemu kau pasti

paskannya dengan kasar. Bisa dibilang ini adalah

nyak apapun memberikan keterangan Alvida

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 How It Goes2 Bab 2 Bertolak Belakang3 Bab 3 Sang Nona yang Tempramental4 Bab 4 Marco5 Bab 5 Gamble6 Bab 6 Trap7 Bab 7 Tumbang8 Bab 8 Final Decision9 Bab 9 Dia Berbeda10 Bab 10 Bonnie11 Bab 11 Agak Mirip12 Bab 12 Compare13 Bab 13 Makan Bareng14 Bab 14 Insecure15 Bab 15 Breathe16 Bab 16 Pemberitahuan Mendadak17 Bab 17 Curiga18 Bab 18 Gadis Agresif19 Bab 19 Pamer20 Bab 20 Strange21 Bab 21 Lelah Menjadi Wanita Kuat22 Bab 22 Pride Seorang Pria23 Bab 23 Rencana Marie24 Bab 24 Cuz Alvida is Just Another Girl25 Bab 25 Penghiburan26 Bab 26 Dinding yang Tinggi27 Bab 27 Mencurigakan28 Bab 28 Rasa Terkhianati29 Bab 29 Dia Berubah30 Bab 30 Hadyan31 Bab 31 Jealous32 Bab 32 Alvida's Soft Side33 Bab 33 Pertemuan Mendadak34 Bab 34 Pendekatan yang Direncanakan35 Bab 35 Retak36 Bab 36 Where are You 37 Bab 37 Perhatian Leandra38 Bab 38 Hampir Melewati Batas39 Bab 39 Orang Baru40 Bab 40 Situasi Pelik Lagi41 Bab 41 Distance42 Bab 42 Berbeda Kasta43 Bab 43 Meluruskan Masalah44 Bab 44 Pernyataan Cinta 45 Bab 45 What !46 Bab 46 Pria Egois47 Bab 47 Realize48 Bab 48 Kau Jahat!49 Bab 49 Last Chance50 Bab 50 Bimbang51 Bab 51 Lho, Apa 52 Bab 52 Broken Hearted Girl53 Bab 53 Terpojokan54 Bab 54 Pria Putus Asa55 Bab 55 Dua Kubu Berbeda56 Bab 56 Akhir Mimpi Indah57 Bab 57 Perempuan Munafik58 Bab 58 Gelombang Pasang59 Bab 59 Sedikit Pengorbanan60 Bab 60 Rapat Internal61 Bab 61 Pintu Keputusasaan62 Bab 62 Namanya Leandra 'kan 63 Bab 63 Merindumu64 Bab 64 Hadyan & Bonney65 Bab 65 Perhatian Hadyan 66 Bab 66 Nekat67 Bab 67 Cedera68 Bab 68 Mencintai Perempuan yang Sama69 Bab 69 Menjatuhkan Hati70 Bab 70 Melarikan Diri Sementara71 Bab 71 Perubahan Alvida72 Bab 72 Pengungkapan Cinta73 Bab 73 Rencana74 Bab 74 Sepihak75 Bab 75 Dance With The Devil76 Bab 76 Pertengkaran Keluarga77 Bab 77 Rencana Ibu & Anak78 Bab 78 Bertepuk Sebelah Tangan79 Bab 79 Tak Ingin yang Lain80 Bab 80 Mencintaimu Secara Ugal-ugalan81 Bab 81 Kekacauan82 Bab 82 Pengaruh83 Bab 83 Akhirnya Kumenemukanmu84 Bab 84 Langkah Bonney85 Bab 85 Penolakan86 Bab 86 Pertengkaran Ibu dan Anak87 Bab 87 Tidak Akan Berhasil88 Bab 88 Masalah Internal89 Bab 89 Keponakan Jahara90 Bab 90 Kisah Wanita Simpanan91 Bab 91 Pemecatan dan Keributan92 Bab 92 Tumbang93 Bab 93 Perbincangan Kedua Pria94 Bab 94 Fakta yang Terkuak 95 Bab 95 Tabir Gelap96 Bab 96 Menyakitkan97 Bab 97 Hancur98 Bab 98 Keputusan Ivander99 Bab 99 Mengobati Hati100 Bab 100 Menyerah