Cinta Gadis Biasa
ar suara seseorang
diri saat mendengar suara dari orang asing tersebut. Pasalnya, sebelum suara
kup jauh untuk melaksanakan magang, kami s
unya dari tiga bersaudara, merasa sangat senang
bercanda dan ceplas-ceplos, memb
ah, nama kamu siapa?" ta
untuk meluapkan kekesalanku,
erang sana. Itulah awal dari percakapan
, muncul notifikasi sebuah
ikum Rara...
nomor kamu
rena saya hanya ingin berkenalan denganmu, ketika
sannya. Aku mencari riwayat panggilan kem
panggilan kami terhubung. Ada
begitu saja. "Jelaskan apa yang sebenarnya
r suara Kakak, lalu mengambil ponsel yang aku l
.." sembari melototkan kedua
itu adalah nomor yang hanya di ketahui oleh kerabat dan orang-orang terdekat saja. Se
at sepatuku Kak." tambahnya
esalanku. "Hmmm, terus?" Sembari
sung nyimpan nomor Kaka
ar, untuk melepaskan amarahku kepada Sit
gan terpaksa aku membalas c
singkat untuk menjawab sal
onselku berdering pertanda
al. Dengan malas kumela
ga tidak menggan
mm
edang a
sebuah alat komunikasi yang be
nyata kamu luc
u sedang
l ken
orang yang sed
u Ra, pantas saja Sita selalu t
enyindirnya." gumamku membatin, berbagai sindiran lainnya
a dengan mengucapkan 'Hmmm' ketika ia menanyakan keberadaanku. Ta
tari di siang terik, mulai condong ke timur itu masuk melalui j
ulan dari sinarnya, "Astagfirullah ...," pekikku setelah ak
rgegas mengguyur seluruh tubuh, kemudian bersia
tersebut. Mereka hanya mengira aku tidur dan bersemedi di dalam ka
ang selalu kusembunyikan bersama mukena da
r tidak ada yang bisa mendengarnya. Setelah tiga 'ain, aku mengucapkan, "Sha
dan menghidupkan layar ponselku, "Apa!!!?" pekikku membatin k
apakah ia sengaja melakukannya atau ia ju
k apa-apa," dan berbagai celotehan lainnya se
bahwa aku sudah mengetahui drama yang sedang ia perankan. Hal itu sangat jelas ketika aku menangkap suara angin
nku, akhirnya aku memilih untuk mengabaikannya lagi dan mengamb
elupakan si penelepon yang aneh itu. Entah
-kruu
akupun menyudahi kegiatanku dan bergegas
r suara Adzan yang menanda
ang sebelumnya, kemudian bersiap-sia
gan 'si Aneh' itu. Kuambil ponselku untuk
yat panggilan yang baru saja ia putuskan sepuluh menit y
. Aku pun bergegas ke pelipir dan melaksa
.
unyalakan ponselku yang sedari tadi
-tib