Behind The Close Door
elumnya dengan orang asing, ditekankan sekali lagi orang asing dan kalau perlu dicetak tebal dan garis bawahi.
telah mengangkat panggi
lang kala
dia itu." Dona meng
] Endi menenangkan Dona
a Anggi? Datang dan melakukan pengecekan laporan
ahu gimana dia, itu semua cuman a
dan membenarkan kata-
antar Tere ke kampus, ma
neh." Dona menghen
buruk lagi, aku yakin Irwan s
galami mimpi buruk. Sayangnya tidak akan menghubungi Dona untuk bertanya
bagaimana bunda. Apa yang bunda la
astinya aku tahu bagaimana perasaan Irwan sebenarnya. Dari awal memang tidak
Irwan. Perasaan wanita di keluarga Hadinata memang lebih lembut dan berani, termasuk apa yang terjadi pada kedua o
lam buat Tere." Dona me
ini. Pria satu itu meminta hasilnya sekarang juga, kepergiannya ke tempat lain untuk menenangkan diri dan ternya
?" Dona bertanya sambil mel
kan tugas dari Pak Lucas." Viv
berikan tatapan penuh selidik pad
an kepalanya "Pak Lucas terima?" sekali l
g membuat pikiran Dona pusing sepanjang hari, kedatangan tiba-tiba dan meminta laporan hari itu juga.
pul
tubuhnya benar-benar sudah sangat lelah. Dona sedikit bersyukur saat keadaan jalan tidak terlalu ramai membuatnya sampai di tempat tinggalnya dengan cepat, melangkahkan kakinya ke
ercaya dengan apa yang dilihatnya, tapi tampaknya pria tersebut tidak menyadari keberadaan Dona yang berada di belakangnya. Fandi membalik
a yang tidak murah, jika orang yang berasal dari Indonesia tinggal di apartemen ini artinya adalah orang tersebut memiliki jumlah uang yang t
" jawab D
a? Kita belum
h baik mesraan sama Anggi daripada mikirin
u masalah mesra-mesraan sama Anggi kamu ngga
makin berisik "Nggak ada kalian kesini! Aku mau isti
e hotel, dulu kan pern
el kan urusan Leo bukan aku, teru
udah move on
ku bukan
endengar jelas pembicaraan mereka berdua. Sedikit tenang dan seketika Dona menyadari jika terdapat sese
nggu." Dona mengat
m.
dengan reaksi yang Fandi be
H
aban Fandi "Kamu nggak bisa bicara sampai hany
rbeda. Pertemuan dengan Fandi sebenarnya baik-baik saja, harusnya mereka tidak perlu saling menyapa saat berada di cafe tadi. Pintu lift terbuka membuat Dona menatap angkanya yan
berisik ja
atanya setelah menyadari kata-kata Fandi. Dona memilih keluar mencari keberadaan Fandi yang ternyata belum terlalu jauh
ngenal beberapa jam dan kamu dengan seenaknya mengata
berada di lengannya "Kamu nggak sadar kalau dari tadi