icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 6
Uang Receh
Jumlah Kata:774    |    Dirilis Pada: 24/04/2023

Wajah Adelia tampak bingung ketika menatap Raivan.

"Jangan lupa bahwa kamu dan aku bertunangan sekarang. Marcello adalah seorang bintang. Dia selalu menjadi pusat perhatian banyak orang. Kamu sebaiknya menjaga perilakumu. Aku tidak akan tinggal diam dan melihatmu merusak reputasi Keluarga Bertolius," Raivan memberi peringatan dengan nada serius.

Adelia baru menyadari bahwa Raivan mengira dia jatuh cinta pada Marcello.

Kenapa pria ini bisa berpikir sejauh itu?

"Aku juga harus mengingatkanmu bahwa Keluarga Batista memiliki kriteria yang tinggi untuk menantu mereka. Usiamu dua tahun lebih tua dari Marcello ...."

"Cukup!" bentak Adelia. "Pertunangan kita hanyalah sebuah kesepakatan. Kamu dan aku tahu bahwa kita berdua tidak akan pernah menikah. Bukan urusanmu dengan siapa aku jatuh cinta. Jangan mendikte apa yang harus kulakukan!"

Wajah Raivan berubah menjadi muram. Dia ingin membalas, tetapi menahan diri ketika melihat Adelia memelototinya. Suasana di dalam mobil menjadi sangat sunyi.

Adelia tidak menyangkal memiliki perasaan terhadap Marcello. Setelah melihat reaksinya, Raivan berasumsi bahwa kecurigaannya tidak salah. Hal itu membuatnya semakin kesal.

Pada malam hari, Raivan menderita insomnia seperti biasanya.

Dia sering sekali terjaga sepanjang malam sejak dia diculik dan dikurung di ruangan gelap gulita ketika berusia 13 tahun.

Terkadang, dia akan mengalami serangan panik karena pengalaman itu. Akan tetapi, malam ini dia terjaga karena memikirkan Adelia.

Potongan ingatan mengenai kejadian semalam melintas di benaknya. Dia ingin sekali memeluk tubuh wanita itu.

Raivan menjadi semakin gelisah ketika memikirkan hal ini.

"Seleranya buruk sekali. Apa yang dia lihat dari pemuda seperti Marcello? Apakah dia buta?"

Karena merasa kesal, Raivan bangkit dari tempat tidur dan menyalakan sebatang rokok.

Kehidupan Adelia berjalan dengan lancar selama beberapa hari berikutnya. Namun, dia mulai merindukan kehidupan yang dia jalani sebelumnya. Dia suka bepergian dan berpetualang di tempat baru. Ketika tidak melakukan perjalanan, dia berbaring di tempat tidurnya dan menjalani kehidupan yang nyaman di rumah.

Tidak lama kemudian, acara ulang tahun Grup Bertolius tiba. Pada malam hari, Adelia dipaksa mengenakan gaun koktail dan merias wajahnya.

Pesta perjamuan itu sangat mewah. Banyak orang terkenal dari kalangan bisnis yang datang.

Sebagai CEO Grup Bertolius, Raivan sibuk menyambut para tamu. Sementara itu, Adelia merasa lelah setelah bertemu dengan banyak orang. Dia minta diri untuk pergi ke kamar kecil.

Setelah merapikan rambut dan riasannya, dia hendak berjalan keluar, tetapi dihentikan oleh seorang wanita muda.

"Kamu Adelia Herva, bukan?"

Berdasarkan penampilannya, Adelia memperkirakan wanita muda ini sebaya dengannya. Dia mengenakan gaun edisi terbatas dari Dior dan perhiasan yang terlihat mahal, jadi dia pasti berasal dari keluarga kaya.

"Ya, ada urusan apa?"

"Aku Helena Novanto," ucap wanita muda itu sambil berjalan mendekat.

Adelia sering mendengar nama ini sejak menginjakkan kaki di Kota Duri.

Helena tumbuh bersama Raivan dan merupakan satu-satunya wanita di sekitar pria itu selama bertahun-tahun.

Masyarakat luas mengira Helena akan menikah dengan Raivan. Mereka adalah pasangan yang sempurna. Namun, semuanya berubah sejak Adelia muncul.

"Seperti yang kukatakan, ada urusan apa?" tanya Adelia dengan kesabaran yang mulai menipis.

Helena mengeluarkan sebuah kartu ATM dari dompetnya dan berkata dengan tenang, "Di dalam kartu ini ada uang sebesar dua puluh miliar. Aku ingin kamu membatalkan pertunanganmu dengan Raivan di depan semua tamu malam ini."

Mendengar kalimat ini, Adelia langsung tersenyum.

Kenapa penduduk Kota Duri sangat arogan? Apakah ada yang salah dengan udara yang mereka hirup? Kenapa selalu ada orang yang suka memukulnya dengan uang? Meski sedang dihina, Adelia harus mengakui bahwa Helena sangat murah hati jika dibandingkan dengan Erika yang hanya menawarkan uang sebesar sepuluh juta.

Alis Helena berkerut kesal saat melihat tanggapan Adelia. Dia memberi penekanan, "Dua puluh miliar cukup untuk membeli makanan dan pakaian selama sisa hidupmu. Aku yakin kamu belum pernah melihat uang sebanyak ini sebelumnya. Kamu tidak pantas menjadi istri Raivan. Dia tidak akan pernah setuju untuk menikahimu. Dia setuju kamu tinggal bersamanya karena kakeknya sedang sakit. Dia pasti akan mengusirmu begitu kakeknya sembuh. Lebih baik kamu pergi sekarang dan membawa uang ini, daripada hidup miskin setelah diusir."

"Apa?" Adelia mencibir. "Dua puluh miliar cukup untuk membeli makanan dan pakaian selama sisa hidupku? Nona Helena, asal kamu tahu, uang itu tidak cukup untuk pengeluaran bulananku. Itu uang receh!"

Adelia meninggalkan ruangan setelah selesai berbicara.

Helena mengamati sosoknya yang semakin jauh. Dia tidak percaya pada telinganya. Dia merasa Adelia pasti sudah gila. Bagi seseorang yang berasal dari pedesaan, mana mungkin uang dua puluh miliar adalah uang receh yang tidak cukup untuk pengeluaran bulanannya?

Sedikit kesuraman melintas di wajah Helena. "Baiklah, aku tidak akan segan bersikap kejam karena kamu sangat keras kepala. Lihat saja, dasar bodoh!"

Sementara itu, Raivan baru saja menyelesaikan pidatonya di atas panggung dan sedang berbicara dengan seseorang.

Begitu Adelia kembali ke ruang pesta, Erika berjalan mendekatinya dan memarahi, "Kamu pergi ke mana saja? Duduk diam di sana. Jangan membuat Keluarga Bertolius malu."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Keluarga Bertolius2 Bab 2 Memeluknya Sepanjang Malam3 Bab 3 Dasar Orang Kampung4 Bab 4 Paling Mengagumkan5 Bab 5 Aku dan Dia6 Bab 6 Uang Receh7 Bab 7 Apakah Identitasku Akan Terungkap 8 Bab 8 Tidak Ada yang Waras9 Bab 9 Sulit Sekali Berkomunikasi10 Bab 10 Baru Permulaan11 Bab 11 Tugas Berat12 Bab 12 Takut Gelap13 Bab 13 Di Mana Dia 14 Bab 14 Angan-Angan15 Bab 15 Sedikit Tidak Asing16 Bab 16 Pengagum Raivan17 Bab 17 Bersikap Adil18 Bab 18 Pertanyaan Aneh19 Bab 19 Cincin yang Dicuri20 Bab 20 Rencana yang Sempurna21 Bab 21 Dukungannya22 Bab 22 Bukti yang Cukup23 Bab 23 Meminta Maaf padaku24 Bab 24 Kamu Bukan Tipeku25 Bab 25 Melewati Batas26 Bab 26 Bermesraan27 Bab 27 Foto yang Aneh28 Bab 28 Adelia, Terima Kasih29 Bab 29 Helena Kalah30 Bab 30 Meminta Maaf31 Bab 31 Adelia Baru Saja Mengalahkannya32 Bab 32 Ciuman Pertama33 Bab 33 Sebuah Nama Panggilan34 Bab 34 Ciuman35 Bab 35 Kamu Adalah Gulali36 Bab 36 Gulali 37 Bab 37 Pertemuan yang Tidak Biasa38 Bab 38 Sedikit Terkejut39 Bab 39 Pertunjukan yang Bagus Akan Dimulai40 Bab 40 Pekerjaan yang Mustahil41 Bab 41 Kamu Mengganti Gambar Desain Tersebut42 Bab 42 Kebenaran43 Bab 43 Kamu Dipecat44 Bab 44 Siapa Adelia Sebenarnya 45 Bab 45 Adelia, Matilah Kamu!46 Bab 46 Raivan Terluka47 Bab 47 Sengaja Mempersulitnya48 Bab 48 Suapi Aku49 Bab 49 Membantumu Mandi50 Bab 50 Adelia Tidak Menyentuhmu51 Bab 51 Uang Itu Terlalu Sedikit52 Bab 52 Adelia Tidak Menyukainya53 Bab 53 Keputusan Akhir Ada di Tanganku54 Bab 54 Bertemu dengan Teman Lama55 Bab 55 Jangan Bersikap Kejam padaku56 Bab 56 Tante Alira57 Bab 57 Perasaan yang Tidak Pantas58 Bab 58 Apa Kamu Sudah Selesai Menatapku 59 Bab 59 Bukankah Dia Adelia 60 Bab 60 Mengambil Foto61 Bab 61 Apa Kamu Menguntitku 62 Bab 62 Ciuman Mendadak63 Bab 63 Duta Merek64 Bab 64 Rois Begitu Sempurna65 Bab 65 Tidak Sebaik Rois66 Bab 66 Apa yang Salah 67 Bab 67 Kecelakaan Ketika Syuting68 Bab 68 Musuh dari Musuh Adalah Teman69 Bab 69 Juru Masak yang Hebat70 Bab 70 Itu Dilakukan dengan Sengaja71 Bab 71 Bukti yang Kuat72 Bab 72 Dia Menuai Apa yang Dia Tabur73 Bab 73 Beri Aku Lima Menit74 Bab 74 Kesempatan Sempurna75 Bab 75 Mabuk76 Bab 76 Babak 76 Aku Adalah Gulali77 Bab 77 Pergilah ke Neraka78 Bab 78 Seorang Pembunuh79 Bab 79 Tuduhan Pembunuhan80 Bab 80 Helena Adalah Gulali 81 Bab 81 Pembohong82 Bab 82 Janji dengan Rois83 Bab 83 Berkencan dengan Pria Lain84 Bab 84 Kamu Cemburu85 Bab 85 Tren Daring86 Bab 86 Menutup Telinga87 Bab 87 Nadia Sadar88 Bab 88 Serangan Balik (Bagian Satu)89 Bab 89 Serangan Balik (Bagian Dua)90 Bab 90 Serangan Balik (Bagian Tiga)91 Bab 91 Serangan Balik (Bagian Empat)92 Bab 92 Raivan Adalah Pria yang Baik93 Bab 93 Kehebatan Seksual94 Bab 94 Ceritakan padaku tentang Gulali95 Bab 95 Dia Mirip Gulali96 Bab 96 Menjiplak97 Bab 97 Makan Malam98 Bab 98 Gulali Juga Takut Gelap99 Bab 99 Dia Benar-Benar Memesona100 Bab 100 Grup Bertolius Mencuri Karya Orang Lain