icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dendam Menantu Kaya Raya

Dendam Menantu Kaya Raya

Penulis: ELISE TODD
icon
Bab 1
Diselingkuhi
Jumlah Kata:924    |    Dirilis Pada: 13/04/2023

Di Kota Ninverton, Liam Hanza berjalan masuk ke PT. Sunrise Decoration menuju meja resepsionis dengan kantong kertas di tangannya.

Dia sangat berhati-hati membawa kantong kertas itu karena takut menumpahkan kopi di dalamnya.

"Ini kopi yang dipesan oleh Tuan Dennis Caldwell, ke mana aku harus mengantarkannya?" ucapnya pada sang resepsionis.

Sang resepsionis memandangi Liam dari atas ke bawah dan berkata dengan jijik, "Ikuti aku."

Liam adalah seorang pengemudi taksi online, tetapi hari ini, dia secara tak terduga mendapat pesanan untuk mengantarkan minuman dengan bayaran tinggi. Bayarannya sebesar 400 ribu rupiah, jadi dia menerima pesanan itu.

Dia mengikuti sang resepsionis sampai tiba di depan pintu sebuah kantor.

Begitu Liam meletakkan tangannya di gagang pintu, erangan seorang wanita tiba-tiba terdengar dari dalam.

Suara itu terdengar sangat akrab baginya. Itu sangat mirip dengan suara istrinya.

Dia tidak memercayai apa yang didengarnya, dia pasti salah dengar.

Liam berusaha meyakinkan dirinya bahwa dia salah. Namun, dia masih tidak bisa menahan diri untuk tidak berjalan semakin dekat, sehingga dia bisa mendengarnya dengan lebih jelas.

"Ahhh ... Dennis, jangan lakukan itu ...."

"Ayolah, biarkan aku menciummu. Lagi pula, suamimu yang tidak berguna tidak pernah menciummu, bukan?"

Mendengar percakapan itu, Liam tertegun sejenak. Ketika dia tersadar kembali, dia mengetuk pintu dengan keras dan berteriak, "Buka pintunya! Buka sekarang!"

Sang resepsionis bertanya dengan cemas, "Hei, ada apa denganmu?"

Pintu tiba-tiba terbuka dengan suara keras dan seorang pria asing muncul di hadapan Liam.

Yang menarik perhatian Liam adalah bekas lipstik di pipi kanan pria itu.

Dia membuang kantong kertas di tangannya, mendorong pria itu menjauh dan masuk ke dalam kantor.

Kemudian, dia melihat seorang wanita dengan kulit halus dan tubuh seksi yang mengenakan stoking sutra hitam. Wanita itu mengancingkan kemejanya dengan tergesa-gesa dalam keadaan panik.

"Yolanda!" raung Liam dengan marah.

Ternyata dugaannya benar, wanita yang sedang panik di dalam kantor itu benar-benar istrinya.

Dia merasa dadanya seperti ditekan oleh sebuah batu besar, membuatnya sulit bernapas.

Liam menatap tajam ke arah Yolanda Liandra dan berkata dengan marah, "Yolanda, kita sudah menikah selama tiga tahun. Dan selama ini, aku bekerja sebagai pengemudi taksi online di siang hari dan mengurus keluargamu ketika aku pulang di malam hari. Aku sudah menjadi suami yang baik untukmu, tapi dalam tiga tahun terakhir ini, kamu tidak pernah mengizinkanku untuk menyentuhmu.

Meskipun begitu, aku tidak berpikir buruk tentangmu. Aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa kamu hanyalah wanita yang berprinsip. Tapi apa-apaan ini?! Beraninya kamu berselingkuh dengan pria ini di kantornya! Kenapa kamu melakukan ini padaku?! Apa salahku?!"

"Sayang ... apa ... apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Yolanda setelah akhirnya mengancingkan kemejanya, menutupi belahan dadanya yang terbuka.

Pada saat ini, Dennis mencibir dan dengan bangga berkata, "Kamu menyebut suamimu pecundang setiap hari, jadi aku penasaran dan memanggilnya datang ke sini hari ini untuk melihat betapa pecundangnya dia."

Setelah mengatakan ini, dia menatap Liam dengan jijik.

Yolanda kembali tersadar dari rasa paniknya dan menjadi tenang. Lagi pula, dia memang merasa bahwa Liam benar-benar pecundang. Bahkan uang yang digunakan untuk membeli mobil pria tersebut adalah miliknya. Jadi, apa hak yang dimiliki Liam untuk menuduh dirinya?

Dia berdiri di antara Dennis dan Liam, mengangkat kepalanya dan berkata pada Liam dengan angkuh, "Jaga ucapanmu, Liam. Aku tidak berselingkuh darimu atau dengan siapa pun. Tuan Caldwell dan aku hanya berbicara tentang bisnis."

Liam menggertakkan gigi dan berkata sambil mencibir, "Apa berbicara tentang bisnis membutuhkan kontak fisik dan bekas lipstik di pipinya?"

Berdiri di depan pintu, sang resepsionis akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi. Dia menatap Liam yang gemetar dan mencibir, "Kamu benar-benar harus melihat dirimu di cermin. Kamu hanya seorang pengemudi taksi online, bagaimana kamu bisa membandingkan dirimu dengan Tuan Caldwell, seorang CEO dari sebuah perusahaan dengan nilai pasar triliunan rupiah? Bahkan jika kamu mengemudi selama seratus tahun, kamu tidak bisa menghasilkan uang sebanyak itu."

Setelah mendengar kata-kata sang resepsionis, Dennis menjadi semakin arogan. Dia merangkul bahu Yolanda, mengambil segelas wine di atas meja dan menyerahkannya pada Yolanda.

Yolanda ragu-ragu sejenak. Kemudian dia menerima gelas itu, mendentingkan gelas dengannya dan keduanya meminum wine itu bersama.

Mata Liam tertuju pada Dennis dan Yolanda. Dia berpikir bahwa mereka adalah orang paling tak tahu malu yang pernah dia temui.

Dia mengepalkan tangannya begitu erat sehingga kukunya hampir menembus daging telapak tangannya. Pada saat ini, hanya ada amarah di hatinya.

Melihat reaksinya, sang resepsionis mengangkat alis dan berkata, "Kenapa? Apa kamu ingin berkelahi?" Lalu dia berteriak, "Satpam!"

Yolanda juga menatap Liam dengan kepala terangkat tinggi dan berkata dengan dingin, "Liam, kenapa kamu tidak pergi saja? Apa kamu benar-benar ingin dipukuli?"

Liam melirik para satpam di sekeliling yang membawa tongkat di tangan mereka.

Perlahan dia melonggarkan kepalan tangannya dan berkata dengan dingin, "Yolanda, kamu akan menyesali ini suatu hari nanti."

Setelah selesai berbicara, Liam berbalik dan berjalan keluar dari kantor Dennis.

Yolanda menatap sosok Liam yang pergi menjauh, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Liam keluar dari perusahaan dan masuk ke mobilnya, memikirkan cara untuk membalas dendam pada mereka.

Pada saat ini, ponselnya berdering.

Begitu dia menjawabnya, suara kepala pelayan keluarganya, Theo Reed, terdengar dari ujung telepon.

"Tuan, tugas tiga tahun Anda di Keluarga Liandra telah berakhir dan hadiah untuk Anda adalah sebuah vila di Resor Cloudhigh. Mulai hari ini, larangan untuk Anda juga sudah dicabut."

Theo berhenti dan kemudian melanjutkan, "Tugas pelatihan Anda selanjutnya adalah mengelola bisnis. Ayah Anda telah membeli Grup Kingland dan menunjuk Anda sebagai CEO."

"Oke," ucap Liam dengan suara serak, dia tidak terkejut sama sekali.

Kemudian Theo bertanya, "Bagaimana hubungan Anda dengan istri Anda? Apa Anda akan mengadakan pesta pernikahan yang megah untuknya dengan identitas asli Anda?"

Ekspresi wajah Liam langsung menjadi muram. "Tidak, dia tidak pantas mendapatkannya."

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Diselingkuhi2 Bab 2 Apa Kamu Masih Anak-anak 3 Bab 3 Memutarbalikkan Fakta4 Bab 4 Hukuman5 Bab 5 Liam Mengalahkan Andrew6 Bab 6 Kamu Dipecat7 Bab 7 Memfitnah8 Bab 8 Julie Farant9 Bab 9 Aku Adalah CEO10 Bab 10 Dilarang Sepenuhnya11 Bab 11 Archie Dipecat12 Bab 12 Liam Memecat Archie13 Bab 13 Liam Melecehkan Isabella 14 Bab 14 Apa Liam Benar-benar Sang CEO 15 Bab 15 Bercerai16 Bab 16 Berdiri Selama Dua Jam17 Bab 17 Liam Membalas Dendam Pada Julie18 Bab 18 Dennis Melihat Liam di Kantor CEO19 Bab 19 Seseorang Berlutut20 Bab 20 Memberi Liam Sebuah Pelajaran21 Bab 21 Jadilah Sopir Pribadiku22 Bab 22 Liam Mengendarai Maybach23 Bab 23 Liam Mencuri Sebuah Kalung24 Bab 24 Kalian Tidak Diizinkan Masuk25 Bab 25 Pencuri Miliarder26 Bab 26 Membebaskan Dennis27 Bab 27 Bar Skeleton28 Bab 28 Setengah Jempol Terpotong29 Bab 29 Pengawal30 Bab 30 Gigolo Julie31 Bab 31 Tugas32 Bab 32 Jadilah Selingkuhanku33 Bab 33 Yolanda Menangis34 Bab 34 Meminta Bantuan Liam35 Bab 35 Bantuan Liam36 Bab 36 Liam Adalah CEO37 Bab 37 Membatalkan Kerja Sama38 Bab 38 Liam Melakukan Serangan Balasan39 Bab 39 Pengejaran Ekstrem40 Bab 40 Mengiris Tubuhnya41 Bab 41 Lima Menit42 Bab 42 Tuan Hanza43 Bab 43 Menyerah Sepenuhnya44 Bab 44 Sisi Gelap45 Bab 45 Lamaran Dennis46 Bab 46 Bar Hollywood47 Bab 47 Melamar di Bar Hollywood48 Bab 48 Lamaran49 Bab 49 Yolanda Bersedia50 Bab 50 Menepati Janjinya51 Bab 51 Dia Adalah Seorang Gigolo!52 Bab 52 Pemilik Bar53 Bab 53 Yolanda Memeluk Liam54 Bab 54 Jadilah Pria Simpananku55 Bab 55 Menjatuhkan Keluarga Caldwell56 Bab 56 Kehancuran Bar Pandora57 Bab 57 Alasan Lemah58 Bab 58 Klaus Bekerja Untuk Liam59 Bab 59 Kemunculan Klaus60 Bab 60 Andrew Menyerah61 Bab 61 Bekerja Untuk Liam62 Bab 62 Hadiah Pernikahan Untuk Pasangan Itu63 Bab 63 Menghancurkan Keluarga Caldwell64 Bab 64 Undangan Pernikahan65 Bab 65 Kevin Meminta Kerja Sama66 Bab 66 Berani-beraninya Kamu Menyelinap ke Sini !67 Bab 67 Aku Akan Meminta Klaus Untuk Membunuhnya68 Bab 68 Malcom Quinn69 Bab 69 Terobsesi70 Bab 70 Aku Pemilik Baru71 Bab 71 Kevin Dalam Masalah72 Bab 72 Kevin Menyerah73 Bab 73 Hari H Akhirnya Tiba74 Bab 74 Tuan Hanza Muncul75 Bab 75 Babak 75 Liam Adalah Atasanku!76 Bab 76 Aku akan Menikah dengan Liam77 Bab 77 Dua Wanita dari Keluarga Liandra78 Bab 78 Hadiah Mewah79 Bab 79 Pernikahan80 Bab 80 Bukti81 Bab 81 Kehilangan yang Menghancurkan82 Bab 82 Membatalkan Pernikahan83 Bab 83 Tak Tahu Malu84 Bab 84 Keluarga Riley85 Bab 85 Andrea Bersedia Berhubungan Seks dengan Liam86 Bab 86 Dikenal Semua Orang di Kota87 Bab 87 Perselisihan Internal88 Bab 88 Sebuah Rencana89 Bab 89 Pertunjukan yang Bagus90 Bab 90 Apa Kebenarannya 91 Bab 91 Yolanda Mengiris Pergelangan Tangannya92 Bab 92 Langkah Cerdas93 Bab 93 Ciuman Penuh Gairah94 Bab 94 Tyler Mengejar Yolanda95 Bab 95 Niat Isabella96 Bab 96 Bajingan Tak Tahu Malu97 Bab 97 Liam Marah98 Bab 98 Hubungan Rahasia99 Bab 99 Tertangkap Basah100 Bab 100 Dalam Konfrontasi