icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Kedua Sang Billionaire

Bab 2 Dua

Jumlah Kata:1726    |    Dirilis Pada: 04/03/2023

yang masih berada dalam pangkuan cowok bernama

rlaluan, Justin!" Ia benar-benar kesal dan emosi sa

tak terbesit rasa takut atau rasa bersalah di wajah Justin. Toh, i

yang masih tak sadarkan diri dalam pangkuannya. Kemudian,

am kamarnya sudah terlihat beberapa orang berkumpul, termasuk kedua orang tuanya. Apa mereka semua tak ingat, kalau

an memasuki kamarku tanpa ijin. Apa perlu ku buat di depan pint

anya seorang laki-laki paruh baya, sambil menun

. "Ayolah ... kalian jangan ikut berpikiran aneh-aneh seperti yang dilakukan

u sedang berciuman dengan gadis itu!" Kalau bisa mengeluarkan api dari m

uat kamu, apa?" t

besar buatku, Justin.

jutkan perkataannya. Iya, ia tak suka dengan kal

t," ucapnya. "Aku bukan sedang berciuman dengannya, tapi lebih tepatny

kan membiarkan itu terjadi. Dengan cepat Justin menyamb

ba-coba me

k itu pada Alice, Justi

... jangan dihadapanku. Karena itu tak akan me

pun juga hadir. Sepertinya wanita ini dengan cepat menghubungi semua orang untuk me

rlaluan memperlakukan Alice beg

t campur jika tak

pu membuat kucing

get di wajahnya. Ya ... bagaimana ia tak kaget, tiba-tiba malah dih

ini memandan

mendorong gadis itu hingga kembali ke posisi tidur

a singkirkan, kini justru ia tarik hingga kembali menutu

mereka sudah terjadi sesuatu. Aku yakin sekali." Alice lagi-

" tanya Hana bingung. Seakan-akan sebuah

i terjadi. Kamu, kan, yang menggoda

asih normal, berjalan pada jalur yang lurus. Harusnya saya yang marah ... kenapa dia

ante? Kamu pikir sa

irip tante-tante," ungkap Hana jujur.

g terjadi malam ini. Iya, ini masih tengah malam dan

eluar!" per

ah kaget mendenga

ngar? Keluar dari

! Gadis

r seka

kan selimut di badannya, ia berjalan menuju pintu keluar. Sungguh, saat mendengar perintah Justin yang terkesan

memintamu k

n pandangannya pada Justin. Semua orang yang posisinya juga sudah

?" tan

am

membuat Alice seakan ingin

lah besar denganmu. Jadi, apalagi mau mu? Apa belum cukup men

adi seakan begeser. Tak tahukah laki-lak

keterlaluan!!

ebih baik ciptakan masalah besar sekalian," komentar Justin

aan Justin dengan ekspress

stru menarik gadis itu kembali dan

sti

tu sedang heboh di luar sana mengeluarkan omelan dan kekesalannya. Ya ... ia sudah

n Justin "Sudah cukup masalah tadi, jangan ditambah

cam-macam padamu," ujar Justin menyentil

ngurungnya di sini. Apa dia tak berpikir kalau orang-orang yang ada di lua

mu apa, sih? Ak

ingin membuatmu dalam masalah yang le

diri yang punya banyak masalah, tapi

gin menciptakan sebuah masalah? Terserah.

as di depannya. "Sadarlah. Sebenarnya bukan aku yang membuat masalah, tapi ka

alahnya. "Oke, aku minta maaf dibagian itu. Soalnya di

Waww ... apa ini tak terlalu berlebihan?

, bisa dengar apa yang ku jelaskan, tid

Justin kembali berfokus

ak? Yakali. Di depan pintu kamar ada keluarga la

r mandi. Setidaknya ia tak membuat mata laki-laki ini terus berfokus pada tubuhnya

kas. Kemudian mencari kontak orang tuanya. Apa-apaan maksud orang ini meng

o, Pa

dari duduknya dan merebut ponsel milik Hana dengan cepat.

daku," pint

aku! Aku dikurun

alih ponsel miliknya. Kesal, dengan cepat ia mengamb

Om. Aku nggak mau di sini!" te

mpat tidur ... kemudian dengan cepat menin

rus berontak saat kedua tan

napa kamu sel

ari

gan tatapan seperti i

is padamu? Apa aku harus menunjukkan

pada bandul kalung yang melingkar di leher

adamu hilang, Om. Jadi, lepasin aku! Aku nggak mau di sini d

u pusing mendengar suar

n aku," rengek

da Hana. "Apa aku harus menciummu lagi

n sukses membuatnya bungkam seketi

ampai melakukannya

engancamk

pikir aku ta

a. Biasanya nggak ada wanita yang berani melawannya, bahkan Alice

mentar Hana saat merasa kalau Justin terus menatapnya.

ukaimu," timpalnya lang

seolah hanya bisa diam membatu. Seperti sebuah aliran listrik sedang menjalar

pindah ke telapak tangan gadis itu ... seolah menautkan dengan tangannya.

lama kelamaan ia malah menikmati ciuman itu. Rasa yan

an. Perasaan apa ini? Kenapa ia malah seolah

get. Bahkan ciuman yang dilakukan Justin pun terhenti seke

an

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Satu2 Bab 2 Dua3 Bab 3 Tiga4 Bab 4 Empat5 Bab 5 Lima6 Bab 6 Enam7 Bab 7 Tujuh8 Bab 8 Delapan9 Bab 9 Sembilan10 Bab 10 Sepuluh11 Bab 11 Sebelas12 Bab 12 Dua Belas13 Bab 13 Tiga Belas14 Bab 14 Empat Belas15 Bab 15 Lima Belas16 Bab 16 Enam Belas17 Bab 17 Tujuh Belas18 Bab 18 Delapan Belas19 Bab 19 Sembilan Belas20 Bab 20 Dua Puluh21 Bab 21 Dua Puluh Satu22 Bab 22 Dua Puluh Dua23 Bab 23 Dua Puluh Tiga24 Bab 24 Dua Puluh Empat25 Bab 25 Dua Puluh Lima26 Bab 26 Dua Puluh Enam27 Bab 27 Dua Puluh Tujuh28 Bab 28 Dua Puluh Delapan29 Bab 29 Dua Puluh Sembilan30 Bab 30 Tiga Puluh31 Bab 31 Tiga Puluh Satu32 Bab 32 Tiga Puluh Dua33 Bab 33 Tiga Puluh Tiga34 Bab 34 Tiga Puluh Empat35 Bab 35 Tiga Puluh Lima36 Bab 36 Tiga Puluh Enam37 Bab 37 Tiga Puluh Tujuh38 Bab 38 Tiga Puluh Delapan39 Bab 39 Tiga Puluh Sembilan40 Bab 40 Empat Puluh41 Bab 41 Empat Puluh Satu42 Bab 42 Empat Puluh Dua43 Bab 43 Empat Puluh Tiga44 Bab 44 Empat Puluh Empat45 Bab 45 Empat Puluh Lima46 Bab 46 Empat Puluh Enam47 Bab 47 Empat Puluh Tujuh48 Bab 48 Empat Puluh Delapan49 Bab 49 Empat Puluh Sembilan50 Bab 50 Lima Puluh51 Bab 51 Lima Puluh Satu52 Bab 52 Lima Puluh Dua53 Bab 53 Lima Puluh Tiga54 Bab 54 Lima Puluh Empat55 Bab 55 Lima Puluh Lima56 Bab 56 Lima Puluh Enam57 Bab 57 Lima Puluh Tujuh58 Bab 58 Lima Puluh Delapan59 Bab 59 Lima Puluh Sembilan60 Bab 60 Enam Puluh61 Bab 61 Enam Puluh Satu62 Bab 62 Enam Puluh Dua63 Bab 63 Enam Puluh Tiga64 Bab 64 Enam Puluh Empat65 Bab 65 Enam Puluh Lima66 Bab 66 Enam Puluh Enam67 Bab 67 Enam Puluh Tujuh68 Bab 68 Enam Puluh Delapan69 Bab 69 Enam Puluh Sembilan70 Bab 70 Tujuh Puluh71 Bab 71 Tujuh Puluh Satu72 Bab 72 Tujuh Puluh Dua73 Bab 73 Tujuh Puluh Tiga74 Bab 74 Tujuh Puluh Empat75 Bab 75 Tujuh Puluh Lima76 Bab 76 Tujuh Puluh Enam77 Bab 77 Tujuh Puluh Tujuh78 Bab 78 Tujuh Puluh Delapan79 Bab 79 Tujuh Puluh Sembilan80 Bab 80 Delapan Puluh