icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
VIDEO TAK PANTAS DI PONSEL IBUKU

VIDEO TAK PANTAS DI PONSEL IBUKU

icon

Bab 1 Video tak pantas

Jumlah Kata:1082    |    Dirilis Pada: 27/02/2023

mi sedang sarapan pagi. Seperti biasa aku memasak n

yakan soal uang kepadaku. Padahal itu adalah hal yang sudah bia

paruh waktu sebagai penjaga toko kue. Pagi dan siang aku kuliah. Ibu sebenarnya tidak memperbolehkan aku untuk kuliah, katanya buang-buang waktu dan uang saja. Unt

ur dan lauk setiap tiga hari sekali. Terkadang aku atau Fina yang pergi ke pasar tradisional karena di sana harganya lebih terjangkau. Aku juga member

aku juga harus membiayai sekolah Fina. Dia bersekolah di sebuah SMA Negeri di kotaku, sehingga biaya sekolahnya tak terlalu memberatkanku. Untungnya Fina

Bu?" tanyaku d

Namun kali ini aku tak boleh percaya begitu saja karena hampir separuh tabungan telah terkuras. Sungguh menyedihkan memang, padaha

dewasa. Ibu gunakan untuk apa uang itu ya

ak biasanya beliau menjawab pertanyaa

sak maupun beres-beres rumah. Bukan aku menjadikan Ibuku pembantu gratisan, ya. Bukan, bukan sama sekali!

Cika. Jadi Cika harus pintar-pintar mengatur uang untuk keperluan kita bertiga," sahutku den

aa

embuat jantungku hampir copot. Kulirik

eluarkan uang berapa pun untuk keperluanmu dan Fina. Sekarang Ibu yang minta uang malah kamu

apa sekarang Ibuku berubah? Tidak seperti Ibu yang perangainya yang kukenal biasanya. Serasa

atiku masih setengah ikhlas karena aku tidak tahu uangku untuk apa. Akhirnya aku membuka dompet yan

atasanku tadi malam karena aku lembur dan baru pulang jam dua pagi. Bahkan tadi malam aku tertidur jam ti

ang tersebut dari tanganku. Merebutnya dengan p

nurut sama orangtua," jawab Ibu sambi

diberi uang saku oleh kedua orangtuanya. Berbeda sekali dengan kami. Bahkan Fina pernah bilang padaku, ia tak ingin lanju

dah gerah aja," ujar Ibu sambil megipaskan ta

yambar tas kuliahku. Begitu juga dengan Fina. Adikku itu juga la

penasaran siapa yang menelepon pagi-pagi begini. Rupanya telepon dari aplikasi Whatsapp. Mataku terbelala

Angkat, tidak ya,' su

ut. Si penelepon juga tidak menelepon ulang. Penasaran, aku

n! Biasanya kan Ibu juga mandinya lama. Entah apa yang dilakukan beliau di kamar mandi. Sedangk

elnya. Aku coba dengan tanggal, bulan, dan tahun lahir Ibu, hasilnya nihil. Aku berpikir keras, apa ini k

asiln

pat aku membuka aplikasi Whatsapp dan mencari percaka

membaca chat-chat kotor dan vulgar ala orang dewasa dan juga beberapa resi

senonoh, yang isinya si pria itu tak memakai sehelai benang pu

ku sedang mengalami puber kedua? Kenapa Ibu sampai rela mem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka