Mendengar perkataannya, Rohan langsung mengerti apa yang sedang dipikirkannya. Usai meminum segelas jus jeruk, dia mengangguk dan bangkit dari kursinya. "Tentu. Aku akan segera pergi. Semoga hari kalian berdua menyenangkan."

"Oke, hati-hati," jawab Erina dengan senyum hangat di wajahnya.

Tak lama kemudian, Rohan masuk ke dalam mobilnya dan melaju pergi dari rumah. Sementara itu, Erina membantu putranya mengenakan mantel dan tas sekolahnya. Keduanya kemudian pergi menuju taman kanak-kanak.

Saat Bram turun dari mobil dan berlari menuju kelasnya, Erina menunggu putranya itu hilang dari pandangan kemudian pergi ke gedung Grup Fulgensius.

Tidak lama setelah dia masuk ke dalam kantornya, telepon di mejanya berdering. Menggantung blazer yang dikenakannya, dia kemudian duduk dan menjawab telepon itu.

"Halo, selamat pagi," sapa Erina dengan sopan.

"Ini aku," jawab Leonar datar.