Love Psycho
li berteriak saat mereka masuk ke Hotel
emangnya apa yang kamu pikirkan?"
pa
ra dan meraih pinggangnya lagi selam
rapa orang. Mereka sangat disambut dengan hormat. Mungkin karena
n yang sudah berjajar rapi di meja makan besar. Ini seperti ruangan makan privat yang hanya
ujar Tian dengan santai duduk di kursi utama. Sedangkan sem
mun matanya penuh kewaspadaa
lum kita tinggal bersama." Tian
l bersamamu," gumam La
amaku," ucap Tian lagi
api Laura hanya mendengus kesal. "Jadi siapa kamu?" Laura memutuskan untuk bertanya d
wab pertanyaan itu dan membia
i cara bersikapnya. Hanya ada satu jawaban yang terlintas di
ngar jawaban Laura. "Kenapa
mani bawahannya sebanyak itu?" ucap Laura s
ian memang tidak salah memilih pasangannya untuk masa depan. La
kamu kerjakan, T
berapa Bar," jawab
g kamu jual
mu memang cerdas, Laura. Kamu akan tahu se
a sepertimu!" Laura mendengus kasar. Tian sudah ditolak mentah-mentah. Tap
lain, dia mungkin sudah menembaknya sampai mati. "K
ana bisa aku tinggal bersamamu?!" Laura mencoba
itu kurang jelas kalau kita sudah dekat, Laura?" Tia
laupun itu sia-sia saja karena Tian tentu bisa melihat kegugupannya
mengerti, kenapa
h saling mengenal. Cukup
h lengan Laura dan menariknya keluar ruangan. Tidak, ini bukan hanya ditarik, tapi Laura sedang diseret Tia
na, Bajingan?" teriak Laura sambil beru
di lantai 8. Dan mereka benar-benar memasuki kamar yang sama. Tian melempar Laura ke atas te
uahkan hasil. Bagaimana kalau kita bicara dengan fi
hh ... Akh ... Tian!! Ar
Tian turun ke leher, menggigitnya dan menghisapnya ker
wajah putih itu. 'Astaga, apa waktu itu kami melakukannya seperti ini?' Tapi debara
nar-benar tidak memakai sehelai benangpun. Bibir Tian mengulas senyum bangga
Ini menyakitkan! T
atanya tubuhmu berkata lain, kau menyukainya."
ak menyukainya! Ahh .
uki Laura tanpa aba-aba dan tanpa pemulas membu
! Keluarkan bend
ak pelan tanpa memasukkan semuanya. Tian hanya i
ng. Dan dia merasa kesal karena dia hanya m
lakukan, brengsek?" tan
sambil menyeringai lebar.
ku tidak puas!! Berhenti b
ya semakin cepat dan brutal. Segera kamar itu akan dipenuhi oleh teriakan dan era
l yang Tian lakukan seperti malam sebelumnya. Setelah selesai, Tian menyelim
rainya." Perintah Tian pada penga
tidak ada yang berani bersuara bahkan mengangkat senyum di bibirnya. Setelah selesai, Tian kembali membaringkan tubuh Laura sedangkan dia berjalan ke a
*
n keningnya. Mata bulat itu terbuka sebelum m
.." rin
h ban
Wanita cantik itu menunduk menatap tubuhnya yang s
," jaw
i kantor pasti sangat
nmu karena masih terlihat sakit." Tian tersenyum m
berjalan mendekati Laura. Laura sedikit mundur dan berusaha
sih menghindari
n dengan sigap memberikan air padanya. Laura tidak
nakas samping ranjang. Dia men
ran-heran. Kenapa pria gila ini begitu be
tidak mau,"
tidak percaya. "Kukira kita sudah saling mengena
nginkanku?" Secara tidak seng
menyukaimu!"
cang. "Ini hanya perasaan sementara, Tian. Kita baru saling
aura. Aku tidak ak
an. "Malam itu dan hari ini hanya one night sta
kembali mendekati Laura sebelum meny
tukmu bersiap-siap. Setelah itu, mau
maksaku? Aku te
ebelum berdiri. "Ayo,
Be