icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WIBU VS KPOPER

Bab 2 WIBU VS KPOPER BAB 2

Jumlah Kata:1126    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

emuannya dengan pria-pria di luar sana. Entah sengaja atau tidak, entah direncanakan sa

nya yang memunculkan rasa tak nyaman di hati. Bukan semata karena tidak cocok, tapi karena Nara memang juga ti

erita. Awalnya, semua baik-baik saja sampai pada satu saat dimana mereka membicarakan tentang pekerjaan, pria ekstrovert menyebalkan itu langsung menukas, lugas tanpa tedeng aling-aling, "Aku tidak ma

erada di tempat sama, jelas jawaban semacam itu sudah teramat fatal buat didengar. Jadi, tanpa mengucapkan apa-apa, mereka berpisah dan enggan bertemu lagi. Awal bulan itu, Nar

rsih, tapi sangat telaten mengatur segala pekerjaannya. Apa-apaan dia harus mengucapkan salam pernikahan sekaligus selamat tinggal pada dunia kerja yang telah m

an bisa acuh tak acuh satu sama lain, Nara rasa mereka akan langsung cocok. Tidak ada drama seputar percintaan, cekcok di sana-sini, perkel

lampau mustahil diwujudkan. Mungk

tau t

alat gambar digital di tangan. Tekun, sangat tekun. Bahkan tak menghiraukan kehadirannya sama sekali. Wajah pria itu tampak betul-betul serius, menunduk

warna cokelat susu, kaos putih sebagai dalaman dan celana jeans kasual sebagai bawahan. Di samping kursi yang diduduki pria awal k

sepuluh detik, pria itu baru menukas

belum mengangguk dan menjawab dengan tenang,

eh, jemari bersemat drawing pen cekatan menggores ke sana-sini, pun s

n untuk hari ini, Nara sekilas bisa mengerti kenapa pria di depannya menginfokan untuk bertemu di kafe akhir pek

Begitu jelasnya, singkat saja

hitam itu menerbitkan senyum yang kepalang lebar sebelum ikut membuka ta

mu momen serupa. Tidak banyak yang akan memaklumi orang kebut deadline di tengah pertemuan yang seharusnya membahas kecocokan. Teta

saat sang lawan bicara sudah mulai membuka laptop dan mengetik. Pria itu tampak setengah hati saat melanjutkan, "Aku

ekspresi yang dibuat pria di depannya, dia membalas, nadanya santai sekali, "Oh, jangan khawatir, sejujurnya aku juga tidak tertarik de

t sek

ag

ling membagi ulasan bibir sarat bisnis. Tidak ada kesan keberatan

-repot ingin tahu, sama-sama fokus dengan laptop dan pen display yang ada di hadapan. Sesekali, pria itu akan tampak berpikir sebelum mengotak-atik

kau menyukai

ari pekerjaannya dan fokus pada kudapan di depan mata. Melihat manusia asing yang mengerjakan deadline satu meja dengannya m

angkir putih samping laptop. Gadis itu menyesapnya sesaat, tersenyum singkat

n sambil memainkan bibir cangkir b

num kopi yang nyaris mendingin. Ini sudah pukul sebelas seperempat, dan tampaknya mereka masih betah berdiam di sana

rmasalahkan teman kencan yang malah

aku baik-baik

u j

erjaan masing-masing di akhir pekan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka