BASTARD On My Lips
ritish Colum
ku telah menyelesaikan pendidikan di jenjang perguruan tinggi dengan nilai yang sangat memuaskan. Berasa
a ini merupakan kota impianku sejak dulu. Entahlah,
erja sebagai seorang sekretaris di sebuah kantor yang sangat terkenal di kota ini. Suatu keberuntungan
n kota kelahiran memang sangat menyakitkan teta
ang sedikit ketat, disertai dengan kemeja putih yang sedikit terbuka di bagian atasnya. Aku mema
k hitam ketat yang berhasil me
gegas pergi menuju kanto
*
sapa seorang pria yan
membalas sapaan nya
ak ada percakapan apa pun sampai kami berdua sam
dari gedung megah ini. Lebih tepatn
ang harus ku selesaikan karena
k tetapi tidak ada satu pun jadwal meeting selama tiga bulan ini
egitu." gumam
hanya mengetahui namanya. Dan memang, kebetulan sekali selama tiga bulan ini
iklan pembesar payudara di sebuah
l seperti itu untuk memperbesar milikku ini. Lagi
ehari setelah wisuda. Aku melakukan nya dengan mantan kekasihku. Tetapi kami memilih untuk memutuskan hubungan tersebut kar
*
ketika melihat Lesley tersenyum ke arahku. Ia merupakan salah
ntik, sungguh.
. "Sudahlah,
n bahwa besok adalah hari ulang tahun nya. Ia mengundang ku, te
gundang CEO kita?" godaku
lui e-mailnya. Jika pria itu tidak hadir maka tidak ma
Lihat saja, besok aku akan menjadi wanita t
n juga ak
Aku yakin padam
n makanan piliha
ntara dua pria itu?" Lesley menunjuk k
Hamilton In
panggilan yang aku yakin ia sang
ketika pesana
lihatmu. Dasar jalang.
itu tengah melihatku dengan tatapan sinis. Padahal,
ngkin ia melihat
mpai atas. Lagi pula pria mana yang akan menolak keseksianmu ini? Kau tahu, jika a
sil membuatku tertawa.
ini kedua pria yang tengah bersama nya tadi sudah menghilang. Aku
dengan makan siang ku. Lebih baik t
*
aku?" tanya Lesley sejak tadi. Ia me
harus menyimpan berkas ini untuk
menunggu
ngan khawatirkan aku. Sudahlah, lebih baik kau kem
"Baiklah, kalau begitu aku akan kemba
nyitkan da
ur hingga ia membuka pintu ruangan ku
eulas senyuman seraya m
aku tidak ingin membuatnya menunggu lama. Aku juga bukan tipikal wanita yang akan bergantung pada
rloji yang melingkar dengan sangat
kembali ke rumah. Tidak masalah, asal semuanya ber
kapan ku dan pergi meninggalkan
lam hati ketika pintu lift terbuka. Aku seger
u mendesah lega tetapi dengan kepala yang terus menunduk. Aku ha
un tertutup. Semua itu ia yang melakukan
lihat nya. Aku sangat takut apalagi keadaan k
berada di hadapanku. Aku berjal
ega. Sang supir lantas tersenyum ke arah ku m
s menunggu seseorang lagi." ujar sang supir yang
tas tersenyum.
pintu taksi yang terbuka. Dengan kedua mata
dan sepatu itu sama persis dengan milik pr
-pura melihat ke arah jendel
ku yakin ia juga sangat panas ket
buyarkan semuanya. Bersamaan dengan
eraya keluar dari dalam taksi. Kali ini hanya terdapat
curi pandang ke arah nya. Namun kali ini
atapku
ing beradu ketika aku tengah menggigit bibir bagian
ini, aku tengah membayangkannya bahwa ia tengah mencium bib
meremas kedua payudaraku. Dan kalian tah
n kami terlepas ketika sang su
gian atasnya. Dengan wajah yang kikuk aku lantas tersenyum k
kembali. Ia sangat