icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Second Marriage With The Perfect Husband

Bab 7 Dibela Oleh Lelaki Tampan

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

dra tak berani mengatakan apa pun mes

, "sekarang di hadapanku ada dua sampah menjijikan! Keluarkan i

udnya adalah Wina dan

ty berbadan kekar datang dan langsu

kuduga sebelumnya kalau sampah yan

dih di hatiku terasa

Wina berontak d

ecurity itu den

kan ak

long! Mereka ber

entuh dia! Das

an kami

keluar sen

an! Lep

gar lagi. Kini tak ada lagi kebisingan, hanya ada kesunyian, dan aku ya

ng tak bisa kupahami. "Nona, lelaki sampah itu tidak pantas untukmu,

tahu mengapa tangannya mengepal dengan er

wanita membantuku berdiri, "nona! Apa anda

yum, "tidak apa-apa, teri

ntu, ayo ikut saya," uc

mengangg

ruangan yang seperti ruang tamu, ada

toilet di si

nona," Jawabnya de

n yang masih membekas di pipiku, air mata yang memenuhi wajahku, tangan yang membiru, baj

Air mataku kembali menetes, semua ini benar-benar menyakitkan. Yang

r dengan semua yang kuhadapi. Cukup lama aku berada di dalam toilet. Aku

sebelumnya, aku dikejutkan dengan baju-baju yang berje

f pada anda, silakan!" Ucapnya se

ua baju dengan merek-merek terkenal dan paling murah harganya di bawah lima ratus juta, a

untuk anda, silakan,"

mbil kompensasi yang mengerikan seperti ini. Walau ini sebuah hotel bes

imanya, saya akan kehilangan pekerj

bos kejam ini," Pikirku penasaran. Terlihat jelas kalau menejer itu berkeringa

gambil yang ini saja," ucapku seraya me

elap keringat dingin yang ada di wajahnya.

angat pas di badanku, seakan-akan baju ini memang sudah disediakan untukk

ian. Aku pun segera keluar

ejer. Bukan hanya kepada pak menejer saja, aku juga ber

dia tersenyum dengan hangatnya. "Tidak perlu, ini memang tugas

ponsel itu tertulis nama kakak, nomor yang ingin aku hubungi. "Apa kak devan akan mengangk

aku pun memutuskan untuk menghu

" Tanya ka Devan ya

k aku sudah bercerai dengan mas Rahendra," ucap

ana," ucap kak Devan yang sedang mengkhawati

ng dalam perjalana

edang berada di mana?

depan restor

i sana, kakak a

bai

ii

bangku mobil. Rasanya sangat nyaman, rasa kantuk mulai men

Tuk!

uk pintu kaca mobilku. Perlahan mata yang tertu

ai

ai

nggilnya be

?" Pik

atlah jelas kalau orang yang mengetuk p

apku seraya bergegas

lah yang menjadi tempat curhatku. Dia punya beragam solusi dari setiap permasalahanku. Karena itulah aku sangat sering curhat

nya, padahal sebelumnya dia bera

memelukku begitu aku keluar dari mobil, "Na

sambil menatap wajahku. "Ini ...." Nisa terk

an juga sangat terkejut. Lebih da

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka