icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahi Om-Om

Bab 9 Pulang dengan Ghailan

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

Sebenarnya ia tak begitu peduli dengan gadis kecil centil yang berstatus istri Ghailan

pernah kehabisan ide untuk berulah, bahkan di ruangan tamu orang yang sangat diseganinya. Jika ibu-ibu TNI lain merasa sungkan dan begitu menjaga sikap di depan ibu ketua dal

lang. Kasihan Najla," tim

-sering ke sini,"

gangguk. "S

pipi Najla sembari mem

sepertinya gadis manis itu terlanjur nyaman melakukan drama putri tidurnya. B

ya dengan sangat hati-hati. Dari tempat duduknya Eliza melihat semua itu dengan tatapan sendu. Lelaki yang sangat diharapkan menjadi

jaket miliknya ke tubuh Najla dan berjalan kelu

a loh," ujar Mama Eliza saat melihat motor

ti Najla saya bangunkan

a dikembalikan. Motornya aman kok di sini." Eliza memberi sol

ma kasih. Najla biasa

elalu dengan kepercayaan penuh

begitu, kami permis

salam wara

n langkah ringan Ghailan berjalan menuju tempat motornya terparkir. Najla yang masih melanjutkan aksi tidur canti

sosok yang sejak tadi tenang da

r

akitan. Ia berdiri sambil mengelus pantatnya yang ngilu. Di depannya Ghailan bersikap masa bodo

jla yang terbiasa menjadi bos dalam hidupnya sendiri s

?" Ghailan menatap

langsung menurunkan tangan saat melihat intimidas

ini, saya ceburkan di kolam asrama!" an

aliran pembuangan rumah tangga penghuni asrama yang biasa dipakai sebagai arena latihan dan kebanyakan untuk merendam prajurit yang tidak disiplin. Tentu saja Ghailan tidak main-main deng

gan

nnya di besi belakang motor. Bukan Najla namanya kalau tidak membuat pusing Ghailan. Pria dewasa i

aj

ng ucapan Ghailan de

ngan

tutup helm. Dengan perasaan kesal yang bertumpuk-tumpuk, Najla mengaitkan kedua lengannya melingkari pi

ak waktu, hanya beberapa menit, kedua orang berbeda generasi itu ak

r." Najla yang baru saja turun d

enuju rumah. "Cepat, Om! Buka pintu! Najla capek!" te

terlalu mempedulikannya. Ia memarkirkan motornya tanpa terg

bisa karatan atau gimana?" Ghailan ber

n Najla akan tumbuh menjadi gadis manis dan lembut. Dulu saat kedua orang tua Najla masih ada, Ghailan sering main ke rumah mereka, Najla yang dulu adalah gadis kecil yang manis,

kademi militer, diapit oleh dua orang sahabat yang sudah ia anggap sebagai keluarganya. Ghailan menyentuh wajah bayi yang sedang terlelap dalam gendongan ibunya, Naj

dengan wajah masam. Semua hal di rumah ini terasa kuran

ke arah lemari penyimpanan dan mengeluarkan

gingatkan Najla yang kebiasaan m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka