Terjebak di rumah pesugihan
tapi hanya suara dan bau tidak ada wujudnya, perlahan bau busuk menyengat itu menghilang. Papah mengendong ku ke ruang kel
apah mu ngambil dulu a
u Papah duduk, dan membacakan ayat suci Al-Quran k
ak," pin
dan pagi itu seperti biasanya kami mengerjakan rutinitas seperti biasa. Aneh kan selalu begitu seolah tak pernah terjadi apa apa, seingat ku sampai seka
pun tawasulan, untuk mengusir makhluk halus yang menempati
Tapi bila kami berada di luar rumah itu, semuanya teringat kembali, tapi kalau kami di rumah, s
dari jam Sebelas siang sampe jam Empat dia belum bangun juga, biasa nya dia cuman tidur selama Dua jam. Mamah berpikir mungkin Adik ku kecapean karena menangis da
itu bergerak, dan mukanya tidak ada expresi gerakan sedikit pun kaku seperti meninggal. Mamah terus menggoyang-goyangkan tubuh Adik ku dengan segala cara, b
sampe sekarang belum bangun Pah... Mamah udah coba bangunin, tapi gak bangun bangun, mana di
yang ada air matanya kel
e rumah, bawa Pa Ustad dan murid muridnya untuk mengusir mahluk itu," ujar Papah di sebrang telepon, lalu menutup teleponnya, setelah itu Mamah pun kembali ke kamar, menghampiri Adik
bantu dengan mengaji berdo'a minta p
an tangis, aku memperhatikan ke jalan setiap mobil yang melintas aku berharap itu Papah, sampai melintas lah sebuah delman. Di Lembang Bandung banyak delman atau andong atau kereta kusir, sampe sekarang pun masih
unda (kenapa neng), aku bukan nya me
wengi, kunaon di j
? udah malam rum
tidak jauh dari jalan, hanya Lima ratus meteran dari j
h lebet ka bumi tong d
jangan di jalan kenapa menangis) uja
" ucap ku, masih sambil menangis, untung n
di rumah?" ucap
wab ku, sambil
balas kakek itu, sambil
um..."ucapnya
Kakek itu mengucapkan salam, mereka melihat siapa
alam kamar, lalu Kakak ku menghampiri
" jawab Teh Eli, lalu Mamah pun keluar s
Kakek, itu langsung menjelaskan, dan menawarkan bantuan, Mamah tidak bisa menahan air matanya, la
Mamah membuka gendongan nya, dan menyerah kan Adik ku, kepada Kakek- kakek i
i nya?" tanya nya lagi, Kakek itu menanyakan kamar mandi untuk
tamu, lalu dia meminta segelas air. Lama sekali dia berdoa di depan segelas air itu, lalu Kakek mengambil sebuah sendok meminum air yang su
pulang sebelum
selang setengah jam, kami tidak tau apa yg dilakukan
ujar Kakek itu, sambil menyerahkan adik ku kembali ke Mamah, denga
sambil menangis Mamah memeluk Adik ku. Kakak ku
tara semua pertolongan dari Allah , saya pamit pulang
ujar Mamah, dengan menawarkan beberapa lembar ua
akek itu sambil tersenyum lalu berpamitan pulang, sampe ke esokan harinya Papah belum juga pulang. Kemana Papah? sudah dua har
.. Aku kangeun Papah.. Aku butuh Papah... gak ada yang im
am mematung di depan jendela samping pi
samb