Kristal Cinta Adelia
olakannya. Karena sekagum apapun dirinya dengan kecantikan serta kebaikan sang Tante, t
dengan si Tante dan mengidolakannya, itu boleh-boleh saja. Tapi untuk jadi tukang momong
a ia menghitung resiko terkait kemungkinan akan ditertawakan oleh ketiga sahabatnya. Sebab, ia tahu jika pagi itu mereka semua sudah bersiap unt
ngkan diri untuk suatu ketika mengajak pacarnya yang anak kuliahan itu gowes bareng dengan teman-temannya. Walau jujur saja, ia
aan si Tante cantik. Namun meski memaksa berpikir keras, malah justru ia mendengar hatinya yang terus bicara dalam g
ea berusaha mengalihkan pembicaraan demi mengulur waktu. Namun
kirkan alasan tepat, mendadak saja terdengar sebuah s
aki yang ia duga masih muda itu, benar-benar terdengar dek
menengok, kembali terd
g! lihat, aku aja udah dandan seperti ini. Eh, oh, ini siapa, Tan?" terd
aja merepet gitu. Ih, nggak sopan. Kenalin, ini juga keponakan Tante y
-
r lehernya dengan perlahan untuk mengetahui siapa gerangan sang
sok pemilik suara tersebut, dengan serta merta lupalah ia untuk m
ejadian yang seperti itu bisa terjadi pada dirinya. Dimana tepat di belakang punggungnya yang tetap saja masih
enyum memandanginya. Bagaimana ia tak ingin seperti itu? karena pemuda yang dipanggil denga
lu, potongan rambut rapi ala-ala artis Korea. Uh, rasanya jantung Dea jadi terhujam d
pingsan, mendadak lagi ia dikejutkan oleh s
is dan pendiam ini? bolehkah aku berkenalan?" dalam pandangan Dea yang
ntah mengapa, kali ini suara Tante Susan telah langsung saja membuatnya kembali ke alam sadar. Hingga
, si gadis bahkan belum juga memiliki tenaga untuk meng
, terdengarlah seb
Tante sepedaan keliling kota? Tuh, anaknya sudah ada di depan mata, kamuny
Tante?" tanya si gadis d
Tante titipkan ke kamu
-
sempat mengucapkan alasan penolakannya. Dan seketika itu juga, langsung saja Dea teringat betapa ia sering ditertawakan oleh teman-temannya.
bernama Tommy yang ingin bergabung dengannya, pastilah akan dapat dengan tinggi mengangkat harkat dan martabatnya. Karena, secara otomatis
car anak SMP. Main jauh dikit udah nangis-nangis merengek kangen mamanya' tanpa sadar,
-
indah yang ada di hadapannya, mendadak s
deh." Suara merdu khas seorang lelaki sejati, suara yang me
ggungan untuk menjawab, sang Tante cantik
h, Dea. Titip keponakan Tante Susan ini,
ak untuk memundurkan sepedanya dan terus berbalik pergi. Lalu tanpa menengok lagi, sang Tante pun
adapan. Baik si gadis maupun sang pemuda, dengan sendirinya telah saja turun dari seped
ingung, Dea masih saja ragu me
sama anak muda. Hehehe ... kalau sama kamu, kita kan sebaya." Dengan
juga belum fokus, Dea malah mempertan
ampan bak artis Korea itu malah balik be
a bahkan belum bisa mengingat nama si pemuda yang tadi sudah diperkenalkan padanya. Maklumlah,
-
membuang segala gangguan yang mengusik hatinya. Dengan melakukan itu, perlahan-lahan kesadarannya pun menjad
, kita juga belum kenalan. Belum juga ken
perkenalkan diri? Nama kamu Dea, kan?"
yang begitu membuat hati Dea terkesima. Tapi karena kesadarannya sedang baik, g
iliran aku atau kamu yang mau jawab, dianya malah yang bicara." Langsung
h selama beberapa semester. Liburan ini, aku memang sengaja mengunjungi rumah Tante untuk menikmati kota kamu yang
kolah di SMA. Hehe ... udah kuliah, berarti aku harus panggil kakak, do
nya adik yang cantik seperti ini." Dengan sangat antusias, Tommy langsung saja
uda memiliki sebuah kekuatan gaib, mendadak saja energi yang keluar melalui tangannya telah langsung saja mencengkeram hati dan jantung si gadis.
*