Kristal Cinta Adelia
etan puluhan bangunan tersebut terlihat begitu lengang dan damai. Bahkan layaknya sebuah hunian dalam kawasan perumahan elite, lingkungan di sekita
dekade silam, bangunan tersebut malah menunjukkan sisa-sisa yang mencerminkan masa kejayaan keluarganya di era 80-an. Dimana, hal itu
bur menghantarkan kesejukan. Terlepas dari berapa jumlah harga jual dalam hitungan meter persegi, tentu saja k
-
mendukung untuk bermalas selagi libur akhir pekan. Namun, suasana damai rumah tersebut telah s
cantik yang terlihat begitu energik dan nampak centil dalam ba
sarapan," teriak seorang wanita cantik berusia empa
ali si gadis centil sambil terburu-buru men
" Sambil juga berteriak, sang wanita cantik berdaster langsung saja tergopoh ke
tukas sang wanita yang merupaka
bisa beli di sana nanti," keluh sang anak yang nampakn
selesai itu, kamu pergi gowes kemanapun seharian ini." Dengan tegas, ibu yang s
a detik berikutnya, langsung saja wajahnya kembali terlihat sumringah. Lalu, ia
pulang malam saja. Hihihi ... pokoknya, seharian ini aku mau genjot sepeda terus kemanapun suka.
itam kalau main sepeda siang-siang. Terus kamu ngeluh lagi, capeekkk ... hihihi ... mana keringetnya udah
jajan di warung makan kalau laper." Belum j
buh keringetan bau kambing gitu mau
lu. Eh, iya ... jadi lu
au mau pakai deodoran tanpa mandi?
aja menggoda sang Mama, gadis cantik berkulit pu
ambut malah diurai gitu." Selesai berkata demikian, dengan penuh rasa sayang sang ibu langsung saja meraih kepala anak gadisnya untuk
-
cullah seseorang lagi untuk bergabung. Sesosok laki-laki paruh baya bertubuh cukup gempa
di sedikit terusik dengan kemeriahan pagi di hari minggu itu. Karena belum juga d
nggu kalau ada orang lagi nikmatin weekend," gerutu san
mau sepedaan aja, harus pakai seremoni macem-macem." Dengan m
gak tahu, keributan dengan kamu it
si gadis menanggap sang ayah sambi
ah di kamar ... hahaha ..." langsung saja, pria paruh
t iseng dan bandelnya, mendadak saja meronta untuk seketi
sang Mama sedang ingin bermesra dalam damai
Hi hi hi. Mama juga apal sama Papamu itu. Pura-pur
agi asyik bermimpi?" tak menyerah, Dea ma
b sang Papa yang kini sud
i melongo yang tak dibuat-buat, wajah imut
ran dengan Mama. Hhhmmm ... iya kan, Ma?" tak cukup hanya menunjukkan dengan kata, lelaki itu langsung
n kan udah suami istri!" menyaksikan sikap sang ayah ya
duaan aja di rumah. Kita bebaaasss ... hik hik, nggak ada yang gangguin kan, Pa?" dengan kejam, sang ibu langsung
alas mendaratkan sebuah kecupan di pipinya. Sementara sang suami yang medapatkan perlakuan
anak kalian apa bukan, sih?" sontak s
ayah bertanya setelah selesai men
n? Sekian lama udah nikah juga. Uhh ... dasar nasib, punya orangtua kok pada genit begitu." Layaknya tengah protes d
mereka tak akan selalu tertawa bahagia bila sedang bersama si anak? Karena gadis bern
uk mulai berbicara dengan serius. Hal itu mesti ia lakukan, agar anak gadisnya tak
asarkan cinta dan janji sehidup semati." Langsung saja, sang Mama memberikan pengert
tu harus tetap ada. Dan meskipun sudah menjadi tua bersama, cinta dan kemesraan tak juga boleh hilang dengan berlalunya u
*