MENIKAHI BOCAH TENGIL
un begitu indah. Senyuman haru terukir dari kedua belah keluarga. S
ar-benar terjadi. Bagaimana dia harus terpaksa
hoirin (Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam segala ha
Mereka berdua terlihat memukau. Yang satu tampan, yang satuny
pengantin itu. Sementara Oma, beber
Aina memeluk Syma
enahan sekuat tenaga air mata yang sejak tadi sudah berkumpul di pelupuk mata.
hal. Begitu pula dengan Syma. Meski umur mereka tidak te
h sangat membuatmu seperti bidadari. Kau cantik sekali nak. Bibi ikut bah
i. Aina bahkan belum bisa membalas semua kebaikan kali
akti pada suamimu. Itu sudah cukup bagi kami. Su
at juga tersenyum pada Hariz. Yakin bahwa pria
"Ngapain pakai acara nangis segala? Lebay! Udah kayak anak yang dipaksa
Hariz masih saja menyempa
balasnya dengan menggosokkan hidungnya di jas
sa jijik. "Dih... Dasar jorok!! I
tisu. Jadi terpaksa Aina Lap di jas Pak Hariz
gin sekali dia mencekik Aina saat
IN
a yang berjalan mendekati mereka. Di iring
kado ditangannya. Senyuman superior
segala! Bisa jadi bahan gibah aku na
i. Awas, jangan malu-maluin." Bisikan Hariz ditelinga Aina.
tersenyum dengan percaya dirin
ng begitu menawan. Di hadapan pria dingin yang paling di t
n juga enggak begitu pentin
Ku tabok pakai amplop nih!" u
uga isiny
annya besar, Aina. Lo beruntung orang
asar p
ma Pak Hariz lagi. Wah.. Keren lo. Tapi kita kecew
ng ngundang
eka menole
ndengus. Dengan
do. Gue yakin kalian
yang lain. Namun saat dia memberikan gestur untuk memeluk Vio, Hariz ce
! Kami ingin salam perpis
ga sikap kamu Aina. Kamu itu istriku sekarang. Aku Enggak mau
sar cer
nya di peluk cowok lain. Mantap Pak," ucap Marel. Namun Hariz la
amat untuk pernikahan kalian
ut singkat. Sement
. Jangan di abisin. Kasihan tamu y
ebiasaan mereka setiap datang ke pernikahan. S
, Bere
gi. Tiba-tiba saja, datang segerombolan w
arah Aina dan Hariz sembari mem
gin mengajaknya foto atau memb
oto ria, tanpa memperdulikan mempelai wanita yang ada dis
menyapaku juga. Apa begini cara menikah para oran
embat! Tuh laki juga kayaknya diem aja. Pasti k
ngingat bagaimana pria itu selama ini sering gonta ganti pasan
aksikan dari jarak yang tidak begitu jau
rena terlalu lelah. 'Tunggu. Apa aku kabur aja, ya! Lagi pula si kadal itu lagi si
ra tamu undangan, dia bersikap manis dan biasa saja. Namun setelahny
n mengganti pakaiannya dengan sedikit santai. Lalu
r adalah pelarian yang tepat,' gumam Ain