MENIKAHI BOCAH TENGIL
yang sabar dalam
iz berucap pelan. Namun tatapannya begitu mengintimidasi Aina. Hingga gadis itu
mbil hati." Aina memaksakan senyumanny
nyeringa
nda ya
erteriak keras. Lebih tepatnya menghalau diri da
aaaaa.
endengar teriakan Aina. "B
ma takut bibir Aina titanus," cicitnya yang
pa kamu ba
a kan bukan mukhrim." Aina segera mengel
kan selera saya," Bohongnya. Padahal sudah jelas sejak tadi Hariz berusaha mena
ia kalo Aina tebar pesona, s
gak t bisa janji lain kali... ' gu
*
ra dari hati ke hati biasanya sulit membuat Aina menyembunyikan sesuat
h, Mbak. Ai
ak maksa k
nggeleng. "En
ggak mau hal buruk terjadi sama kamu. Kamu masih sangat muda. Dan lag
buruk belum tentu buruk sepenuhnya. Barangkali ada sisi baik dalam dirinya
udah yakin, Mbak hanya bisa mendoakan
Semoga Aina bisa jinakin he
kasih do'a
*
-temannya, kini Hariz membawa Aina ke sebuah buti
sekuat tenaga pada Hariz yang memaksa untuk menunggu selama dia mencari baju pengantin yang co
aratan nunggui
ara yang terdengar familiar t
io
edikit berubah. Tidak ada lagi kesan culun. Dia bena
n disini? Mau nika
Demi apa, Aina?" Vio
asnya sebelum men
mahkluk astral mana ya
. Nih o
at adanya Hariz yang melangkah ke ara
erita apapun, apa lo udah nggak
aja nggak nyangka i
a tiba-tiba nikah. Atau jangan-jangan... " Vio mengg
sah mikir yang aneh-aneh. Entar gue cer
i yang minta gue
nggak senang? terpa
arena cinta, baru gue seneng. Huh... gini amat makan cinta' Aina membatin. Ten
aannya benar. "Tenang, Aina. Gue tahu
ak ng
gkin selamanya lo nyimpan perasaan itu. Cin
ue harus apa coba?" Ai
membisikkan sesua
asar idiot!! Gue ng
erjingkat kaget. Mereka menatap ngeri pada Hariz yang tiba-tib
ang menemani kakak milih gaun pengantin. Terus Aina tiba-tiba
berdecak kesal dengan kebohongan Vio. Namun dia tidak
ara kami cukup tertutup. Nggak sembarang orang bisa datang. Jadi say
ap
eg
kam
a gaun ini. Dan pe
lihkan oleh Hariz. Matanya terbelalak dan me
ng bener aja, Pak. Pilih aja s
at pakai satu persatu
Hariz secara tidak suka. Lalu masuk ked
keluar dari ruangan ganti dan me
ih rata. Hahaha... " Vio berteriak antusias. Dia bahkan lupa d
t!" tutuk Aina me
t Hariz tidak suka dan meminta Ain
agai macam pujian dia lontarkan. Berbeda dengan Hariz y
ah. Karena sudah terlalu le
ar, dengan ga
nggak setuju dan minta gue ganti lagi gaunnya. Jadi lebih baik lo diam. B
k ama
ahal baru saja dia ingin memuji kecantikan Aina di hadapan Hari
dengan gaun itu. Dan A
Gue pasti datang ke acara pernik