SENYUM MARISSA
o
ri
an 2 hari lalu. Aku memandang tubuhnya yang terpasang infus. Aku
jam, dokter dan perawat memeriksa dan memperhatikan
u ruangan hanya dihuni oleh satu orang pasien saja. Di dalamn
gi-lagi aku melontarkan pertanyaan yang sama.
entang kondisi Pak Hendra. Suami ibu, cedera otak traumatis. Besar kemungkinan Ini
lik Mas Hendra. Dengan cekatan perawat yang berdiri disebelah dokter Ferdy m
lam kondisi persistent vegetative state atau tidak. Besok kita lakukan pemeriksaan fisik lengkap, darah r
uju. Usai memeriksa kondisi mas Hendra
rdua saja deng
janji, hari ini kita akan makan malam romantis. Kamu lupa ya, hari ini ulang tahun pernikahan kita..
bergerak. Biasanya, kalau aku menangis, Mas Hendra segera
imu." suara ibu membuatku kaget. Rona merah senja di luar jende
g? Bapak mana?" aku
kios deket rumah, jeruknya jelek, asem. Untung
asa aneh. Aku sama sekali tidak nafsu makan, tapi aku teringat b
angkuk soto yang masih hangat yang dib
ti soto-nya dingin." Ibu kembali
meja tempat ibu menata semangkuk hanga
⚜️
ng menunggu penjelasan dokter Ferdy. Setelah Seharian kemarin Mas Hendr
ter Ferdy masih tekun membaca berkas
emarin," dokter Ferdy menatapku, "hasilnya bag
hela nap
dok? Apa suami saya koma, dok?" Tanyaku cemas sekali. Pikiranku tump
a menenangkanku, "kalau bukan, lalu ap
telah terbangun dari koma, tetapi kesadarannya masih belum pulih." aku
tidak memiliki fungsi kognitif. Keadaan vegetatif juga disebut "koma berjaga". Kesempatan untuk mendapatkan kembali kesadaran sangat
udah berusaha tetap tenang, tapi percuma, tubuhku tetap saja gemetar. Campur aduk antara m
aha yang terbaik. Untuk saat ini, d
n berdoa untuk suami ibu. Penentuan kondisi vegetatif permanen atau tidak, bisa dilakukan setelah peng
lagi sebelum aku kembali masuk kerja. Dengan kondisi Mas Hendra
asuk ke dalam ruangan
sedang tertidur pulas. Aku menatap alat feeding tube yang terpasang ditubu
mu bangun, Mas.." aku menggen
⚜️