Story Kaila
ukan seseorang, namun tidak ada siapapun. Dan genggaman yang ia rasakan pada
perti ini? Apakah ini hanya halusinasinya saja? Atau memang benar-
nya halusinasinya
t zuhur sesi pertama telah selesai, juga karena tempat wudhu sudah
jalan menaiki tiga anak tangga kecil untuk sampa
pa. Tongkatnya ia letakkan di tempat ia duduk tadi, dan saa
ada yang menggenggam tangannya tadi, dan sekarang, ia kembali merasakan kehangatan tangan yang menggenggam tangannya tadi. Bukan hanya sekedar geng
njalar di pikirannya. Ia tidak boleh begini. Ia tidak boleh
erkejut karena Vera muncul d
uju ke dalam mushola yang
rasakan tadi kini telah lenya
ke kiri. Mengamati, apakah ada orang yan
erkejut karena Vera muncul d
uju ke dalam mushola yang
rasakan tadi kini telah lenya
ke kiri. Mengamati, apakah ada orang yan
gan urusan masing-masing. Ada yang melepas sepatu, memakai sepatu, berbincang
Pertanyaan Vera membuat
Kaila. Ucapannya itu tidak sepenuhnya berbohong sebenarnya. Ia memang tadi dibantu oleh adik
pergi kali,"
ian jagain tongkat aku," ucap Kaila ketika Vera
●
sama seperti yang ia rasakan pagi kemarin. Sebuah pelukan han
ni nyata atau hanya hayalannya saja? Namun jika ini ha
pelukan hangat tersebut, sesuatu seper
n menemanimu, bukan untuk mengganggu atau ba
berbisik tepat di telinganya? Kambali ia meng
di dalam ruangan
hitam yang mendekap tubuhnya. Apakah karena bayangan hitam yan
napa sebuah bayangan bisa memel
la. Ia merasa takut. Ya, takut akan ba
animu dan membantumu setiap saat hingga waktuku habi
aila terbata karena rasa
nggu. Aku hanya akan membantumu saat kau dalam kesulitan dan aku akan menemanimu k
erasakan jika pelukan dari bayangan itu merenggang. Kehangatan dari pelukan t
●
mpat tidurnya dan menjalankan ibadah sholat subuhnya. Setelah shola
k Kaila masih kelas 7 SMP dulu. Neneknya yang sudah sejak dua tahun lalu mengidap penyakit stroke ringan hingga membuat Kaila harus mengurus sang nenek yang
setiap Kaila menanyakan hal tersebut. Ia bahkan tidak tahu di mana keberadaan kedua orang tuanya. Apakah mereka masih hidup, a
nnya, Kaila lantas mengantar
usi buat bantuin nenek kalau mau makan siang soalnya Kai hari ini harus mulai ke tempat
n melangkah keluar rumah untuk menuju ke sekolahnya. Namun ia menyempa
ga sekitar rumahnya untuk membantu menj
. Ia hanya berjalan kaki ke sekolah karena jarak sekolah dengan rumahnya hanya membutuhkan waktu lima belas menit jika
ak lama ia juga merasa ada sesuatu yang menggenggam
a kau dalam kesulitan." Kaila menoleh. Suara
uah bayangan yang berada di sampingnya. Apa
yang menatap pada tangannya yang ia
k berniat untuk membuatmu takut, Kaila," ucap bayangan i
i dirinya telah dibantu oleh bayangan it
hal tentangmu," ucap bayangan i
au tahu tentang
udah tidak takut lagi denganku?" Kaila kem
semenakutkan yang
nakutkan apa?" Bayangan itu
gan, tapi aku bukan setan,"
Kaila saat dirinya telah sampai di lantai dua.
gangguk, dan ia juga bisa merasakan saat angin kecil kembal
menunggu Vera yang sedang melaksanakan tugas piketnya karena tadi Vera mengatakan jika ia akan membantu Kaila
era yang sudah ber
berjalan menuruni anak tangga hin
n
menoleh. Di depan mereka ada seorang
yang duduk di atas motornya itu bertany
" jawab
kamu udah dijemput sama
anterin aja
ue nanti yang jemput Vera ke rumah lo. Atau
. Aku juga mau ke tempat Kak Yuda
ra masih tak yakin jika Ka
mau kamu tinggalin buat nganter aku? Lagian aku bisa sendir
a helm yang diberikan Adam dan naik
ada apa-apa telfon gue apa Vera aja."
n Vera ketika motor Adam mulai melaju meninggalk
kan tadi. Tempat yang berada sekitar tujuh ratus meter dari sekolahnya. Dan se
akan hembusan angin kecil. Dan setelahnya ia juga s
ila dengan kepala yang m
kan kehadiranku rupany
begitulah caraku sampai ke te
Kenapa kau hanya berjalan saja?"
upa," ucap bayangan
as
karena belum terbiasa. Keheningan melanda. Kaila sibuk dengan beberapa pertanyaannya tentang si baya
ka itu memang ing
a bayangan di sampingnya ini b
yimpan pertanyaan yang ragu untuk kau katakan
orang bisa melihatmu?" tanya Kail
an itu membuat Kaila
dak bisa melihatmu?
r aku ini terlihat seperti manusia biasa. Padahal sebenarnya aku h
tidak ada yang meledekku karena a
li," jawab
itu, kau bisa bertanya lagi nanti saat kita ber
Kaila kemudian masu