A Picture of Me
jadi anak muda lagi, sekarang harus dihempas dengan keras, kembali ke
a langsung ke rumah." Jawaban klise memang, tetapi
papa, kok." Sabi
jadian. Ego akan mulai dikedepankan. Apalagi, setelah menikah nanti. Mereka tidak akan mau mengalah karena merasa berhak mengam
, yuk. Ini s
lum tutup. Masa kalah sama banci, sih. ban
perempuan tulen, bahkan sudah te
a mengalah. Dia pasti melihat sikap serta m
e mobil, baru melangkah ke parkir motor di sudut belakang. Masih terasa bekas cubitan lembutnya di pipi kiriku
a Hans, pasti bisa puas pacaran. Setidaknya aku bisa mengenal beberapa laki-laki sebelum akhirnya
lum tid
et," jawab Minah dengan antusias. Tatapannya masih tet
aja. Nonton film, bekerja, baca-baca, semua bisa dilakukan di satu benda kesayangan yang tidak pernah alpa kubawa ke mana-mana. Selain lebih private, aku tidak mengganggu siapa
erita saja," celetu
udmu,
mentari itu, lho," jawab Minah s
u dengar soal kencanku barusan.
nggak dilarang juga, kok. Lancar, toh?" Minah menggigi
ar ba
ribadi majikannya? Namun, melihat ketulusan ucap serta sikap Minah, ditambah rasa nyaman
pa adanya, ceplas ceplos, dan tanpa tedeng aling-aling ini telah sukses menaklukkanku. Ada
p-tutupi. Bahkan, soal keinginanku menyembunyikan Tanya
kehidupanku sebagai anak muda, Mi.
lu cepat terikat. Masa muda yang seharusnya bisa aku habiskan dengan bersenang-senang, jalan-jalan, dan k
n bayi, rengekan minta asi, dan teriakan karena popoknya basah! Teman-teman begadang senang-senang sambil teriak k
ngecilkan suaranya. Dia menggeser posisi duduk, menghadap ke arahku. Kaki kiri dia naikkan ke sofa, kemudian tangan menyangga kepala
enak, hidup nggak kekurangan. Lah, saya? Saking frustas
ndirian. Dia ingin hidup sendiri, tanpa anak. Ini persis dengan yang
lagi jenuh saja waktu itu," sambung perempuan itu dengan n
. Aku juga, kok. Aku sekar
yang sama Tanya. Entahlah. Aku sulit menjabarkannya. Aku hanya ingin sendiri sel
gia nggak ngurusin anak. Bener-bener cuman mikir diri sendiri. Eh, pas minggu kedua sudah mulai melow. Biasanya nggelibet sama anak, tiba-tiba j
nah barusan. Aku belum pernah mengalami. Sejak lahir, Tan
a anak, Mi. Tidak utuh lagi," keluhku. Aku ingin dirik
k. Namanya saja belahan jiwa, belahan hati." Minah terkekeh-kekeh. Aku tidak meny
anya menghilang dulu u