Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
KISAH CINTA
Pukul 08.00 penerbangan pertama Surabaya Banjarmasin, pesawat Lion Air mendarat di bandara Samsoedin Noor.
Laki laki berusia lima puluh tahun dengan baju garis garis melewati puluhan manusia yang lalu lalang tanpa menoleh.
Langkahnya pasti menuju pintu keluar. Seolah ada seseorang yang sedang di tuju olehnya. Ada rindu yang melompat-lompat dari pancaran bola matanya.
Ia seperti menuju pada satu titik fokus yang tidak bisa di gantikan oleh apapun. Dan hanya dirinya beserta mimpinya yang tahu apa itu. Semacam sebuah cita cita dan keinginan yang terpendam, semacam sebuah bayangan akan masa depan juga titik titik kerinduan..
Di depan pintu kedatangan seorang wanita berkulit putih dengan tenang sedang menunggu. Mata wanita itu menelisik ke dalam, meneliti setiap wajah yang muncul namun tak satupun yang wajahnya sama dengan lelaki idaman hatinya.
Sampai mata jernihnya bersirobok pandang dengan wajah yang sangat ia kenal.
Ia pun melambaikan tangan, sambutan lambaian tangan pun berbalas. Senyum ceria terpancar dari kedua bibir mereka. Seperti dua pecinta yang saling melempar pandang. Mereka begitu bahagia.
Ke dua pujaan hati pun bertemu, mereka saling memeluk menebarkan kerinduan saat cinta mereka harus berlangsung jarak jauh. Kerinduan yang membuncah ketika temu diijinkan berlelaku indah.
Rindu yang hanya bisa dirasakan oleh dua orang yang saling jatuh cinta namun harus terpisah oleh ruang dan waktu.
Bagaimana deritanya, hanya mereka yang tahu rasanya. Bagaimana menghabiskan malam tanpa seseorang yang di sayang ? Bagaimana merasakan rindu pelukan seorang yang dicinta ?
Bagaimana malam-malamnya hilang tanpa candaan kekasih tercinta?
Hanya dua orang yang melewati hubungan jarak jauh yang tahu rasanya. Dan, jarak Banjarmasin Surabaya bukan jarak yang dekat.
Harus melewati ribuan petak sawah, harus mengarungi jutaan mil air di lautan, harus melewati banyak atap rumah. Hanya demi berjumpa pujaan hati yang dirindukannya.
Lelaki itu memberikan bungkusan berisi oleh-oleh kue pisang khas Jawa.
Riana menerimanya dengan bahagia.
"Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu ?"
pertanyaan Amran menggoda istrinya.
"Pulang saja ya, " Amran menyambung kembali ucapannya. Amran selalu memilih lebih dahulu pulang dari pada jalan jalan. Karena di dalam rumah lah mereka bisa memadu kisah berdua dengan bebas merdeka. Cerita tentang rumahku surgaku ternyata tidak hanya di novel saja, rumahku surgaku benar benar ada dalam rumah tangga Amran Riana.
"Boleh," Jawab Riana tanpa menunggu lama.
"Kenapa ? kamu rindu ya?"
Riana tersenyum menghadapi candaan suaminya. Ya, Amran memang rajin sekali menggoda Riana, baik saat berjumpa maupun via chat di aplikasi whatsapp mereka.
Perbedaan usia yang berbeda membuat Riana dapat bebas bermanja dengan Amran dan Amran pun leluasa menghadirkan kemesraan untuk Riana.
Setibanya di rumah,
Riana tenggelam dalam pelukan Amran, mereka memadu cinta luar biasa. Mereka bergumul tanpa ada kata bosan.
Dua tahun menikah di bawah tangan tak membuat cinta mereka surut. Pelayanan luar biasa membuat Amran laki laki kaya yang hobi melompat dari satu wanita ke wanita lainnya benar - benar berhenti berpesiar.
Hingga ketika mereka ingin bercinta, hal aneh itu muncul lagi. Hal aneh itu mengganggunya lagi, Amran melihat hal aneh itu. Ia melihatnya dengan jelas.
Amran tahu ada bayangan yang sering muncul ketika mereka bercinta.
Ada wajah yang sering datang di raut kekasihnya.