Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Sang Pemuas
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
"Dia datang Ai Hoshino, CEO Al Entertainment," bisik Pak Imura kepada Berry.
Seorang wanita berpenampilan serba hitam disambut oleh sejumlah pegawai level atas di perusahaan ini. Berry dan Pak Imura mengintip dari kejauhan secara diam-diam, Berry hanya terkejut melihat kedatangan orang tersebut.
"Ada apa dengan pakaiannya? Masker? Kacamata hitam? Dan topinya?" bisik Berry kepada Pak Imura.
Ia penasaran mengapa bosnya tersebut memiliki style yang suram dan berbeda dari bos kebanyakan. Jika bos kebanyakan lebih memilih memakai jas atau pakaian formal lainnya yang berwarna casual, maka bosnya sendiri, Shino lebih memilih memakai baju serba hitam seperti malaikat maut.
Orang-orang sering mengejek Shino dengan sebutan penyihir atau malaikat maut karena pakaiannya tersebut.
"Diam saja dan lihatlah beliau! Nanti akan kuberi tahu kau, saat ini fokuslah mengintip! Hanya ini kesempatanmu bisa melihat bos secara langsung bodoh!"
"Aku akan ke kantor siapkan semuanya," ucapnya. Lalu, ia keluar dengan pakaian nyentrik tersebut membuka garasi bawah tanah apartemennya.
Satu jam yang lalu…
"Hei, suruh semua orang untuk menutup jendela dan menurunkan atap darurat di rooftop," perintahnya pada Ansel anak buahnya. Ia memasang wajah terkejut dan berusaha mencerna perkataan atasannya.
Pak Jung menoleh dan melotot pada Ansen lalu berteriak, "Kau tidak dengar perintahku? Apa kau tuli?!!"
"Baik, Pak!" Ansen berlari menuju ruang pemberitahuan dan menyuruh petugas di sana untuk memberi pengumuman kepada seluruh manusia yang ada di dalam perusahaan untuk melakukan perintah Pak Jung.
"Untuk semua yang ada di sini dimohon segera menutup semua jendela dan mulai menurunkan atap darurat di rooftop perusahaan ini."
Orang-orang mulai berhamburan setelah mendengarkan siaran itu.
"Wah sepertinya vampir datang hari ini," celetuk laki-laki paruh baya dengan style rambut ombak bergulung khasnya. Ia hanya tersenyum dan orang di sekitarnya bertanya-tanya akan ada acara apa tiba-tiba begini.
"Memangnya siapa vampir itu?" tanya seorang wanita muda berkacamata. Dia baru bekerja seminggu lalu dan masih belum tahu seluk-beluk perusahaan ini.
"Jangan berbicara sembarangan, kau mau seperti Pak Tio yang dikeluarkan setelah ketahuan menyebut beliau anggrek hitam. Iya benar kata anggrek hitam cantik tetapi Pak Tio memaknainya menjadi sebuah benda yang cantik tetapi suram," ucap wanita separuh baya berkacamata yang bernama Dinantia.
"Siapa yang disebut anggrek hitam?" tanya lagi wanita muda tersebut.
"Hei, aku tidak se ceroboh dia, mulut Pak Tio lah yang membuat ia keluar dari perusahaan ini. Memangnya kau juga tidak pernah membicarakan beliau? Aku pernah memergokimu mengatakan bahwa beliau perawan tua di depan anak baru." Pria tersebut yang tak lain bernama Makoto Imura atau biasa dipanggil Pak Imura menatap Ibu Dinan dengan tatapan jengkel.
"Mengapa Pak Tio sampai dipecat? Jawablah pertanyaanku huhuhu…" Anak baru tersebut bernama Berry Amanda, gadis lugu berkacamata tersebut terkejut mendengarkan percakapan atasannya. Ia tidak mengerti mengapa Pak Tio sampai dikeluarkan karena hal sepele itu.