searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nadira

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.
Romantis PengkhianatanBalas dendamPerceraianCinta segitigaUrban
Unduh Buku di App

Daffin Al-Aziz, terlahir sebagai anak sultan yang penuh gelimangan harta. Tidak ada saudara yang harus membuat nya berbagi, karena ia anak tunggal. Semua kasih sayang hanya tercurah untuk dirinya seorang. Hal itu membuat kepribadian nya buruk. Egois, pemarah, dan keras kepala.

Beranjak dewasa, semua sifat buruk nya pun menjadi-jadi. Pergaulan bebas, minuman keras adalah teman setia. Seperti malam ini, dini hari baru pulang dari pesta minuman keras dengan teman-temannya di luar.

Dengan jalan yang sempoyongan ia pulang kerumah. Pintu kamar yang pertama di temukan nya adalah kamar Sang Ayah.

"Kenapa kunci dari dalam? ah mungkin ini kamar Papa. Untung saja, kalau tidak tamatlah riwayatku," celoteh Daffin meninggalkan kamar itu. Lalu ia berpindah ke kamar yang lain. Ketika ia meraih gagang pintu pun terbuka. Yakin ini adalah kamar nya, Dengan cepat ia masuk, lalu menutup pintu kembali. Ia menghempaskan tubuh di atas ranjang. Namun hal yang tidak terduga terjadi, bukan merebahkan diri di atas ranjang melainkan di atas tubuh seseorang.

"Aaaaaaa,siapa kamu?" pekik seseorang yang tidak lain adalah Zalfa, pembantu baru di rumah Tuan Aziz.

Dengan cepat Zalfa mendorong tubuh Daffin yang menghimpitnya, lalu berusaha untuk berdiri. Namun belum sepenuhnya berdiri, lelaki ini menarik tangannya sehingga Zalfa terjatuh di dalam pelukan Daffin.

"Siapa kamu? dan apa yang sedang kau lakukan di kamar ku?" tanya Daffin menyadari ada seorang gadis di dalam kamar nya.

"AAA TOLONG, TOLONG." Zalfa lebih memilih berteriak dari pada menjawab pertanyaan Daffin. Sehingga seisi rumah terjaga dan berlari menuju kamar Zalfa.

Ketika pintu kamar di buka semua orang di buat terkejut, karena posisi Daffin sedang berada di atas Zalfa.

Tiba-tiba tuan Aziz merengkuh tubuh Daffin. Tangannya gemetar karena menahan emosi. Dengan perasaan marah ia menampar Daffin sehingga Saidah ikut menjerit melihat nya.

"PA!" pekik Saidah memeluk Daffin.

"Lepaskan dia Ma!" bentak Tuan Aziz.

"Udah lah Pa, udah lah! Bawa istighfar!" anjur Saidah untuk menyadarkan Tuan Aziz.

"Astagfirullah," Tuan Aziz tersadar sambil mengusap wajahnya dan pergi berjalan menuju ruang tamu diikuti oleh semuanya.

"Apa yang kau lakukan pada gadis ini?" Mata tuan Aziz melihat kepada Daffin. Setelah semuanya duduk pada posisi masing-masing.

"Dia siapa sih? bukan aku yang salah, dia yang tidur di dalam kamarku," oceh Daffin ngawur.

"Kamu mabuk Daffin? ya Allah nak, sampai hati kamu membuat Mama mu ini sedih," keluh Saidah menyadari putra nya itu dalam keadaan mabuk dan ngelantur.

"Kapan kamu mulai selalu pulang larut seperti ini?" tanya Tuan Aziz mencoba bertenang hati.

"Baru malam ini Pa."

"Mbok tolong panggilkan security!" perintah Tuan Aziz.

"Baik, Tuan." jawab si Mbok berjalan keluar guna memanggil Sukri sang security di kediaman Tuan Aziz.

Tak berselang lama si Mbok dan Sukri tiba di ruang keluarga.

"Ada apa Tuan?" tanya Sukri cemas.

"Duduk kamu!"

"Baik, Tuan." Sukri pun duduk dengan perasaan gelisah dan takut.

"Jelaskan semuanya!" pinta Tuan Aziz marah.

"Maksud Tuan?" Sukri gugup dan berlagak tidak tahu. Namun karena tatapan tajam dari Tuan Aziz, akhirnya ia berkata jujur.

"Maaf Tuan, sebenarnya saya selalu ingin memberitahu Tuan, tapi Den Daffin melarang dan mengancam saya. Jadi saya diam saja," jelas Sukri pada akhirnya.

"Baiklah keluar!" perintah Tuan Aziz dan Sukri pun keluar dengan perasaan bersalah.

Kini tuan Aziz kembali menatap Daffin.

Baca Sekarang
Pelabuhan cinta Daffin

Pelabuhan cinta Daffin

Alya Nadira
Zalfa, gadis desa yang berparas cantik dan anggun. Dalam diam menyukai sahabat nya Hamid. Namun Hamid pergi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, di tanah Jawa. Untuk melupakan persaannya dengan Hamid, Zalfa pergi merantau ke ibukota, mencari pekerjaan. Bukan pekerjaan, malah Zalfa di hadapka
Romantis KeluargaPerjodohanPengkhianatanBudak seksualCEOLicikMenarik
Unduh Buku di App
Nadira Wattpad IndonesiaDownload Nadira novel PDF Google DriveNadira gratis tanpa beli koin dan offlineNadira
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Nadira

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Nadira di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Nadira Wattpad Indonesia,Download Nadira novel PDF Google Drive,Nadira gratis tanpa beli koin dan offline.