searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kaki Kaki Mungil

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.
xuanhuan KeluargaPengkhianatanBalas dendamHubungan rahasiaPerangkap
Unduh Buku di App

Pukul 07.30 Wib, di Kampus Putih salah satu perguruan tinggi swasta Kota Malang, dengan halaman luas yang nampak seperti taman wisata, gedung-gedung bercat putih yang tertata apik dengan jalanan luas yang naik turun seperti bukit memang indah dipandang, namun beberapa mahasiswa yang harus berjalan mendaki gunung lewati lembah tetap merasa bahwa kendaraan gratis perlu disediakan, mengingat betis yang terasa panas selepas mengurus administrasi atau sekedar menjalankan ritual kuliah.

Tentu saja bagi sebagian aktivis kampus, keindahan tata letak kampus menjadi peluang untuk menikmati suasana. Jauh lebih mudah menjalankan ritual kuliah, lalu mengistirahatkan diri di halaman kampus atau di ruang sekretariat, tempat para aktivis menikmati kebersamaan sambil merencanakan kegiatan selanjutnya.

Pagi itu ditemani sinar matahari pagi, nampak terlihat dua kelompok remaja yang berkumpul dengan jumlah yang cukup banyak, mereka terlihat kontras dengan hasduk warna putih di pundak untuk sebagian kelompok, dan baju warna biru dongker untuk sekelompok lainnya. Mereka berkumpul di samping gedung Steering Comite, gedung tempat organisasi kampus berpusat. Gedung setinggi tiga lantai tersebut memiliki tata ruang yang terbuka hanya untuk empat unit di lantai dua, yaitu Unit English Camp, Unit Koperasi Mahasiswa, Unit Jurnalistik Fotografi Club, Dan terakhir Unit Korps Sukarela PMI. Keempat Komisariat tersebut memiliki kemudahan dalam akses keluar masuk, karena langsung berhadapan dengan teras, tanpa melalui pintu utama gedung, dan memiliki dua anak tangga yang terhubung langsung dengan lapangan parkir.

Angin dingin berhembus berulang kali dengan kejam, awal semester selalu diiringi kondisi cuaca dingin karena letak Matahari berada pada poros paling jauh dari titik Bumi. Diposisi dingin, sebuah keberkahan bagi mahasiswa untuk mengawali hari tanpa mandi, cukup gosok gigi dan cuci muka, bahkan kulit tak kan bau keringat di hari yang dingin, praktis.

Sebagian besar mahasiswa berjalan kecil melintasi perpustakaan utama menuju fakultas tujuan, pukul 08.00 Wib adalah waktu untuk mata kuliah dimulai. Mereka tak bisa menahan untuk tidak melihat ke arah kelompok yang berkumpul, bagi sebagian mahasiswa, tugas kuliah dan masuk kuliah sudah cukup menghabiskan waktu, untuk golongan mahasiswa ini, mengikuti kegiatan organisasi adalah cara untuk menambah pekerjaan.

Hari ini calon anggota baru Korps Sukarela menunjukkan surat dispensasi tidak mengikuti mata kuliah untuk mengikuti kegiatan Diklat di kaki Gunung Arjuna.

Lambang red cross di tengah bendera putih, terlihat bertebaran di halaman kampus yang luas, sebuah tanda yang menunjukkan bahwa puncak kegiatan Unit Korps Sukarela Palang Merah Indonesia sedang berlangsung.

Sekelompok remaja berulang kali mengecek perlengkapan dan memastikan tas punggung yang mereka bawa terasa nyaman di punggung. Duapuluh Tiga mahasiswa-mahasiswi dari berbagai fakultas, nampak berseragam dengan kain segitiga putih yang diikat di pundak.

Hari ini kegiatan puncak dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Korps Sukarela. Sudah dua minggu calon anggota baru menjalani beberapa pertemuan, mereka menjalani pelatihan keselamatan baik secara teori maupun kemampuan halang rintang, praktek yang berkaitan dengan pertolongan pertama dan kemampuan berorganisasi.

Semua kegiatan dilaksanakan selama dua hari di akhir minggu, untuk kegiatan puncak, mereka akan menjalani 4 hari dan 3 malam di kaki gunung Arjuna, praktik materi survival dan keahlian membaca peta.

Beberapa senior laki-laki dengan seragam biru dongker nampak membawa berbagai macam barang dan meletakkan di sisi lapangan parkir. Sebentar lagi truk penumpang milik TNI AL yang telah disewa akan datang dan membawa rombongan menuju tempat tujuan.

Pukul 08.00 Wib, truk penumpang melaju ke arah rombongan yang menanti, senior perempuan naik terlebih dahulu dan menata barang di atas truk, sedangkan senior laki -laki menaikkan barang barang yang telah disiapkan. Anggota baru yang masih malu-malu bergantian memanjat kedalam, penuh ekspektasi, apalagi berharap akan petualangan baru.

Truk besar milik TNI AL dengan kursi panjang di kedua sisinya, diselubungi kain korvet untuk melindungi dari panas matahari. Praktis untuk mengangkut penumpang, sekaligus barang-barang, melaju dengan suara deruman yang bergetar, mengantarkan keseluruh peserta menuju kaki gunung Arjuna.

....

Panas matahari menyambut sekelompok remaja di tengah lapangan yang dikelilingi rimbunan pohon. Dinginnya angin yang menerpa selama perjalanan, digantikan oleh dinginnya suasana pegunungan.

Rekan rekan senior sebagian tetap duduk di atas truk sewaan milik AL, mereka akan melanjutkan perjalanan ke basecamp dengan membawa berbagai barang. Sedangkan keduapuluh tiga anggota baru dari Korps Sukarela (KSR) Kampus Merah di Kota Malang, bersama beberapa rekan senior yang dituakan, harus turun dari truk.

Melompat ke bawah dari ketinggian truk, untuk Sindy yang bertubuh gempal, merupakan kenekatan yang hakiki. Anggota team perempuan hampir semuanya dibantu, kecuali Sindy, dan dua teman, yang memutuskan untuk berhijrah, pantang menyentuh tangan laki laki yang bukan muhrim. Jatuh lebih baik, eh...

Baca Sekarang
Senja di Kaki Gunung Arjuna

Senja di Kaki Gunung Arjuna

Nur Hana
Kegiatan Diklat Angkatan XVII Korps Sukarela Palang Merah Indonesia yang mengantarkan Sindy dalam perjalanan menginap di kaki Gunung Arjuna selama tiga hari dan empat malam, membawa Sindy pada pertualangan dan kisah cinta segitiga. Sindy yang merasakan debaran pada sosok senior Imam yang galak, sert
Anak muda Cinta SejatiCinta tak berbalasImutPemaluSederhanaNarasi Multilinier
Unduh Buku di App
Pernikahan Si Mungil

Pernikahan Si Mungil

INIKA DEWAN
“Kita hanya akan menikah selama sebulan. Setelah itu, kita akan segera bercerai.” Meskipun pernikahan mereka telah diatur oleh kakek buyut mereka sebelum mereka lahir, Hiram percaya bahwa wanita yang kasar dan berisik seperti Rachel tidak pantas menjadi istrinya. Sedikit yang mereka tahu saat i
Romantis KeluargaNafsuModernPerjodohanCinta yang dipaksakanCEOPasanganMenarikTampan
Unduh Buku di App
Nafkah Sulit Selingkuh Elit

Nafkah Sulit Selingkuh Elit

Author MungiL
"Jadi perempuan harus terus bekerja, meskipun kamu nanti sudah menjadi seorang istri dan ibu. Nggak apa-apa dapat receh, asal punya pendapatan dan tidak bergantung dengan suami saja. Kenapa? Karena kita nggak tahu bagaimana takdir Tuhan, belum tentu kita dapat suami yang benar-benar mengerti dengan
Modern R18+KeluargaPengkhianatanPerceraianPengacaraJenius
Unduh Buku di App
Kaki Kaki Mungil Wattpad IndonesiaKaki Kaki Mungil novel gratis tanpa aplikasiDownload Kaki Kaki Mungil novel PDF Google DriveKaki Kaki Mungil gratis tanpa beli koin dan offline
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Kaki Kaki Mungil

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Kaki Kaki Mungil di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Kaki Kaki Mungil Wattpad Indonesia,Kaki Kaki Mungil novel gratis tanpa aplikasi,Download Kaki Kaki Mungil novel PDF Google Drive.