searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Shadow

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Modern HumorModernKehamilanPerceraianMantan istriKembar
Unduh Buku di App

Mati. Kata itu mungkin akan membuat sebagian besar umat manusia ketakutan, tetapi tidak untukku.

Aku berdiri di atas gedung tujuh lantai. Merentangkan kedua tangan untuk merasakan angin yang menerpa tubuh.

Cuaca hari ini cerah, senja menerpa dan membiaskan cahaya jingga indah. Mungkin … ini akan menjadi kali terakhirku menatap cakrawala.

Aku menerka, apa rasanya saat tubuh ini menghantam trotoar di bawah gedung. Apa tubuhku akan terburai? Darah memercik estetik, melengkapi senja dengan rona merahnya?

Aku tersedak tangis, lebih dari itu, adakah yang bersedih untuk kematianku?

Aku rasa tidak ada. Menyedihkan bukan?

Embusan napas terdengar keras, beban menyesakkan dada membuatku kesulitan meraup udara.

Kurasa inilah saatnya.

Menatap dengan hampa ke bawah bangunan lantai tujuh ini.

Bersiap melangkahkan kakiku ke bawah, kupejamkan mata ini.

Bersiap untuk mati.

Saat sebelah kakiku sudah terayun di udara, siap melangkahkan kaki satunya lagi, aku dikejutkan oleh suara isak tangis, antara ada dan tiada, suara yang terbekap.

Aku memutar tubuh dan mendapati seorang wanita terikat di sudut atap gedung.

Sejak kapan dia ada di sana? Aku sama sekali tidak menyadari kehadirannya sedari tadi.

Gadis itu menangis, air mata melunturkan maskara hitamnya, membentuk jalur menakutkan layaknya badut dalam film horor. Mataku mengedip bingung, betapa lambannya otakku bekerja sewaktu menyadari gadis ini adalah Lyra.

Si cantik berambut pirang yang menghancurkan karirku dan membuatku dipecat setelah bertahun-tahun bekerja keras.

Bola mata besarnya menatapku penuh permohonan, kedua tangan dan kaki gadis itu terikat kuat oleh tali dan bibir si jalang ditutup dengan lakban.

Jika kau mengira aku akan terkejut melihat kondisi Lyra, kau salah besar ... hatiku hampa dan pikiranku kosong. Semua menjadi tak bermakna, dunia berputar dalam warna monokrom. Monoton.

Tatapanku tertuju padanya tanpa asa, air mata Lyra semakin deras mengalir bak anak sungai, tetapi hatiku sama sekali tidak tersentuh dan tanganku tak mau bergerak untuk menolongnya.

Dia memang pantas menerima semua ini ... dia pantas diperlakukan buruk. Tawa gadis itu, pandangan meremehkannya dulu, juga kalimat fitnah yang ia lontarkan mengeraskan hatiku.

Namun, siapa yang melakukan semua ini?

Jawabannya datang secepat kedipan mata, pintu atap gedung terbuka. Seorang pria melangkah ke arah Lyra. Memasuki bidang pandang kami.

Dia belum menyadari kehadiranku karena aku berdiri di samping belakangnya, sudut mati pandangan pria itu.

Pria bersetelan kasual dengan kemeja dan celana jeans itu menarik Lyra berdiri diiringi oleh pemberontakan si gadis.

Lyra menoleh ke arahku, saat itulah sang pria sadar. Ia lalu berbalik ....

Seraut wajah tampan menatapku dengan ekspresi terkejut. Mungkin bisa kukatakan, pertama kali berjumpa dengannya adalah saat paling sial dan paling beruntung dalam hidupku.

Karena dialah ... hidupku benar-benar berubah.

Ia menatapku, kemudian tersenyum culas. Senyum yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup, menawan. Menarikku ke dalam dimensi lain penuh pesona memabukkan.

Aku tahu, dan instingku mengatakan bahwa dia bukanlah orang baik-baik. Tapi kadang-kadang, iblis pun bisa terlihat seperti malaikat.

"Matamu cantik." Adalah kalimat pertama yang diucapkannya saat kami bertemu.

Baca Sekarang
Shadow Under The Light

Shadow Under The Light

Nafish Grey
Mati. Kata itu bakal menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar manusia di muka bumi ini, tetapi tidak untukku. Pertemuan pertama dengannya merupakan kesialan sekaligus keberuntungan bagiku. Aku hidup, tetapi terjerat dalam pesona maut si pembunuh tampan bernama Axel. "Matamu cantik." Kalimat pe
Romantis R18+KriminalPTSDPerkosaanImutPengawalMenarikTampan
Unduh Buku di App
Shadow Wattpad IndonesiaShadow novel gratis tanpa aplikasiShadow gratis tanpa beli koin dan offlineShadow
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Shadow

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Shadow di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Shadow Wattpad Indonesia,Shadow novel gratis tanpa aplikasi,Shadow gratis tanpa beli koin dan offline.