searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bed Friend

Cinta Terlarang, Murka Sang Wali

Cinta Terlarang, Murka Sang Wali

Gavin
Selama sepuluh tahun, aku diam-diam mencintai waliku, Bima Wijaya. Setelah keluargaku hancur, dia membawaku masuk dan membesarkanku. Dia adalah seluruh duniaku. Pada hari ulang tahunku yang kedelapan belas, aku mengumpulkan semua keberanianku untuk menyatakan cintaku padanya. Tapi reaksinya adalah kemarahan yang belum pernah kulihat sebelumnya. Dia menyapu kue ulang tahunku ke lantai dan meraung, "Kamu sudah gila? Aku ini WALImu!" Dia kemudian tanpa ampun merobek lukisan yang telah kukerjakan selama setahun—pengakuanku—menjadi serpihan. Hanya beberapa hari kemudian, dia membawa pulang tunangannya, Clara. Pria yang telah berjanji untuk menungguku dewasa, yang memanggilku bintangnya yang paling terang, telah lenyap. Satu dekade cintaku yang putus asa dan membara hanya berhasil membakar diriku sendiri. Orang yang seharusnya melindungiku telah menjadi orang yang paling menyakitiku. Aku menatap surat penerimaan dari Universitas Indonesia di tanganku. Aku harus pergi. Aku harus mencabutnya dari hatiku, tidak peduli betapa sakitnya. Kuambil telepon dan menekan nomor ayahku. "Ayah," kataku, suaraku serak, "Aku sudah memutuskan. Aku ingin ikut dengan Ayah di Jakarta."
Anak muda KeluargaCinta pertamaCEOKickass HeroinePerkembangan Diri
Unduh Buku di App

Malam yang berkuasa memeluk Alyssa dalam lelahnya langkah-langkah yang diayun menuju kediamannya. Angin malam berembus tak tahu diri hingga Alyssa merapatkan coat lusuhnya. Nafas yang keluar berkali-kali adalah nafas lelah yang meski dihembuskan ternyata tak mampu mengurangi beban hidupnya.

Saat kakinya berhenti di depan rumah, Alyssa melihat tiga orang pria berbadan besar berdiri di sana. Ada perasaan takut dalam diri Alyssa ketika mata ketiga pria itu menatapnya. Was-was dalam dirinya, namun Alyssa tetap melangkah mendekat.

“Kalian siapa?” tanyanya takut-takut. Mata-mata mereka menatapnya dengan garang. Alyssa memberanikan diri menatap mereka agar tak mudah diintimidasi.

Salah satu dari mereka dengan tato Naga di lengan kirinya menghampiri Alyssa. “Apa kau putri dari Samuel Moore?”

“I-iya. Kalian siapa?”

“Kami datang untuk mengambil uang yang ayahmu janjikan tiga hari yang lalu.”

Mata Alyssa awas memperhatikan ketiganya. Rasanya ingin kabur, tapi badan-badan besar mereka rasanya menutupi segala jalannya. Alyssa menelan ludahnya sendiri susah payah.

“Uang apa yang kalian maksud?”

“Ayahmu berhutang pada tuan kami sebesar sepuluh ribu Pounds, dia berjanji akan membayarnya hari ini."

“Se-sepuluh ribu Pounds?!” Alyssa menggeleng tak percaya. Uang sebanyak itu digunakan untuk apa oleh ayahnya? Kenapa dia tak pernah melihat wujudnya. “Itu tidak mungkin.”

“Ayahmu kalah di meja judi.”

Alasan yang sama untuk setiap masalah yang diciptakan ayahnya. Alyssa bahkan harus membayar sewa rumah sendiri karena sang ayah nyaris tidak pernah pulang, tapi selalu meninggalkan hutang.

“Baik kalau begitu aku akan masuk dan mencari uang itu di dalam. Mungkin ayah menyimpannya di dalam.” Ucap Alyssa gugup.

“Jangan coba-coba kabur, atau kami akan menjadikan kamu target berikutnya.” Ujar pria bertato itu dengan jari telunjuk tepat di depan wajah Alyssa, memperingati dengan tegas.

“Tidak akan. Kalian bisa melihat saya terlalu kecil untuk melarikan diri dari kalian.”

Bergegas Alyssa menuju pintu rumahnya. Tangannya gemetar mengambil kunci dari dalam tas. Pandangan tiga pria itu tidak lepas darinya. Alyssa langsung masuk begitu pintunya berhasil dibuka, lalu ditutup dengan cepat.

Gadis itu panik sendiri mencari kesana dan kemari perihal keberadaan uang itu. Lemari-lemari, dan bahkan hingga kolong tempat tidur tidak lepas dari sasarannya, tapi kemudian terdiam. “Ayah tidak mungkin mempunyai uang sebanyak itu.”

Alyssa berlari ke kamarnya dan di depan pintu ada kertas yang menempel bertuliskan pesan dari ayahnya. Pesan yang membuat Alyssa geram bukan main sampai kertas kecil itu diremas kuat oleh tangannya sendiri, lalu memasukkan bulatan kertas itu ke dalam saku coat yang besar.

Suara gedoran pintu terdengar nyaring di luar sana. Alyssa yang kaget buru-buru mengambil tasnya, memasukkan beberapa pakaiannya dengan cepat. Alyssa harus segera kabur dari orang-orang di luar sana. Terakhir kali Alyssa berhadapan dengan penagih hutang, dia berakhir dengan sebuah tamparan keras di pipinya.

“Buka pintunya!”

Teriakan itu menggema di telinga Alyssa. Buru-buru mengaitkan ransel ke punggung. Alyssa keluar dari rumahnya lewat pintu belakang. Dia mengendap-endap seperti seorang pencuri. Ketika melewati sisi rumah yang memperlihatkan tiga orang itu, secepat kilat Alyssa berlari.

Salah satu dari mereka melihat Alyssa. Berteriak pada gadis yang mencoba kabur itu. “Hei! Jangan kabur!”

Alyssa mengumpat. “Sial!”

Kakinya berlari dengan cepat, tas di punggungnya ikut terombang-ambing mengikuti langkah kakinya. Alyssa terus berlari, melewati gang-gang sempit yang kumuh. Beberapa tunawisma berkeliaran di sana. Saat kakinya mulai tak sanggup berlari lagi Alyssa bersembunyi di antara tumpukan tong besar, kayu-kayu dan juga sampah-sampah dalam kantong besar. Membekap mulutnya sendiri agar suara nafasnya pun tak terdengar.

“Ke mana larinya perempuan itu?” tanya salah satu dari tiga orang yang mengejarnya. Mereka mengamati sekitar dengan awas, tapi yang mereka lihat hanya para tunawisma dan juga tumpukan sampah.

Ada persimpangan di sana, jalan yang mungkin salah satunya dilewati Alyssa pikir mereka hingga berpencar mencari jejak Alyssa. Sementara Alyssa yang bersembunyi keluar pelan-pelan. Dia sudah tidak tahan dengan bau menyengat dari tumpukan sampah yang belum diambil petugas kebersihan itu.

“Weeeek!” Alyssa muntah meski hanya cairan bening yang keluar. “Benar-benar bau busuk.”

Baca Sekarang
On CEO's Bed

On CEO's Bed

Yellowflies
Alyssa melarikan diri dari para penagih hutang ayahnya. Bermodalkan sepucuk surat gadis itu berakhir di kediaman Assa Zachary yang menurut surat tersebut bisa membantu Alyssa melunasi hutang-hutang ayahnya. Sayangnya harapan itu tampak semu bagi Alyssa ketika dia berakhir ditahan di kediaman Assa
Romantis MenegangkanPerjodohanBalas dendamBangsawanPria SejatiBeruntungUrbanMiliarderTempat kerja
Unduh Buku di App
CEO in My Bed

CEO in My Bed

Syifa Safaah
"Athalia! Apa kau masih perawan?" tanya Mahesa. "Aku pastikan adikmu akan mendapatkan perawatan sampai sembuh. Tapi kau harus jadi teman tidurku selama satu bulan," lanjutnya membuat bola mata Athalia membeliak. Kelamnya masa lalu telah membentuk Mahesa menjadi seorang lelaki yang sangat tidak per
Romantis R18+Hubungan rahasiaCEOTampanUrbanTempat kerja
Unduh Buku di App
Mr Cool On My Bed

Mr Cool On My Bed

Miss L
21+ Hot Story Sequel of My Sexy Lady Alina Davidson hanya bisa tersenyum menatap Thomas. Kenapa laki-laki itu sangat sulit untuk dijangkau nya? Sangat sakit saat tahu kalau di hati Thomas hanya ada Erika dan semua pengorbanannya tidak pernah dianggap. "Kak, aku mohon sentuh aku," ucap Alina me
Romantis R18+KriminalCinta segitigaCinta pada pandangan pertamaImutCEOLicikTampanTempat kerja
Unduh Buku di App
Bed Friend Wattpad IndonesiaBed Friend novel gratis tanpa aplikasiDownload Bed Friend novel PDF Google DriveBed Friend
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Bed Friend

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Bed Friend di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Bed Friend Wattpad Indonesia,Bed Friend novel gratis tanpa aplikasi,Download Bed Friend novel PDF Google Drive.