Karena sebuah skandal Gadis Arrogant bernama Lyra harus menikah dengan Pria yang begitu dibencinya yaitu Barra. Berbeda dengan Lyra, Barra justru sudah lama memendam perasaan cintanya terhadap Lyra, sehingga mudah bagi Barra untuk menerima pernikahannya dengan gadis yang terkenal dengan keangkuhannya itu. Lyra sempat luluh dengan perlakuan Barra terhadapnya hingga membuat pernikahan yang mereka jalani terasa begitu indah. Tapi keindahan itu tidak berjalan lama, saat mengetahui sebuah fakta Lyra kembali membenci Barra dan ingin berpisah dengan Barra. Dapatkah Barra mempertahankan pernikahannya dengan Lyra yang saat itu sedang mengandung anaknya?
Pulang adalah hal yang paling ditunggu tunggu oleh mereka yang pergi, entah untuk mengejar cita-cita, bekerja atau berkunjung ke sanak saudara.
Lyra, gadis cantik dan memiliki tampilan yang begitu modis hampir 2 tahun bersekolah di Amerika, dia begitu merindukan kedua orang tuanya, saat ini gadis itu sedang berada didalam sebuah taxi, tangannya memegang gawai, disana terdapat potret ibu, ayah dan Lyra yang terlihat begitu bahagia. Akhirnya Lyra bisa pulang juga ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya di Negri orang lain.
Lyra sudah tiba didepan rumahnya, Lyra tidak sabar untuk masuk kedalam rumah dan memberikan kejutan kepada kedua orang tuanya, karena Lyra tidak memberitahu mereka bahwa dia akan pulang hari ini.
Saat hendak mengetuk pintu, Lyra mendengar ada pertengkaran hebat didalam rumah.
Lyra mendengar bahwa Mama dan papah nya sedang mengurus surat perpisahan, Lyra menutup mulutnya rapat-rapat hatinya terasa begitu hancur, harusnya ini adalah hari bahagianya, tapi ternyata ini menjadi hari terburuk didalam hidupnya.
Lyra baru saja hendak membuka pintu rumahnya, tapi sang mama keluar dari rumah dan terkejut saat melihat kehadiran Lyra dihadapannya.
"Lyra" ucap sang mama.
mendengar nama Lyra, ayah Lyra mendekat ke depan pintu.
"Lyra, kamu sudah pulang nak?" tanya papah Lyra seolah tidak terjadi apa apa.
"Apa benar apa yang tadi aku dengar?" tanya Lyra dengan nada yang bergetar.
"Apa? apa yang kamu dengar sayang?" tanya mama Lyra.
"Mama papah mau bercerai?"
Mama dan papah Lyra saling menatap, mereka kebingungan menjawab pertanyaan anaknya itu.
"nak, Mama bisa jelaskan"
Lyra tidak menghiraukan ucapan mamanya, gadis itu masuk kedalam rumah sambil membawa kopernya, dia memasuki kamarnya dan menutup nya rapat rapat.
"sayang, buka pintunya nak" teriak papah dari balik pintu kamar Lyra, namun tidak ada jawaban apa.
"udah kamu pergi aja, bukannya kamu ada urusan" ucap papa Lyra kepada Mama Lyra.
"Tapi...ya sudah lah, aku udah janji sama teman teman aku, kamu urus Lyra" ucap Mama Lyra lalu pergi keluar rumah.
dibalik pintu kamar Lyra mendengar percakapan Mama papanya, Lyra hampir tak percaya sang mama lebih memilih pergi meninggalkannya dari pada menenangkan dirinya. Lyra segera mengambil tas nya lalu keluar dari kamar.
"sayang kamu mau kemana?" tanya sang papa.
"nyusul Mama" jawab Lyra sambil terus berjalan keluar rumah lalu mencari taxi untuk mengikuti mamanya.
***
Mama Lyra tiba di sebuah hotel, wanita itu disambut oleh seorang pria muda tampan.
"waah, selamat ya Tante atas perceraiannya" ucap pemuda itu sambil memberikan buket bunga kepada Mamanya Lyra.
Mama menerima bunga itu, "makasih Barra"
Dari kejauhan Lyra melihat Mama nya dengan lelaki yang bernama Barra itu. Lyra mengepal tangannya kesal.
"Dasar lelaki berengsek" geram Lyra.
Tak lama kemudian sang mama dan Barra memasuki hotel itu dan Lyra mengikutinya sambil menyiapkan diri untuk menyerang mereka berdua.
Dengan kesal Lyra mengetuk pintu kamar hotel, Barra membuka pintu kamar itu.
"Dasar bajingan" ucap Lyra seraya menampar pipi Barra.
"Lyra" ucap Barra kaget.
"Mana Mama gue" Lyra memasuki kamar hotel itu sambil mencari cari mamanya.
Lyra melihat ada baju mamanya diatas kasur.
"Mama kamu gak ada disini" ucap Barra.
Lyra mendekati Barra lalu memukuli lelaki itu, "keterlaluan ya Lo dasar lelaki bajingan" umpat Lyra. "selama ini Mama papa gue udah baik sama Lo tapi ini balasan Lo?"
"Hey hey, kamu salah faham Lyra" ucap Barra berusaha menahan tangan Lyra agar tidak memukulinya lagi.
"Dimana Mama gue"
"gue akan kasih tau Mama Lo, tapi Lo harus minta maaf karena Lo udah mukulin gue dan mikir macem macem tentang gue"
Dengan berat hati Lyra pun meminta maaf kepada Barra.
***
Disebuah kolam berenang sedang diadakan pesta, semua orang disana menari nari, bernyanyi dan tertawa, Mama nya Lyra ternyata berada disana dengan pakaian yang cantik, matanya ditutup menggunakan kain hitam, dibelakang nya terdapat beberapa lelaki dengan pakaian telanjang dada membawa kue.
Suasana tiba tiba hening tatkala mereka melihat kehadiran Barra dan Lyra.
Mama yang masih menutup matanya merasa heran karena susana tiba tiba hening.
"kenapa sepi? apa kue nya udah ada didepan gue?" tanya mama Lyra.
"Udah" jawab teman Mama gugup karena Lyra lah yang saat ini berdiri didepan Mama sambil membawa kue.
"oke waktunya make A wish, aku minta suami baru, yang kaya, tampan dan hot" ucap sang mama lalu meniup lilin diatas kue itu.
Mama Lyra pun membuka penutup matanya, betapa terkejutnya wanita itu ketika melihat ternyata Lyra berdiri dihadapannya.
"Lyra" ucap Mama masih terkejut.
"waah, kayanya Mama bahagia banget ya, Mama benar benar udah gak peduli sama aku dan papah, mama bener bener egois" ucap Lyra berusaha menahan air matanya.
"Lyra, ini gak seperti yang lo fikirin" ucap Barra.
"iya benar Mama emang egois, tapi papa kamu yang menginginkan perceraian ini terjadi" ucap sang mama.
"enggak, aku gak percaya ma" ucap Lyra.
Disaat yang bersamaan papa Lyra juga hadir disana.
"Kalo kamu gak percaya, tanya aja sama papa kesayangan kamu itu, dia mau menikahi gadis muda pemilik toko Kayla Beauty" ucam Mama Lyra sambil melirik ke arah papa.
"sudah hentikan Laras" ucap papa Lyra.
"Apa benar itu pah?" tanya Lyra kepada papa nya.
"bukan begitu nak" belum sempat papa Lyra menjelaskan, Lyra pergi dari tempat itu sambil menangis.
Papa dan Mama ingin mengejar Lyra, tapi Barra melarangnya.
"udah Om Tante, biar aku yang kerjar Lyra" ucap Barra.
"iya Barra, kamu jagain Lyra ya" ucap papa.
Barra pun berlari mengejar Lyra.
Barra menarik tangan Lyra dan mengajak Lyra untuk kembali ke tempat tadi, tapi Lyra menolak dan menapis tangan Barra.
"Lo gak usah ikut campur urusan keluarga gue" ucap Lyra.
"Lyra orang tua Lo masih sangat mencintai Lo" ucap Barra yang masih berusaha menahan Lyra untuk pergi.
"tau apa Lo tentang cinta orang tua? emang Lo punya orang tua? gue bilang Lo gak usah ikut campur urusan keluarga gue, Lo itu cuma numpang di keluarga gue"
"Hei, walaupun Om dan Tante bukan orang tua gue, tapi gue sangat mengenal mereka" ucap Barra.
"Bullshit"
"biar gue jelasin, papa Lo lakuin semua ini demi kebahagiaan Lo, demi masa depan Lo, dan ini saat nya papa Lo bahagia, Lo jangan egois"
Lyra tidak mendengarkan ucapan Barra, dia kembali berjalan menjauhi Barra, tapi saat akan menyebrang jalan, ada mobil yang melaju sangat kencang dan hampir menabrak Lyra, Untung saja Barra segera membawa tubuh Lyra ke sisi jalan, mereka berdua pun terjatuh bersamaan.
"Lo gak apa apa kan?" tanya Barra.
Lyra tidak menjawab, dia cepat cepat bangun, lalu menatap Barra dengan penuh kebencian dan pergi meninggalkan Barra.
Lyra berjalan pelan dengan tatapan kosong, hatinya benar benar merasa hancur karena kedua orang tuanya. Barra terus mengikuti Lyra dari belakang.
"Lo gak usah ngikutin gue" ucap Lyra kesal.
"Kalo dengan berjalan itu bisa bikin Lo merasa lebih baik jalan aja" ucap Barra.
Lyra menghentikan langkahnya lalu duduk dipinggir danau.
"gak ada yang bisa ngertiin gue, gak ada yang peduli sama gue, semuanya egois" ucap Lyra.
Barra mengambil sebuah batu kecil lalu memberikannya kepada Lyra.
"Lo ungkapin semua kekesalan Lo ke batu ini, terus Lo lempar batu ini ke danau, seenggaknya itu bisa bikin Lo sedikit lega" ucap Barra.
Lyra menerima batu yang Barra kasih lalu mengikuti semua perkataan Barra, seketika kilatan Masa kecil Barra dan Lyra melintas dalam bayangan Lyra, dulu waktu Lyra kecil menangis Barra selalu menyuruh Lyra melempar batu ke Danau.
Saat hendak melempar batu kedua, Lyra berhenti dan lebih memilih untuk menangis, Barra hanya bisa melihat Lyra yang menangis tersedu sedu, mungkin dengan menangis bisa sedikit membuat perasaan gadis disebelahnya itu lega.
***
Lyra memimpikan masa kecilnya, kala itu dia begitu bahagia berkumpul dengan Mama papanya, membicarakan soal makanan, liburan dan hal lainnya. Seketika kebahagiaan itu lenyap tatkala Perceraian menodai keharmonisan rumah tangga kedua orang tuanya.
Lyra terbangun dari tidurnya dengan raut wajah ketakutan, Bibi Ane asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja dirumah keluarga Lyra, ada disebelah Lyra laku memeluk Lyra, Lyra menangis didalam pelukan bibi Ane
"maafin bibi karena bibi gak cerita tentang Mamah dan papah kamu" ucap bibi ane.
"ini bukan salah bibi, ini salah mereka berdua karena menyembunyikan semuanya dari aku, aku gak mau ketemu sama mereka" ucap Lyra.
"kamu gak boleh begitu sayang, kamu harus mendengarkan penjelasan kedua orang tua kamu dulu ya" bujuk Bi Ane.
"Oh iya, gimana caranya aku bisa pulang?" tanya Lyra tiba tiba.
"semalem kamu dianter sama Barra, kamu udah ngantuk banget waktu sampe kerumah, sampe sampe kamu gak inget apa apa" jawab Bi Ane
Lyra terdiam mencoba mengingat kejadian tadi malam.
***
Pak Burhan, papah nya Lyra tampak sedang bertelponan dengan seseorang.
"Hallo Kayla, apa acaranya berjalan dengan lancar?" tanya pak Burhan.
"Iya lancar ko" jawab Kayla diserang sana.
"baguslah, maaf ya aku gak bisa hadir di acara kamu hari ini"
"iya gak apa apa, aku gak mungkin marah sama kamu, toh toko Kayla Beauty ada karena kamu, jadi kamu gak usah khawatir, kamu bisa dteng kalo kamu ada waktu"
"oke, nanti kita merayakan secara pribadi yaa, ya udah aku mau sarapan dulu, bye"
Pak Burhan memutuskan panggilan. Tidak jauh dari posisi pak Burhan terlihat Mama Laras yang sedari tadi mendengar percakapan pak Burhan dengan Kayla. Mama Laras menyindir pak Burhan namun pak Burhan malas untuk menghiraukan Mama Sarah dan pergi ke ruang makan untuk sarapan.
Lyra keluar dari kamar nya dan berjalan menuju meja makan, disana sudah ada kedua orang tuanya.
"ekhm, Oh iya nanti kalo kalian pisah aku ikut siapa?" tanya Lyra
"kamu bisa ikut Mama ko sayang"
"Kalo ikut papa bisa?" tanya Lyra yang tidak menghiraukan Mama nya.
"Oh tentu, kamu bisa ikut papah nak"
"dulu waktu Mama sering keluar malem, aku fikir Mama akanenghancurkan keluarga kita, terus papa bilang kalo papa gak bakal biarin keluarga kita hancur, tapi sekarang ternyata papa yang menghancurkan keluarga kita" ucap Lyra menyindir papa nya.
Barra tiba tiba saja muncul dihadapan Lyra dan kedua orang tua Lyra, entah kenapa Lyra merasa lebih emosi ketika melihat Barra.
"ngapain Lo disitu? Lo mending keluar aja, Lo cuma numpang disini gak usah ikut campur urusan keluarga gue" ucap Lyra.
"Lyra, kamu gak boleh begitu" ucap papa sedikit marah
"gak apa apa Om, aku keluar aja"
"Eh gak usah, kamu makan aja sini" ajak Mama kepada Barra.
"hampir 2 tahun kita gak ketemu, ternyata banyak yang berubah yah dari kalian" ucap Lyra lalu pergi meninggalkan meja makan.
Di kamar Lyra melihat walpaper handphonenya, walpaper itu adalah foto keluarganya sebelum Lyra pergi ke luar negri. Lyra menangis lagi ketika mengingat bahwa mereka tidak akan pernah sama lagi seperti dulu.
Lyra tiba tiba teringat ucapan Mama kemarin, Mama menyebut papa akan menikahi gadis muda pemilik toko Kayla Beauty, Lyra segera mencari tahu tentang Kayla beauty dan mencari alamatnya untuk menemui wanita yang sudah menghancurkan keluarganya.
Setelah menemukan alamatnya, Lyra segera mengambil tas dan bergegas pergi untuk menemui Kayla.
Sebelum pergi Lyra meminta kunci mobil milik papa nya kepada Bi Ane.
"kamu mau kemana Lyra?" tanya bi Ane.
"aku mau mengenalkan dirinya kepada seseorang" ucap Lyra.
Barra dan Mama Laras melihat Lyra yang pergi menggunakan mobil.
"Lyra mau kemana bi?" tanya mama Laras.
"tadi sih dia bilang mau mengenalkan diri kepada seseorang"
Mendengar itu Barra dan Mama Laras merasa cemas, pasti Lyra akan menemui Kayla. Barra pun segera menyusul Lyra.
***
Lyra sudah tiba di toko Kayla Beauty, Lyra melihat ada banyak orang dan wartawan disana. Kebetulan memang sedang acara pembukaan toko Kayla Beauty. Lyra masuk kedalam toko dan melihat Kayla yang sedang di wawancarai oleh beberapa wartawan.
"Baik apakaha ada pertanyaan lagi?" tanya Kayla sebelum menutup acara pembukaan tokonya.
Lyra mengacungkan tangannya. "boleh saya bertanya" ucap Lyra.
"ya boleh, silahkan"
"Apakah Anda tidak malu menjadi orang ketiga? apa anda tidak tahu bahwa pak Burhan Hutomo itu sudah memiliki anak dan istri?"
"Hey, maksud kamu apa? siapa yang menjadi orang ketiga?" ucap Kayla lalu berdiri dan mendekati Lyra.
"kalian tau? bahwa wanita ini adalah perebut suami orang" ucap Lyra kepada seluruh wartawan dan orang-orang disana.
"Hey, cukup hentikan" Kayala menampar Lyra.
Lyra tidak terima atas perlakuan Kayla terhadapnya, lalu dia mengambil vas bunga yang berisi air, saat hendak melempar vas bunga ke kepala Kayla, sebuah tangan menghalanginya, dan tangan itu adalah milik Barra. Barra menahan tangan Lyra agar tidak menyakiti Kayla.
Lyra melepaskan genggaman tangan Barra.
"Lo ngapain nahan gue, lo gak usah ikut campur urusan gue" teriak Lyra kepada Barra.
"Lyra stop, gak enak disini banyak wartawan sama orang"
"Bodo amat" Lyra terus memberontak untuk memberi pelajaran kepada Kayla.
Dengan terpaksa Barra membopong tubuh Lyra untuk pergi dari sana.
***
Bab 1 (Melabrak Pelakor)
07/11/2022
Bab 2 Hinaan dari nenek
07/11/2022
Bab 3 Mencari Perhatian
07/11/2022
Bab 4 Memberi Pilihan
07/11/2022
Bab 5 Sebuah Masa Lalu
07/11/2022
Bab 6 Mulai Beraksi
07/11/2022
Bab 7 Limbah Sampah
07/11/2022
Bab 8 Di Sebuah Konser
07/11/2022
Bab 9 Sebuah Siasat
07/11/2022
Bab 10 Mengikuti Lyra
07/11/2022
Buku lain oleh Madyanida
Selebihnya