Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
9
Penayangan
1
Bab

Terjebak pernikahan dengan seorang CEO yang super duper dingin karna perjanjian? Gabriella Anatasya gadis karier yang memulai bisnis nya dengan meneruskan perusahaan almarhum kedua orangtuanya. Dengan susah payah Gabriella membangun lagi perusahaan alm.Ayah nya yang awalnya bangkrut. Kini perusahaan itu sudah bangkit lagi. Namun karna keteledoran Gabriella saat itu, ia tak sengaja menandatangani perjanjian dengan Darren Angelo Effendy. Apakah isi perjanjian itu? Bagaimana Gabriella menghadapinya? Happy reading!!!

Bab 1 Janji.

Happy reading!!!

"Gaji para karyawan belum di bayar dan seluruh investor kita mencabut kerjasama nya. Dengan itu saya terpaksa menjual perusahaan yang ada di luar kota untuk menutupi kerugian ini, Nona. Bagaimana rencana anda selanjutnya?" Ucap Andre, asisten pribadi Daniel, Ayah Gabriella.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa tiba-tiba para investor itu membatalkan kerjasama nya?" Tanya Ella tak percaya.

"Alasan mereka karena perusahaan kita sudah tak ada Pak Danie yang meng handle nya. Jadi mereka putuskan kerjasama nya 1 hari setelah kabar meninggalnya pak Daniel, Nona." Jawab Andre.

Ella menghembuskan nafasnya. "Aku gak tahu gimana kedepannya, Ndre. Mungkin untuk membayar gaji para karyawan aku akan menjual perusahaan yang tersisa. Aku serahkan semua pada mu, Ndre." Ucap Ella putus asa.

"Apa Nona Ella yakin?" Tanya Andre untuk menyakinkan nya.

Ella menganggukkan kepalanya. " Yakin Ndre, aku gak berbakat dalam hal bisnis seperti ini. Aku juga gak tahu tentang perusahaan." Ucap Ella.

"Lalu bagaimana kehidupan Nona kedepannya jika perusahaan itu dijual? Pak Daniel dulu pernah berkata, bahwa Nona Ella adalah pewaris tunggal yang akan memegang peranan penting dalam perusahaan itu. Pak Daniel yakin bahwa Nona bisa menjadi perusahaan ini besar. Apakah Nona yakin ingin menjual perusahaan yang sudah dibangun oleh pak Daniel dari nol?" Ucap Andre menjelaskan pada Gabriella.

Mendengar itu Ella hanya terdiam, keinginan Ella menjual perusahaan itu pun menjadi ragu. Perusahaan yang Ayah nya bangun dengan susah payah, kini sudah bangkrut dan tak tahu bagaimana. Ella berfikir bahwa dirinya memang memiliki peranan penting saat ini saat Ayah nya sudah tiada.

"Baiklah akan ku pikirkan dulu, Ndre. Benar kata mu, Ayah membangun perusahaan ini dari Nol dan aku harus melanjutkan nya. Bantu aku untuk membangun perusahaan ini kembali, Ndre." Ucap Ella pada Andre.

Mendengar itu Andre tersenyum. "Saya akan membantu Nona dalam hal ini. Jika tidak sibuk, besok Nona bisa datang ke kantor untuk menyelesaikan masalah ini. Dan saya permisi." Ucap Andre dan bangkit lalu pergi meninggalkan rumah Ella.

Malam ini Ella tidak bisa tidur tenang seperti biasanya, pikirannya kini penuh dengan urusan kantor. Tak ada lagi tempat dirinya untuk bercerita atau mengeluarkan keluh kesahnya. Semua teman bahkan sahabatnya dulu sudah hilang, mereka menjauhi Ella karna ia kini jatuh miskin.

"Kenapa jadi rumit gini sih hidup gue!" Ucap Ella pusing.

____

Pagi pun tiba, Ella sudah siap dengan pakaian untuk pergi ke kantor milik Ayahnya, yang kini sudah menjadi miliknya.

"Gue pasti bisa! Semangat!" Ucap Ella yang memandangi dirinya dari pantulan cermin.

Dengan mengendarai mobil sport nya, Ella membelah jalanan dengan kecepatan rata-rata. Saat menuju ke kantor nya, tak sengaja ia melihat sebuah mobil yang mogok di pinggir jalan. Seorang pria dengan pakaian rapi sedang membuka kap mesin depan.

Ella pun meminggirkan mobil nya dan menghampiri pria tersebut.

"Mobilnya kenapa?" Tanya Ella.

"Eh gakpapa. Cuma mogok, belum di servis sepertinya." Jawab pria tersebut dengan mengusap wajah dengan tangannya.

Melihat itu pun, Ella tertawa kecil. Kemudian mengambil kan sebuah sapu tangan dari sebuah tas kecil miliknya dan menyodorkan pada pria tersebut.

"Untuk apa?" Tanya pria itu kebingungan.

"Muka kamu kotor tuh. Cepat bersih kan dengan ini." Ucap Ella, kemudian pria itu pun mengambil sapu tangan nya dan membersihkan mukanya.

"Terimakasih ya." Ujar nya dan dibalas senyuman oleh Ella.

"Kamu mau kemana?" Tanya Ella.

"Mau ketemu sama klien, tapi sepertinya akan terlambat." Ucap pria tersebut sambil melihat jam tangannya.

"Darren." Ucapnya dan menyodorkan tangannya untuk berjabatan.

"Gabriella." Jawab Ella dan membalas jabatan tangan Darren.

"Aku bisa mengantarkan mu jika kamu berkenan. Lagipula aku juga gak terlalu buru-buru." Ucap Ella menawarkan tumpangan.

"Benarkah? Bisakah saya menumpang ke perusahaan Company Pandawa?" Ucap Darren sambil menutup kap mesin mobilnya.

"Baiklah, kamu yang menyetir ya." Ucap Ella kemudian masuk ke kursi penumpang depan dan Darren kursi pengemudi.

Diperjalanan tak ada obrolan antara mereka, Gabriella yang kalut dalam fikirannya dan Darren yang canggung.

"Ehkm ... Apa kamu kerja?" Tanya Darren yang memecahkan keheningan dalam mobil.

"Ya .. Oh tidak, aku mempunyai perusahaan." Ucap Ella yang tersentak karna ia melamun.

"Apa perusahaan mu baik-baik saja?" Tanya Darren lagi.

"Ya ... Seperti begitu." Jawab Ella ragu.

Darren yang seorang pengusaha besar pun tahu bahwa Ella memiliki masalah dalam perusahaan nya. Karna sebelum Darren juga pernah berada diposisi Ella saat baru bangkit.

Karna tak ingin ikut campur dalam urusan Ella, Darren lebih memilih diam.

"Terimakasih ya! Ini kartu nama ku jika suatu saat kau membutuhkan nya." Ucap Darren yang hendak turun dari mobil Ella. Ya! Kini mereka sudah berada di depan kantor milik Darren, Ella tercengang saat melihat besarnya dan berkembang nya kantor Darren itu.

"Apakah ini kantor mu?" Tanya Ella tak percaya.

"Ya, ada apa?" Ujar Darren.

"Tidak, ini sangat hebat. Bagaimana bisa kau membangun perusahaan menjadi sebesar ini?" Tanya Ella yang masih takjub.

"Apa perusahaan mu tak Semaju perusahaan ku? Maksud ku semua perusahaan pasti maju dalam bidangnya masing-masing. Bagaimana perusahaan?" Tanya Darren yang semakin bingung dengan arah pembicaraan nya sendiri.

"Perusahaan ku bahkan hampir bangkrut dan tak Semaju perusahaan mu. Makannya aku terkejut melihat kantor mu yang begitu megah dan besar." Jawab Gabriella dan hendak turun dari mobil untuk berpindah posisi. Begitu juga dengan Darren.

"Jika kau membutuhkan bantuan ku, kau bisa hubungi nomor di kartu itu atau bisa langsung datang ke kantor ku." Ucap Darren saat diluar mobil.

"Baiklah, terimakasih." Ucap Ella dan masuk kedalam mobilnya.

Kini sampai lah Ella di kantor milik Ayah nya, yang sekarang berganti menjadi miliknya.

"Bagaimana dengan gaji kami pak Andre! Sudah 2 bulan tak kunjung di bayar." Ucap salah satu karyawan yang protes pada Andre.

"Sabar! Kita akan menyelesaikan permasalah ini, Nona Ella akan datang ke kantor hari ini. Jadi lebih baik kita tunggu dulu." Ucap Andre menasehati.

"Permisi. Maaf saya terlambat!" Ucap Ella yang sudah datang dan berdiri di hadapan para karyawan.

"Nona Ella apakah anda yang akan membayar gaji kami?" Ucap wanita paruh baya sebagai resepsionis.

"Sebelumnya saya minta maaf atas kejadian ini, gaji kalian selama 2 bulan akan saya bayar Minggu depan. Tapi saya harap kalian masih mau berkerja disini lagi bersama saya untuk membangun kembali perusahaan ini." Ucap Gabriella berwibawa.

"Perusahaan ini sudah bangkrut, Nona. Apalagi yang akan kita pertahankan disini?" Ujar satu karyawan yang berpakaian kemeja biru.

"Perusahaan ini memang saat ini sudah bangkrut. Tapi kita bisa membangun lagi dan saya akan bertanggung jawab dalam perusahaan ini, saya akan mencari para investor lagi untuk menyuntikkan dana pada perusahaan kita." Jawab Gabriella dengan tenang. Walaupun hatinya sebenarnya juga khawatir, ia khawatir tak bisa menepati janjinya pada karyawan.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh AnggunNhzah17

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku