searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Majikanku Pemuasku

PEMUAS IBU TEMANKU

PEMUAS IBU TEMANKU

Fajar Merona
PEMUAS TANPA BATAS (21+) Tak pernah ada kata mundur untuk tigas mulia yang sangat menikmatkan ini.
Romantis R18+KeluargaHubungan rahasiaGuru dan muridPlayboyPria SejatiUrban
Unduh Buku di App

Perjalanan pagi telah menjadi sore, melihatkan jiwa giat bekerja seorang Aisyah yang penuh kesabaran. Aisyah seorang gadis desa, badan tinggi serta berhijab, memutuskan diri bekerja sebagai pembantu di kota Palembang.

"Mbak, alamatnya, di mana?" tanya sopir travel.

"Masih lama, bang, itu ke arah Kuta." Aisyah tersenyum menjawab pertanyaan sopir travel.

"Mbak, siapa namanya?" tanya kembali sopir travel.

"Aisyah, abang sendiri siapa?" Aisyah tersenyum halus.

"Wah namanya cantik, macam orangnya. Saya Hendro, panggil aja Bang Hendro." Sopir travel memperkenalkan diri.

"Hehe, bisa aja abang. Bang Hendro orang mana aslinya?" Aisyah terlihat begitu akrab.

"Saya orang Sekayu aslinya, Aisyah sendiri?" Hendro tersenyum malu.

" Saya orang Gajah Mati, saya ke kota sebab jadi pembantu, bang." Aisyah menunduk tersenyum.

"Hmm, Aisyah cantik, coba jadi model aja." Hendro tersenyum menunjukkan deretan giginya yang putih.

Aisyah tertawa mendengar celetukan sang sopir, Aisyah terlibat percakapan, Aisyah merasa tidak gugup lagi setelah diajak bercanda Sopir travel yang menjadi temannya itu.

"Bang, belok kiri ya, di perempatan nanti belok kanan." Perintah Aisyah.

"Ok, siap!" Hendro mengangguk tersenyum.

Aisyah menatap khalayak kota yang ramai dengan ciri khas kehidupan modern. Aisyah merasa begitu tenang menikmati perjalanan sebab ada yang mengajaknya ngobrol.

"Mak, abah, doakan Aisyah ya. Aisyah harus melangkah demi masa depan Aisyah nanti." Batin Aisyah diiringi buliran bening dari matanya yang senduh.

Melihat Aisyah sedih, Hendro sang sopir travel menjadi panik, "lho, mbak Aisyah kenapa ini?" Tanya Hendro khawatir.

"Gak apa-apa bang, cuma kelilipan, aja, hehe." Keles Aisyah.

Aisyah tipe orang tak pernah mau curhat atau membagikan masalah, terlebih kepada teman yang baru dikenalnya.

"Beneran?" Celetuk Hendro.

"Iya abang, yang ganteng." Aisyah mencairkan suasana.

Hendro tertawa lebar mendengar candaan Aisyah. "Jangan ketawa mulu, tuh, udah perempatan, nanti kelewatan lagi." Aisyah tertawa menutup mulut.

"Siap-siap!" Hendro tersenyum.

Aisyah seketika menjadi was-was, entah seperti apa nanti majikan yang ia dapatkan nanti, Aisyah nekat bekerja sebab dorongan cita-cita dan ekonomi keluarganya, di sisi lain ayahnya Aisyah sedang sakit, ibunya kerja sendiri, sehingga memutuskan seorang Aisyah untuk kerja dan menutup impiannya untuk kuliah seperti temannya yang lain, Aisyah sudah pasrah kemana takdir membawanya, yang terpenting iman tak meninggalkannya.

"Bang-bang, itu belok seperti yang saya bilang tadi, nanti di depan gang, berhenti ya." Aisyah menunjukkan arah sembari mengecek handphone.

"Ok-ok, nanti ketemu boleh kan, ya kalo ada waktu." Hendro tersenyum malu.

"Boleh aja kok, asal Aisyah ada waktu," Aisyah tersenyum sembari menatap pemandangan kota.

Aisyah cukup sadar, Aisyah juga tahu kalau sang Sopir travel diam-diam menyukai dirinya. Namun, Aisyah tidak mau salah langkah, niatnya kerja ke kota, bukan pacaran.

"Aisyah, sebelum adek turun, boleh lah kan, abang minta WA nya?" Hendro menyodorkan handphone.

Aisyah menatap sejenak, Aisyah juga tak bisa menolak, lagian cuma nomor WA, Aisyah tak ingin membuat temannya kecewa.

"Boleh, nah ini sudah, nanti aku chat." Aisyah mengembalikan handphone Hendro.

"Makasih Aisyah!" Hendro tersenyum manis sembari tertawa kecil menatap Aisyah dari spion dalam mobil.

Perempatan sudah di depan mata, mobil perlahan berhenti di tempat yang Aisyah tunjukkan. Aisyah keluar dari mobil.

"Makasih bang, sampai jumpa lagi ya, hati-hati." Aisyah menyodorkan ongkos memberi jempol.

"Hehe, siap. Sampai jumpa lagi nona cantik, jangan lupa nanti di chat." Hendro berlalu sembari memberi klakson tanda pamit pergi.

"Aneh, pria yang menarik, misterius, hmm," batin Aisyah. Hati Aisyah bergidik, Aisyah lalu menuju alamat tempat kerjanya.

Saat berpisah dengan Hendro, sang sopir travel. Aisyah merasa tegang, untuk menemui calon majikannya, Aisyah merasa nervous kembali sebab tak ada yang mengajaknya ngobrol atau sekedar bergurau semata.

Saat sedang berjalan, Aisyah dihampiri seorang nenek tua, "Nak, mau kemana bawa tas besar nih?" Tanya sang nenek dengan sopan.

"Ini, nek, saya pembantu baru dirumah keluarga Pak Aryo," Aisyah tersenyum hormat.

Baca Sekarang
Majikanku Menjadi Mertuaku

Majikanku Menjadi Mertuaku

Banderos_POL
Aisyah adalah seorang gadis desa nan cantik, Aisyah bekerja di kota dikarenakan ingin mengejar cita-cita dan membantu ekonomi keluarga. Aisyah bekerja di rumah keluarga Aryo. Namun pada akhrinya, Aisyah terjebak cinta segitiga antara anak majikannya dan teman sopirnya. Lika-liku kehidupan cinta Aisy
Adventure
Unduh Buku di App
Majikanku, Perusak Rumah Tanggaku

Majikanku, Perusak Rumah Tanggaku

Angga Tri Wahyu
Leonel terobsesi pada sosok Nayara, wanita muda yang memesona dengan sikap lembut dan senyum yang sulit dilupakan. Yang membuat segalanya semakin rumit, Nayara adalah istri dari Arvino, salah satu chef terbaik di restoran milik Leonel. Sejak pertama kali melihat Nayara di pesta pernikahan Arvino be
Romantis MisteriPengkhianatanPerceraianCEOLicik
Unduh Buku di App
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Majikanku Pemuasku

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Majikanku Pemuasku di Bakisah