icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nafkah Istri Pertama

Bab 8 Sikap Naura

Jumlah Kata:1231    |    Dirilis Pada: 26/06/2023

ang istimewa untuk sarapan kita. Kelihatannya se

masakan Ika pasti

a kita tidak perlu mencari asisten

ksu

i uang. Sedangkan Mbak Ika bertugas di rumah. beres-be

bibir sensual Nau

. Bagaimana kalau kalian mengerjakannya bersama-

a bola mata N

jun mengurus dapur juga? Ap

munya suka marah nanti cantiknya berkurang lho.

ksud papa bi

n rumah, memasak atau menata sarapan di meja makan. Tidak perlu yang

di sisi te

papa ingin cepat

n? Kita akan langsung merencanakan

bentuk apapun yang tidak Naura sukai. Karena mood yang baik juga akan mempengaruhi kesehatan dan kesehatan rahim. Makanya papa jangan maksa-maksa aku buat jadi k

ulusnya yang sudah di polesi make up. Melihatnya, Ar

Kalau merasa repot, tidak usah. Nanti kecapean. Oh ya kalau kira-kira pekerjaan akan membuat program kehamilan kita terhambat, apa tidak le

untuk tetap bekerja. Pekerjaan

as dan pantang menyerah, di tambah cantik pula. Se

a kasi

ulu. Nanti papa yang akan ng

*

ketiganya meni

an makanan di luar, Pa. Dan juga tidak butuh asisten rumah tangga. Karena di rumah kita punya

mengomentari masakan Ika, s

takut apabila wanita itu ter

nita itu masih

i bagaimana semestinya menjadi seorang istri yang seharusnya. Namun belum tentu u

rasa heran. Namun keheranan

a rasa kita tidak memerlukann

" Ika menangga

komentar tadi. Karena dia merasa bukan

a-sa

n sarapan ke mulu

ka restoran saja kalau begin

Mbak sekarang sedang fokus deng

line? Memangnya apa saja yang Mbak

ita mulai dari daster

enaruh barang-barangnya nih? Mana? kok saya enggak l

epan." Ika men

i mana t

sambil mengurus rumah. Memang usaha Mbak lebih aktif secara online daripada offline. Secara kal

ggap Ika sebagai perempuan rumahan, yang hanya b

ilan begitu ya mbak?

anya selingan saja sebagai i

annya benar. Kakak madunya itu han

ira-kira bisnis seperti apa yang mampu di lakukan boleh

yang Mbak Ika jual? Mmm... apa hanya gamis yan

itu jug

i. Asalkan brand-nya bagus dan tidak kaleng kaleng, saya rela untuk membayar lebih

edua suaminya itu bertanya demikian? Terkesan te

alau selera Naura bisa beli,

ah terkenal kualitasnya dan sudah tidak diragukan lagi. Daripada Mbak menjual gamis-gamis yang kurang berkualitas seperti itu. Ya

pkan lebih terdengar seper

ua tergantung selera. Dan rezeki kemba

pi semua itu k

r sek

l sangat fantastis, satu gamis berharga jutaan. Bukan ratusan ribu Mbak. Dia terbilang sukses sekarang. Tapi sebelumnya, memang modalnya gede sih, mbak. Mungkin M

rang-orang kaya. seperti yang Naura bilang tadi saya tidak mempunyai begitu banyak modal. Nanti kalau misaln

a-sama M

di depannya tersebut. setiap berbicara wanita itu terkesan merendahkan

gut-manggut saja mendengar

yang melingkar di

rus tiba di kantor. Bisa papa antar

oleh. Seben

ong nanti kebu

iya m

idak sempat membantu mbak

aja meninggalkan beka

rdecak

n seperti ini? Sebelumnya aku kir

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Seusai dimadu2 Bab 2 Tuntutan Seorang Ibu3 Bab 3 Naura4 Bab 4 Perjodohan tanpa Kompromi 5 Bab 5 Persiapan Pernikahan Secara Diam-diam 6 Bab 6 Harus Bicara7 Bab 7 Seatap dengan Madu8 Bab 8 Sikap Naura9 Bab 9 Nyonya Baru10 Bab 10 Istri Baru itu Terlalu Manja11 Bab 11 Tidak Seperti Dulu12 Bab 12 Hadiah itu13 Bab 13 Perubahan Ika14 Bab 14 Perubahan Arsyad 15 Bab 15 Disudutkan16 Bab 16 Melawan17 Bab 17 Mertua18 Bab 18 Tanda-Tangan itu19 Bab 19 Status20 Bab 20 Ternyata...21 Bab 21 Santai Saja22 Bab 22 Aku Tahu Standarmu23 Bab 23 Naura yang Terlalu Berbangga24 Bab 24 Menjadi Art Gratisan25 Bab 25 Seseorang yang Menghubungi Naura26 Bab 26 Pria di Hati Naura27 Bab 27 Dibodohi Istri28 Bab 28 Penemuan yang Mengejutkan29 Bab 29 Mulai Dilema30 Bab 30 Apa ini Kebohongan Lagi 31 Bab 31 Ke Rumah Wanita itu32 Bab 32 Ibu Toxic 33 Bab 33 Pikiran yang Terlalu Naif34 Bab 34 Sepertinya Tidak Prematur 35 Bab 35 Ika yang Membuat Kaget36 Bab 36 Ika Cuek37 Bab 37 Ingin Seperti Dulu38 Bab 38 Perkara Tes39 Bab 39 Masalah Semakin Pelik40 Bab 40 Ika dan Erland41 Bab 41 Dipecat42 Bab 42 Arsyad Terpuruk Sudah43 Bab 43 Meminta Maaf di Depan Umum44 Bab 44 Mantan Istri Ternyata Lebih Pintar45 Bab 45 Erland yang Menarik Perhatian 46 Bab 46 Masih Mencintainya 47 Bab 47 Aku Mencintaimu, Ika!48 Bab 48 Menjual Rumah 49 Bab 49 Mahendra 50 Bab 50 Ternyata Dia Pria Beristri 51 Bab 51 Urusan Pinjaman52 Bab 52 Hari Bersejarah 53 Bab 53 Beberapa Tahun Kemudian 54 Bab 54 Ekstra Part 155 Bab 55 Ekstra Part 256 Bab 56 Ekstra Part 3