icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman Virtual Menjadi Teman Hidup

Bab 3 Arwah Penasaran

Jumlah Kata:1446    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

an tajam yang di suguhkan gadis itu. Tapi dia terus saja me

m yang dia memiliki, tapi tetap saja nihil kar

embuatku penasara

panik karena Shasha terus saja mendesaknya agar mengatakan apa yang sebenarnya sedang dia lihat, “Huh,

n terbesarnya. Saat kekuatannya melemah air memang menjadi penolong untuknya.

ui seperti apa wujud arwah penasaran yang di maksud oleh sahabatnya itu. Shasha terus memegang kedua pundak gadis itu dan menyembunyikan diri di bal

apa tadi?” tanya

ang pengen masuk ke tu

it meragukan ucapan Cherry. Namun, di sisi lain Shasha percaya jika Cherry memang

amu!” sahut C

!” sahut Shasha

dikit tersinggung karena Shasha selalu meragukan ucapannya bahkan meledeknya

ja!” sahut Sh

amu suda

dong,

ai membaca mantra dan membuka mata gadis itu, hingga membuat Shasha berteriak kala melihat banyak makhluk halus yang berlalu lalang di kamarnya,

y agar mengembalikan dirinya seperti semula dan memeluk

i semula,” teriak Shasha yang menunjuk ke setiap sudut ruang kamarnya, “P

i menantang sahabatnya yang keras kepala itu, “Nah, sekarang k

kutannya kala melihat makhluk-makhluk tak kasat mata yang berlalu lalang di kamarnya, “T

n tutup lagi

i membaca mantra, dalam hitungan ketiga Cherry pun selesai membacakan

yang bermain di kamarnya, bahkan membuat hari-harinya terganggu ka

amu bisa stres loh karena ingat terus sama makhluk yang bermain di kamar kamu,” Cherr

dur, Sya. G

*

ertidur nyenyak di sebelahnya. Shasha memaksakan diri untuk duduk dan mengucek matanya dengan kedua tangan, d

sendiri, “Eh iya, semalam kan dia minta izin menginap di

itu beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka, sebe

g, tapi tetap saja gadis itu tak juga bangun dari tidurnya, hingga akhirnya dering yang ketujuh belas berha

omor yang tidak dia kenal. Gadis itu merasa terganggu dan tak hentinya

onsel tersebut kembali berdering dan kali ini Cherry memutuskan

i,” sahut Cherry de

tampaknya lawan bicara Cherry merupakan seorang pria, “Sudah, sekar

g, SEKARANG!” titah pria itu

kelaparan!” rutuknya seraya me

, gadis itu memainkan jemarinya dengan lentik untuk mencari link yang sudah diki

i telinga?” Cherry masih saja bergelut dengan pemikirannya sendiri, mencoba mencari tahu tentan

n tebakannya dan mulai bergabung dengan teman virtualnya untu

meletakkan ponselnya di meja belajar dan menyanda

wajah Cherry yang masih kusam karena baru saja bangun dari tidurnya, “

ku sudah mandi!” s

ya masih kusut aja

ra pria songong itu. Ah, kenapa jadi kacau begini sih?” Cherry bermonolog, dia ber

ang menyentuh kedua pu

g sudah berdiri di depannya, gadis itu melotot ke

g menyala, terlihat Azam sedang menggeleng heran saat melihat tingkah lakunya. Dengan

ghentikan zoom, ada

yang menatap sahabatnya itu dengan raut wajah bingung, “Malu banget

kapan berakhir? Kan kamu bi

i semua karena aku telat bangun tidur,” sahut Cherry yang meny

kenapa harus bingung sih, kamu kan punya kekuatan,

semakin cantik dan kembali menormalkan waktu, walau tak dapat mengubah keadaan yang sebelumnya. Dimana dia sedang membuat kesalah

di dulu? Kok terlihat berbeda kamu lebih cantik d

begitu, Kak. Pasti ada ma

gitu dong. Aku be

pojok kiri di ponselnya, “Dia seorang pria yang memakai kemeja cokelat,

sengaja Cheery melontarkan p

u peserta zoom dan dia menemukan keberadaan Devan. Sa

ri dari layar, Ka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka