icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman Virtual Menjadi Teman Hidup

Bab 2 Menghilang

Jumlah Kata:1305    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

marah terhadap Cherry karena langsung membawa raganya di atas kasur dengan keadaan kumuh. Shasha merupakan tipikal gadis yang cinta

rus menyentuh kasurku langsung? Seharusnya kamu antarkan aku di sofa ruangan tamu terlebih dulu!” bentak Shasha kepada Cherry–sahabatnya.

” teriak

sama sekali, raut wajahnya sangat menyebalkan menurut Shasha, “Gimana udah selesai belum mara

sahabatnya. Namun, gadis itu tak sengaja bermain dengan kekuatan magic nya sehingga

an kedua tangan, perlahan gadis itu tersenyum saat mendapati seli

a tangannya dan mencengkeram kuat-kuat rambutnya. G

etelah mandi baru kamu b

lak. Kalau begitu

ii

ar menggunakan kekuatannya dengan mengangkat beberapa peralatan mandi untuk memahirka dirinya agar terbiasa menggunakan kekuatann

setia menerima setiap kelebihannya yang di s

a di balik pintu kamar mandi. Gadis itu hanya tertawa dan mengerjai

membuatnya semakin menggedor keras pintu kamar

gadis itu yang sedang menuang sampho ke atas kepalanya

Jumat, suasana tampak mendung dan menimbulkan kegelapan, mentari seakan bersembunyi dari di balik awan. Kilat menyambar nabastala sehingga membuat para penduduk bumi ketakutan dan menghen

eka cery dan mengabaikan suaminya yang tertidur di sebelahnya sedangkan nama Anindya di ambil dari kamus bahasa Jawa yang berarti sempurna, j

rambut panjangnya menggunakan handuk yang baru saja dia amb

h Cherry, gadis itu menatap heran kepada sahabatnya itu, “Sejak kapan kamu membawa handuk? Itukan h

ya menuju meja rias untuk memoles wajahnya. Shasha mengikuti langkahnya karena cu

kakinya dan memergoki Shasha yang s

li ini aku tak lagi berbuat usil. Soalnya aku aku cuma mau dandan

tanya Sha

ar,” sahu

kembali melonta

kan butiran air yang keluar dari tangannya, “Ayo, masih gak mau mandi juga? Kalau gak mau ak

ulu,” sahut Shasha terbiri

itu menggerutu saat mendapati kecurigaan dari sahabatnya itu, “Tapi gak enak juga ya menjadi seorang gadis aneh, yang obsesinya

ahil. Bagaimana bisa dia mencintai seseorang yang berada di dalam imajinasinya sendiri. Gadis itu mencoba untuk mewujudkan impiannya untuk bertemu

menjatuhkan dirinya di sebuah kasur empuk milik Shasha. Lagi-lagi gadis itu mencoba bermain dengan imajinasinya dan membayangkan keberadaan pa

ikannya dia nyata.” Cherry menadahkan tangan, perlahan tetasan demi tetasan air mata terus berjatuhan membasahi tubuhnya

gadis itu khawatir jika Cherry kehilangan kekuatannya, bisa-bisa dia jatuh pingsan, “Jangan nangis dong, n

tapi aku sedih banget, Sya. Aku pengen ketemu sama pengeran idamank

sendiri udah ada tunangan malah di biki

ka sama Rama boleh ambil

ti orang yang tak waras ketika melihat caranya berbicara. Per

beranjak dari tubuhnya dan melangkah ke meja

sti kamu juga terpesona dengan pangeran tampan

n itu mustahil

adis itu masih duduk di samping kasurnya dan memperhatikan setiap g

rhatikan gerak-gerik Cherry melalui pantulan cermin, sedikit men

eperti sedang melihat sesuatu, dengan cepat gadis itu meny

ak lain adalah sahabatnya sendiri. Sementara Cherry hanya memasang wajah melas

sedang di sembunyikan Cherry, “Kenapa senyam-se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka