icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Lentera Rindu

Bab 8 Adik Kamu

Jumlah Kata:1106    |    Dirilis Pada: 08/04/2022

bangun, tuh, kasian!" tambah Rima s

tu. Diam-diam Bary mendengus. Bary b

.. Dek!"

sahut Bary jug

ui sungkan, malu, hingga risih ya

air panas---sedikit di atas hangat, kemudian mengarahkannya ke bawah paha Rima. Dengan kain tersebut,

i dan peralatan mandinya barusan, Bary bereda

seru Bary. "Bayinya

esai," sahut Rima. "Dek! Kakak pi

y, Rima yang tengah menghadap ke dinding, menanggalkan kain sarung yang ia lilitkan ke tu

gi yang bersih. Sudah dikencin

, Kak!" ucap Bary j

kamu. Kalau kakak ndak apa-apa tidak pak

, Kak," kat

daripada yang ada di tangan Rima. Baju yang Bary punyai ini hanya berup

nyodorkan baju yang ada di genggamannya. "Tapi

idak!" sahut Rima

i wajah Rima. Padahal, menurut Bary, "gara-gara" bayi ini, Rima rela kelaparan, sekian hari tidak mandi, semalaman tidur bersama nifasnya, dan sekarang Rima re

akku ini,"

, yang kadang diplesetkan menjadi kelainan jiwa

an asumsi itu, dia adalah Bu L

dak tahu siapa pria yang telah meniduri Rima, padahal, bukan hanya sek

eberapa kali Bary mendengar secara langsung bagaimana Bu Lija

an kejiwaan, di persidangan secara adat, yang menyidangkan perkara kehamilan Rima diluar nikah

yeret Bary, memfitnah bahwa B

rasa bersalah di wajah Bu Lija, kala ia dan Rima dinyatakan ber

ri di pagi ini, Bary membayangkan betapa suramnya masa depan

n bikin ba

engembuskan napas berat, lalu menjawab, "Turu

kucek-kucek kain kotor kakak. Darahnya mungkin sud

tumpukan kain yang ada di sudut ruangan bagian dapur. Pakaian

Biar kakak saja

apa, Kak!"

a itu juga Bary menjumputi pakaian kotor yang ada di pojokan terse

a harus mencuci pakaian terlebih dahulu sebelum turun ke ka

u, Dek. Yang ada darahnya itu tinggal saj

atlah nanti, K

membawa serta pakaian-pakaian kotor t

h, memisahkan yang mana bekas kotoran dan najis bayi, dan yang mana

... !" gu

pakaian dengan jejak persalinan, t

h berat dari yang

Bary menambahkan sabun cuci, sudah pula Bary membilasnya berulang-ulang. Akan tetapi, setiap kali

dikarenakan sikat pakaian yang ia gunak

ng, nih!" cetus Rima yang menganggap Bary

ry. "Ini sudah mau b

y. Rima tahu, Bary tidak

akaian-pakaian tersebut, pada akhirnya Bary menyerah. Setelah itu, ia jemur saja cuciannya.

gan membawa pikulan jerigen kosong. Hari ini Bary akan kembali bekerja keras,

un jugalah di

batu bata, langkah kaki Bary sontak terhenti apabila tanpa sengaja ia

gumam Bary sambil berancan

nah sudah keburu menoleh seb

emutuskan untuk melanjutkan langka

dengan nada tinggi. "Tadi malam ka

!" gumam B

jjah Maemunah sudah memberondong Bary de

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka