icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Lentera Rindu

Bab 4 Lingkaran Kehidupan

Jumlah Kata:1176    |    Dirilis Pada: 08/04/2022

mpan pikulan beserta jerigen yang masih kosong. Usai ya

ana Bary akan mendapatkan pesanan Rima, tidak terlalu jauh. Hanya seki

ktu, berbekalkan uang dua puluh

menyentuh kantun

ain ekstra hati-hati agar tidak merusak barang dagangan, Bary juga tidak akan menyentuh barang dalam warung sebelum mema

. Harganya hanya empat ribu rupiah, lebih m

paling murah, harganya sembilan ribu rupiah. Setelah itu, Bary keluar dari warun

ke dalam pasar, ke lapa

Bu?" tanya Bary. Kini ia sudah ber

g pemilik lapak. "Satu kilo,

Bary dalam hati. Sesaat,

ak, seorang wanita yang usianya di kisar

boleh, tidak, Bu?" jaw

k!" sahut si Ibu. "Beli se

ya tidak cukup," a

mu berapa juga?"

ikir, mungkin akan jauh lebih baik jika aku berterus-te

emudian menambahkan, "tapi saya

tkan gigi peraknya. "Kasi tau mamamu, uang segitu mana cukup dibelanjak

empat belas ribu rupiah yang ada di tangan Bary. Bary mengabaikannya. Lalu,

m hati Bary, Ibu itu pasti tidak tahu jik

lainnya menyapa Bary. Bapak ini tadi diam-diam meng

perhatikan, barang dagangannya, baik dari segi jumlah maupun varian, di si

itu, Pak!" jawa

juga memangnya?

at. Sambil pula ia mengembuskan asap rokok bambu yang ia isap. Wan

sama beras, biar setengah lit

ri plang harga yang tertancap di karung beras yang si Bapak jual secara

ng sambil meraih tas kresek kuning tembus pandang beru

y dalam hati, lalu menguca

y memamerkan uang yang ia miliki, setelah sebelumn

cap sang Bapak tanpa memperhatik

n Bary. Kini tangannya mulai sibuk menggantan

r, ya, Nak!" t

si Bapak menambahkan satu genggam kacang tanah tanpa kulit, lalu mencampurk

jarnya kemudian sembari menyod

saja, Pak?" Bary tida

mah. "Iya, Nak!" ucap

atu lembar uang lima ribuan dari genggamannya,

ma kasih banyak, Pak! Terima kasih. Semoga

Bapak masih dengan senyumnya yang ramah.

uno, Pak!"

ak. Di sini, tiba-tiba ke

empat bercocok tanam jagung dan ubi kayu, bukan nama des

ka Bapak ini kembali bertanya. Katanya, "Kali

k, lalu menjawab

si Bapak sembari mem

mengernyit, di

ak lagi dengan nada

gu, tetapi pada akhirnya Bary mengembalikan kantu

embali si Bapak memperdengarkan nada ketusnya sembari

Jangan berdiri di situ! Bikin sia

rih. Namun,

ang yang jatuh ke tanah barusan, lalu bangkit, k

an silam, sudah merebak ke mana-mana

menangis. Akan tetapi, apakah dengan menangis duni

k kecil yang berada di bagian belakang pasar. Syukurnya, di bagian sini ada yang men

anan Rima, meskipun hanya

ibu rupiah. Bary masih punya uang sebanyak lima ribu rupiah. Akan

ng, dengan pikiran, hari ini Ri

barusan tadi, lalu beredar menuju sumur gali yang berada di hutan jati milik Pe

ary benar-

k, Bary telah pun disambut sayu

kah ba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka