icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Diuber Janda

Bab 4 Janda Komplek Sebelah

Jumlah Kata:1222    |    Dirilis Pada: 05/02/2022

ujung bajunya tanpa berani menatap wajah sang ayah yang terlihat sangar. Amin pun tak berani menatap wajah Pak RW, menurutnya Pak RW adalah sosok yang sangat disega

k saya. Walaupun tidak baru, tetapi saya berharap Bang Amin mau menerimanya

nti motor saya. Lagian motor saya itu, bukan motor bagus apalagi mahal. Insya Allah, nanti ada rezeki lagi saya akan beli yang baru

Amin ini, salut saya. Jadi, saya tid

lu-malu pada Jihan yang kini sudah menghapus air matanya. G

ang Amin diterima di sisi Allah," ucap Jihan

meninggal Dek Jih

. Ekspresi penuh rona di wajah Amin saat berbincang dengan Jihan, membuat Pak RW Darwis

p Amin sambil berdiri dari duduknya, lalu den

lagi, ia pun berdiri dari duduknya dan berj

ahagia. Sepertinya ini salah satu cara agar Pak RW mau melihatnya sebagai seorang

ganti ban dalam, ganti busi, atau sekedar tambah angin. Pekerjaan yang ia cintai dan ia lakukan dengan penuh suk

angin senyum dengan jande yang mane?" celetuk Imr

" seru Amin sambil tergelak. Dengan lihai ia mencelupkan ba

yang tadinya duduk di kursi tunggu plastik, kini ikut

elaki itu terus saja memperhatikan Amin

terima undangan gue dengan anak pera

gue mau ngasih tahu lu, ada janda

ali ini Am

a janda kaya aja lu

gaduh, saat Imron mendo

ang suka nambal ban sep

k berpikir keras, siapakah gerang

. Imron mendengkus kesal, ia bangun dari posis

nak SMA?" tanya Amin yang kini

a kerja di rumah Pak Arya. Lu inget gak?" I

u. Kenapa dia? Uda

jadi janda, Min.

n menggut

a gue, Im. Buat lo aja dah." Amin mengibaskan rambu

mperingatkan sambil melempar pun

. Kasihan. Dah, gak bakalan lolos seleksi pendaftaran juga," ucap Amin dengan pongahnya. Ia men

nyerahkan satu lembar uang sepuluh ribu d

mbil memasukkan uang pemberian

erbasa-basi saat Imron sudah ada di

t." Imron tergelak, lalu melesatkan motornya

pasien lagi yang datang, Amin memutuskan meluruskan kakinya di kurso bale kecil yang berada

ha

n, mau mak

a gembira yang luar biasa, saat membaca pesan ajakan makan baso dari

g ke rumah ya. Aban

e

ia bergegas merapikan alat-alat perbengkelan. Tabung kompresor angin juga sudah ia dorong masuk, berikut selang. Di ambilnya sapu lidi, lalu menyapu

kejauhan seorang wanita dengan kepayahan mendorong motor, menuju bengkelnya. Karena

tangannya di depan wajah. Keringat bermunculan da

naruh kembali sapu

menahan sesak di dadanya, karena kelelahan dan kecewa. Satu-satunya bengkel yang ia harapkan dapat membantunya, malah mau tutup. Rumahnya m

as ia melihat wanita pincang yang kini matanya berkaca-kaca. Sebenarnya ia

, Bang?" tanya wanita itu dengan lemah, berkali-kali ia mengusap

itu hanya mampu memandang sendu punggung mon

semangat mendorong satu kilo lagi," gumamnya membesarkan hati, l

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka