icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI SINDEN

Bab 3 MUSTIKA KEABADIAN PANJI ANOM

Jumlah Kata:1156    |    Dirilis Pada: 07/01/2022

EABADIAN

dibilang mudah. Begitu besar godaan silih berganti yang datang untuk menggagalkan usahanya, tapi ia tetap mengua

terakhir perjuangan d

masuki gubuk kayu yang sengaja dibangunnya di tempat yang sangat terpencil jauh di dalam

belum lagi menyingsing, sementara gubuk tanpa lampu itu terlihat gelap gulita. Apalagi Ki Sudarma sengaja mematikan obo

egelapan, ia bisa melihat bayangan sosok yang tengah dud

uh dari sosok Narendra. Sebentar lagi, ia harus segera membangunkan l

a semua usaha Narendra akan sia-sia, sukmanya akan terperangkap di dunia yang berbeda, sementar

*

ah dengan pakaian kebesaran melekat di tubuh kekarnya,

dari emas berhias intan permata. Dan tentu saja, bagaimanapun kasut itu digunakan, selarik bayangan berwarna gelap akan melapisi bagian

nmu!" titah lelaki bermahkota itu. Narendra mengangguk penuh syukur. Hatinya g

an menua, cahayamu akan mempesona orang-orang yang berada di sekitarmu. Peng

tu dari dunia yang kau impikan, ujian yang sesungguhnya, ba

jak! Tak ada sesuatu pun yang mudah untuk mendapatkan hasil terbaik. Bisa jadi untuk mendapatkan impianm

ba-tiba sudah berada dalam genggamannya. Ia masih menunduk, nam

endar keemasan di depannya pun ia tak sanggup. Kalaupun ia berusaha untuk mendongak, pandangan matanya ha

dingin melingkupi tubuhnya hingga ia menggigil menahan hawa sedingin es. Dan lel

elinganya. Dan Narendra merasa tubuhnya yang seolah tak bertena

kemana pusaran itu membawa tubuh lunglainya, tapi apapun yang terjadi Narendra berusaha mempertahankan apa

*

n Ki Sudarma menarik kesadaran Narendra yang tergolek

nya ia tidak memasukkan makanan apapun juga selain air pu

minum sehari semalam. Jadi wajar saja jika tub

ng kendi berisi air putih ke mulut Narendra membantunya minum untuk sek

duduk bersila setelah beberapa teguk air

!" Ki Sudarma menunjuk telapak

inar fajar pertama mulai menyentuh bumi. Dan suasana sekitar gubuk kayu itupun mulai terang oleh cahaya pagi. Membuat ruangan yang semula

ruan sebesar kuku jari kelingking

u!" perintah Ki Sudarma setelah memperhatikan ba

ya telan, Ki?" ta

at untuk penebusnya. Karena pemegang mustika itu akan mendapatkan keabadian.Pemegang m

sekitarnya. Otomatis ia akan bisa mempengaruhi siapapun.

an atau dicuri orang, maka kamu harus menelannya!" tutur Ki Sudarma menjelaskan seraya menyorongkan kembali k

datangiku, kau harus ikut ke rumahku sekarang dan

ke rumah orang tua saya untuk meminta restu. Sekaligus

tuamu, karena itu juga penting bagi masa d

iap orang yang tengah berusaha untuk meraih sesuatu. "Segera selesaikan semua urusanmu! Jangan sampai melupakan kewajiba

kata-kata terakhir yang diucapkan Ki Sudarma. Bahwa i

ada bapak dan kakeknya, tentang perceraiannya dengan Jernih Suminar, yan

berlangsung dalam hitungan hari dengan seorang wan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka