icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelit Bin Medit

Bab 2 Emas Simpanan

Jumlah Kata:1033    |    Dirilis Pada: 03/01/2022

" ucap suamiku usai mema

aku, seraya memutar tangan memperhatikan g

suka kan?" tanya Mas Pramono, m

nyerahkan suratnya padaku. "Ini

ran itu. Dua puluh lima gram, dengan harga hampir d

u emas meskipun hanya cincin lima gram, apalagi kalau hasil

gajiku yang dibawa Mas Pram, seratus persen didepositokan atas namaku, tapi buku dan kartu ATMnya disimpan M

a makan enak? Ujung-ujungnya jadi t*i. Pakaian bagus paling akhirnya j

pai yang berbentuk perhiasan, semua dia punya. Entah lah, untuk apa se

jadi kita harus hati-hati dalam mengelola keuangan, jangan menghamb

pai yang berbentuk perhiasan, semua dia punya. Entah lah, untuk apa se

a butuh modal untuk usaha, jadi sebagai orang tua kita harus punya persiapan Dek

kai skin care, kadang aku malu Mas, dikatain orang-orang 'wong sugeh kok eman dipangan

mereka memberi kita makan? Mereka hanya iri, kita punya segalanya sedangkan merek

i garasiku, tapi kemana-mana kami cukup naik motor saja. Kata Mas

ia ingin dianggap kaya, dihormati dan disegani karena hartanya. T

engan penampilan gembel kayak dia. Jangankan nraktir orang, un

yam itu pun ayam sayur. Makan ikan segar hanya saat harga ikan sedang murah

a pra sejahtera. Hidup seadanya, makan seadanya, tak usah lah

ah Mas Pram. Ibu mertuaku juga bernasib sama sepertiku, dijatah uang belanja

ram, gaya hidupnya tak jauh beda denganku, kaya tapi sengsara,

dah tugaskan di kabupaten Blora, di sebuah desa pinggir hutan yang letaknya lumayan terpenc

ah yang tak seberapa, bagiku tak apa. Aku menyadari belum bisa menjalani

n tabiat suamiku. Apalagi ketika pertama kali dia, memintaku

kamu itu boros jangan sampai kamu kerja tapi tidak punya apa-a

mpuk duit banyak? Paling kalau mati juga nggak dibawa, mending sekarang dinikmati, mumpung masih hidup, masih b

hari tuaku Mas, aku ini PNS puny

ri uang sendiri. Kalau dinasehati suami membantah. Yakin hidupmu akan baik-baik

ya? Rumah gitu-gitu aja, duitnya habis buat bayar cicilan hutang. B

ai nyamain sama kehidupan sepupunya. Jelas mereka ngos-ngosan membayar kuliah anaknya. Wong dua-

a berusaha hidup layak, menghargai diri. Nggak sa

au nurutin apa kata orang, nggak akan ada habisnya. Kita bene

uangmu aku pakai. Aku hanya ingin kamu terb

a, dia itu penganut paham patrilineal. Baginya laki-laki ada

ada pelakor yang menggoda Mas Pram. Biar dia

dup sendiri? Lah punya

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka