icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nilakandi

Bab 3 Septermber 2015

Jumlah Kata:1005    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

ngan. Otaknya tak berhenti berkelana sambil memikirkan satu demi satu kemungkinan yang bisa

u tuh teman Bunda?" tanyanya lembut pada bunda yang du

ah grogian amat hahaha," ledek Aiden sambil tertawa kecil. Tapi semua juga tahu kal

an pura-pura membaca majalah yang bahkan tidak ia balik halamannya sejak

no pasti memprioritaskan kamu." Bunda bersuara. Ia tengah megupas apel di samp

rapa jam yang lalu. Tapi hidup Diwana

ganisasi donor organ yang menaungi Diwana. Setelah belasan tahu

Semua tentu tidakk semudah itu, karena proses dan syarat-syarat pendonor begitupun calon penerima donor harus lolos checklist yang ti

n September yang mendung terasa sangat sendu. Langit tentu mendukung suasana meneg

k kecil. Bagaimana bisa ia bahagia diatas duka orang lain yang b

ingin hidup. Diwana yakin sang pendonor inipun akan senang ia hidup. Begitulah ia

di gurun, tentu

ing dilaut lepas, tentu

kit, tentu sembu

bisik Diwana lirih dengan mata terpejam, y

la, jadi semoga organnya baik-baik aja. Kondisi kakak kan juga lagi fit

ga pake lo-gue?" tanya Diwana bermaksud bercanda pad

ku mau insyaf aja hehe,

alimat Diwa terdengar pilu. Semuanya tiba-tiba hening selama beber

engupas apel pun be

it bunda dengan mata berair, tertangkap sangat jelas dimata

ih sih," gerutu Diwa saat bunda sudah per

rumah sakit nggak enak, mau bebas aja. Sebentar pun nggak papa deh.

ak

ktu OP nanti? Kakak juga takut, Kakak tuh nggak sekua

Diw

da ya kalo

emparkan majalah MPASI-nya begitu saja ke lantai. Diwa diam-diam

at mendengar isakan tangis Aid

elow kan jadinya," gerutu Aiden dibalik punggung k

u..." ledek Diwana. Buru-buru Aiden melepaskan pelukannya, dan

les banget dititip-titipin, gue bukan kurir paket..!" omel Aiden tanpa menatap kakaknya.

id

meluk Lo. Tuhan... please hapus memori mel

terindah aku sebagai

ak lihat... nggak denger...!!

irih, dibalas anggukan oleh s

wa tiba-tiba, disambut kerutan didahi sang adik,

uh

EBELIN DER

a-tiba lenyap tergantikan kelam yang sejenak menyeruak. Detak jantung mereka seakan terdengar satu sama lain. Nafas

aki-laki membawa beberapa alat medis dan berkas-berkas di troli medis. Perawat itu ke

r dibaliknya. Kabar bahagia yang diantarkan melalui senyuman it

uangan. Senyum bunda juga mengembang, raut w

kakaknya lagi yang kini hanya diam terpaku. Sebutir air mata tertahan d

nya akan benar

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka