icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

ISTRI SIMPANAN CEO

Bab 4 Mulai Jatuh Cinta

Jumlah Kata:1030    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

ya setelah tertidur di luar bar bersama pria yang tak dikenalnya. Namun, keberuntungan pa

mengigau terus, aku sampai masuk angin. Udah ditolongin malah kab

. Dan ini kesempatan bagi Alma untuk melanjutkan istirahatnya lagi. Namun tetap saja, meski bisa rebahan, ia tetap harus mencari sesuap

at ingin berlama-lama di tempat kosnya, karena di area itu orang-orangnya mudah bergaul, meski sebagi

ne, Alma pun segera berangka

*

a malah berdiam diri di depan bar itu, mereka

ng sudah buka? Kalau warung makan banya

rata-rata jam lima sore," tutur Akmal yang masih berdiri m

ini sampai bar ini dibuka!

i sampai dua jam begitu!" kata Akmal. "Mendi

a?" kata Daffa yang iku

yang akan kita lakukan?" celetuk Farhan yan

bekerja," ajak Daffa semba

han dan Akmal d

Bos?" kata Akmal me

n lakukan itu di bawah perintahku. Kalian l

ya tidak pernah lupa,"

ayo kita

p, B

bulat. Kelakuan Daffa selalu membuat jengkel para bodyguardnya, namun ia tak pernah marah se

*

da Bartender. Selain itu, Daffa juga memberitahukan kepada bartender bahwa dirinya belum membayar minuman sewaktu malam itu. Awalnya, bartend

Aku juga tidak begitu ingat siapa saja orang-orang yang membantuku. Tapi untunglah ada kamu yang

mpai larut malam, bukan saya saja. Tetapi ada teman-teman saya juga, ya

namanya Alma?" tan

anya kepada Farhan. Ia takut jika terjadi sesuatu kepada Alma. Biar b

bos kita tidur di luar

aya ingin mengeluarkan amarahnya. Ia mengira ji

tidak melakukan apa-apa, malah ketika aku sadar, aku

um juga selesai bicara, Alma sudah

nya Alma kepada mereka yan

mbuat sang Ceo itu terpesona. Memang kalau dibandingkan dengan Karin, sangatlah jauh. Karin begit

membantuku? Kenapa aku tidak

i. Ia masih terkesima melihat Alma yang kini dia sudah

a! Sapa kèk, kenalan kèk, jangan malu-maluin ketampanan

pun gelagapan entah apa yang harus ia lakukan, karena hatinya ma

yang sedari tadi menyaksikan mereka, kini bisa bernapas dengan lega karena ia

long maafkan saya," kata Daffa dengan sopannya. "Saya benar-ben

mati, Tuan. Eh, iya, hampir saja lupa, Anda belum membayar minuman kemarin malam

p!" kata Daffa deng

k pekerjaan yang harus secepatnya saya selesaikan

iba saja Daffa mengejarnya dan berkata, "Tu-tunggu! Boleh

tajam. Ia berpikir, jika laki-laki tampan itu hanya ingin main-main saja

nselnya?" pinta Daffa lagi yang mem

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka