icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benci Jadi Cinta (Menikahi karyawan Ayah)

Bab 2 Cemas

Jumlah Kata:1116    |    Dirilis Pada: 21/08/2024

uang bapaknya, tapi semua sudah terlambat. Dia cemas dengan dirinya, berfikir bagaimana bisa

tulang rusuknya ditambah lagi tiupan angin yang membuat tubuh kekar Roy sema

annya di halaman rumah Iyan yang dikelilingi pohon sawit yang sudah tua. Roy melangkah

cap Roy sambil menge

erdengar suara lelaki muda dari dalam

an yang bahagia melihat k

gas mengambil tikar untuk alas Roy duduk. Rumahnya sangat sederhana, tidak sebanding dengan ru

ah arti sahabat yang sesungguhnya. Dia tidak pernah memanfaatkan kekayaan yang Roy miliki. Malahan

gar suara orang

Iyan kepadanya seraya

k pak Dahlan

tanya Bu Iyan seraya melemparkan s

ehat Bu," ucap Roy sambil me

a Iyan sambil mengambil roko

n," ucap ibu Iyan. Dia segera

i. Iyan yang dari tadi sudah menguap

a yang sudah mengantuk tapi tidak bisa. Dia mengambi

Bro!" kata Iyan pada Roy sambil mengucek-nguc

ebal berwarna biru d

in apa? Doraemon?" ucap Ro

sprei,dan sarung bantalku doraemon semua," ucap

abatnya itu. Dia berpikir kalau sahabatnya i

tidur!" ajak Iyan sambil ber

as berdiri dan mengi

oy pada Iyan yang sudah tertidur pulas. Dia menoleh ke

ri ternyata," ucap Roy se

idur yah? gumam

gkat. Dia mencoba sekali lagi tapi hasilnya sama. Dia

oy seraya mengernyitkan da

ampu melakukannya. Dia segera membuka aplikasi game high domino, game yang lagi ngetrend saat ini. Di

ram melihat gamenya yang tak kunjung s

r?" tanya Iyan seraya

tidur!" cetus Roy ser

sobat!" ucap Iyan kepada Roy dengan nada rendah tapi tajam. Dia kesal pada

a bergegas menaruh ponselnya di meja, dan berbaring menarik seli

tanya Iyan pada Roy u

Roy masih deng

ng sapi,"

narik selimutnya hingga ke m

apain di rumah sendirian?" ajak Iy

aku ga mau!" cetus Roy seraya menyan

Kamu harus belajar dan mengetahui c

nya sudah seperti bapakku, ayo t

rsenyum dan k

Iyan sudah mempersiapkan makan pagi. Roy dan Iyan masih terti

umputnya, harus berangkat lebih awal karena cari rump

ibu akan bangunin

pa Bu?" tanya bapak

a Iyan nginap di rumah

bapak seraya menuangkan kopi yang suda

bergegas pergi untuk me

ang tidak di kunci. Dia bergegas m

il Bu Iyan sambil menggoy

tanya Iyan kaget karen

akan berangkat lebih awal, rumpu

ang," kata Iyan dan menoleh ke a

rgi meningg

egini juga belum bangun. gumam Iyan dalam

k Iyan sambil menarik selimut yang menut

ggung ni," jawab Roy ma

un!" ucap Iyan sambil men

nanti bangunnya," ucap Roy

n!" ajak Iyan seray

menunjukkan wajah cemberut pada I

or di belakang Iyan dengan mata setengah mengantuk yang haru

bisa mendapatkan tempat berteduh," l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka