icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Obsesi Liar Mantan Bosku

Obsesi Liar Mantan Bosku

icon

Bab 1 Penebus Utang

Jumlah Kata:1052    |    Dirilis Pada: 10/06/2024

lengkungkan seringai kemenangan atas permainan poker malam ini. Ia memimpin dan memenangkan permainan tersebut

a menyeka keringat dingin tersebut tanpa bisa menghentikannya

ngan sikap angkuhnya. Sebelah jemarinya masih menggesekkan ujung kartu di atas meja

sekali lagi ...." Me

obil, saham, rumah." Sebastian m

a istrimu, kan?" Sebastian melanjutkan. M

ayar semua

igus malam ini. Trust me, it's a bullshit!" Sebastian mengolok l

uh. Bandar itu mengangguk

kasih,

ng mulai putus asa dengan utangnya. Ia men

yang paling besar sekarang. Pilihannya hanya ada dua, nyawa atau istrimu?" ujar Sebastian memberi

awal Sebastian Arson berdiri di belakang kursi Melvin Hadinata. Me

pi

ian sambil mempermainkan chip

. Setan dalam dirinya terus berbisik agar ia melanjutkan permainan. Peluang itu masih a

pertaruhkan Cindy tapi aku mau 50 persen saham Mohen Gru

eberapa saat. Ia mengangguk kagum pada kebodohan

mengembalikan semua uang yang sudah aku menangkan tadi beserta uang empat miliar yang kamu pinjam ... cash!" Sebastian makin mena

g, Cindy jadi milikku mal

. Sebastian menjentikkan jarinya pada pengacara sekaligus tangan kanannya, Lef

nya Melvin me

ntai. Melvin tidak punya waktu membaca semuanya. Ia terpaksa menandatangani dokumen itu sebelum permainan dimulai. Tidak ada pemain

tidak kunjung pulang. Melvin mengatakan jika ia hanya sebentar ke kafe untuk men

rengek pelan dan kembali duduk. Ia bahkan sudah melewatkan makan malam romanti

bis terbakar. Cindy masih diam memilin jemarinya di atas meja. Bukan rasa lapar yang ia rasakan melainkan kecewa. Ini bukan kali

nyi tak lama kemudian. Cindy segera menoleh ke belakang dan tersenyu

g pria yang tidak ia kenal muncul di depannya diikuti oleh beber

dulu diam memandang Cindy. Dari balik tubuhnya keluar seorang pria lain.

n pandangan matanya yang tajam. Ujung bibirnya terang

y. Masih i

nggeleng dengan polos. Pria itu mengernyit keheranan lalu memerintahkan semua orang u

anya Cindy lagi

elayaniku. Jadi lepaskan pakaianmu!" Sebastian memerintahkan tanpa senyuman. Cindy

an hanya menyeringai sinis lalu berjalan ke arah kamar. Ia membuka pintu l

n mengekori Sebastian masuk ke kamarnya. Pintu

lama. Lepaskan saja p

. Sebastian berbalik dengan sikap angkuh dan dingin memandang Cindy da

a melawan. Jadi sebaiknya kit

an jasnya lalu melempar sembarangan. Kedua tangannya mencekal tangan Cindy dan tubuhnya menindih tubuh

dak, jangan salahkan aku jika kamu tidak akan pernah bisa pulang!" des

n aku, a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Penebus Utang2 Bab 2 Ternoda3 Bab 3 Malam Kelabu4 Bab 4 Pekerjaan Baru5 Bab 5 Dari Masa Lalu6 Bab 6 Bos Gila7 Bab 7 Suami Tak Bertanggung Jawab8 Bab 8 Perjanjian Sehidup Semati9 Bab 9 Pertahanan Yang Robek10 Bab 10 Luka Hati Terdalam11 Bab 11 Tak Ada Alasan12 Bab 12 Dalam Cengkeraman Iblis13 Bab 13 Tak Bisa Berbohong14 Bab 14 Pembalasan15 Bab 15 Berusaha Pergi16 Bab 16 Merasa Lepas Dari Cengkeraman17 Bab 17 Bukan Bantuan Yang Datang18 Bab 18 Karma Yang Dibeli19 Bab 19 Tak Selamanya Bersembunyi20 Bab 20 Bukan Menantu Pilihan21 Bab 21 Tak Boleh Hilang22 Bab 22 Tumbal Cinta23 Bab 23 Nyaris24 Bab 24 Masuk Perangkap ... Lagi25 Bab 25 Penolong 26 Bab 26 Kerangkeng Duka27 Bab 27 Kambing Hitam28 Bab 28 Mengancam Demi Ego29 Bab 29 Memupuk Kebencian30 Bab 30 Tanpa Harapan31 Bab 31 Mata Yang Terhalang32 Bab 32 Kecurigaan Beralasan33 Bab 33 Gengsi Dan Kemarahan34 Bab 34 Bos Yang Aneh35 Bab 35 Keberadaan Cindy36 Bab 36 Monster Yang Sesungguhnya37 Bab 37 Cookies Dan Kopi38 Bab 38 Harga Diri39 Bab 39 Menolak Menjadi Simpanan40 Bab 40 Bantuan Dadakan41 Bab 41 Terpaksa Patuh42 Bab 42 Membaca Pikiran43 Bab 43 Menu Makan Malam44 Bab 44 Tak Terduga45 Bab 45 Kamar Baru46 Bab 46 Milikku Yang Kembali47 Bab 47 Tembok Rahasia48 Bab 48 Pesan Manis49 Bab 49 Burung Dalam Sangkar50 Bab 50 Negosiasi51 Bab 51 Posesif52 Bab 52 Terjepit53 Bab 53 Bukan Rumahku54 Bab 54 Aku Tak Boleh Kalah55 Bab 55 Masih Dalam Hukuman56 Bab 56 Manja Tapi Gengsi57 Bab 57 Janji Di Atas Keraguan58 Bab 58 Gerbang Neraka59 Bab 59 Muslihat Jahat Mertua60 Bab 60 Siksaan61 Bab 61 Hati Yang Terluka62 Bab 62 Tak Mau Mencari Perlindungan63 Bab 63 Langkah Di Luar Rencana64 Bab 64 Sentuhan Nakal65 Bab 65 Rencana Pembalasan66 Bab 66 Gairah Terindah67 Bab 67 Memanfaatkan Cinta68 Bab 68 Hanya Kedok69 Bab 69 Yang Tak Bisa Dimiliki70 Bab 70 Obat Tidur71 Bab 71 Surat Kaleng72 Bab 72 Masih Adakah Pilihan 73 Bab 73 Bisakah Kita Bersama 74 Bab 74 Kencan Di Akhir Pekan75 Bab 75 Mata-Mata76 Bab 76 Tak Sama Rencana Semula77 Bab 77 Menutup Dengan Tirai78 Bab 78 Telinga-Telinga Yang Penasaran79 Bab 79 Es Krim Cinta80 Bab 80 Cinta Yang Nyata81 Bab 81 Inilah Aku82 Bab 82 Mencari Kebenaran83 Bab 83 Gara-Gara Es Krim84 Bab 84 Bos Yang Pingsan85 Bab 85 Kasih Sayang86 Bab 86 Belaian Kesembuhan87 Bab 87 Lolos88 Bab 88 Segurat Kenangan Masa Lalu89 Bab 89 Berlututlah Padaku90 Bab 90 Tamu Tak Disangka91 Bab 91 Dua Pria Satu Hati92 Bab 92 Cinta Berubah Haluan